Senin, 30 November 2020

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (696)



 KEIMANANLAH YANG MENYEBABKAN SESEORANG MASUK SURGA

بسم الله الرحمان الرحيم

"Barangsiapa yang mengetahui bahwa Allah 'Azza wa Jalla adalah Sesembahan Yang Haq, bahwasanya Hari Kiamat pasti akan datang - tidak ada keraguan padanya, dan bahwasanya Allah akan membangkitkan orang-orang yang berada di dalam kubur - niscaya ia akan masuk Surga."

(Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu)

oOo


UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (695)

 


GENERASI SALAF LEBIH PAHAM TENTANG ISLAM

بسم الله الرحمان الرحيم

"(Generasi) Salaf, dan para Imam lebih paham tentang Islam dan hakikatnya.

Sungguh banyak manusia yang tidak mampu memahami kenapa mereka (begitu) keras membantah pendapat yang salah, hingga orang itu mau merenunginya dan mendapatkan cahaya hidayah."*

(Syaikhul Islam rahimahullah)


*  Pentingnya memahami Islam dengan pemahaman generasi Salaf, dan menghindari cara beragama 72 (tujuh puluh dua) kelompok sempalan Islam yang diancam Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dengan Neraka, (pen blog).

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (694)

 


KEAGUNGAN AKHLAK NABI shallallahu 'alaihi wa sallam

بسم الله الرحمان الرحيم

"Di antara perangai Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam adalah;

Lembut akhlaknya, mulia karakternya, bagus dalam bergaul, berseri-seri wajahnya, murah senyum, rendah hati - tanpa menghinakan diri, dermawan tetapi tidak berlebihan, lembut qalbunya, penyayang terhadap kaum muslimin, rendah hati dan lembut terhadap orang-orang mukmin."

(Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah)

oOo

SURGA ITU SANGAT TINGGI

 


بسم الله الرحمان الرحيم


"Al-Jannah (Surga) itu adalah suatu ketinggian, dibutuhkan upaya seseorang untuk menggapapai ketinggian itu, dan terus mendaki.  Hal ini, (terasa) berat bagi setiap jiwa.

Sedangkan An-Naar (Neraka) adalah sesuatu yang curam dan kerendahan, dan ini sangat mudah bagi jiwa.  Mencapai sesuatu yang rendah itu lebih mudah dibandingkan naik - mendaki mencapai ketinggian.  Sehingga, wajib bagi kita untuk (terus-menerus) mengingat hal itu, dan bersabar dalam melakukan keta'atan terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan bersabar atas (segala) kesulitan, dalam menjalankan keta'atan.  Berharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.  

Serta, wajib bagi kita meninggalkan semua yang Allah haramkan, berupa dosa-dosa dan perbuatan maksiat - karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala."

(Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah)

oOo

Minggu, 29 November 2020

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (693)

 


KAPAN SEORANG MUKMIN AKAN TENANG?

بسم الله الرحمان الرحيم

"Tidak ada ketenangan bagi seorang mukmin, kecuali (setelah) berjumpa dengan Allah 'Azza wa Jalla."

(Sahabat yang mulia, Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu)

oOo

Jumat, 27 November 2020

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (692)

 


AKIBAT PERBUATAN MAKSIAT

بسم الله الرحمان الرحيم

"Di antara balasan bagi pelaku maksiat adalah;

* Membutakan mata hati dan cahaya hati.

* Menutup jalan-jalan Ilmu.

* Terhalangi dari sumber-sumber hidayah."

(Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah)

oOo

MENDAHULUKAN DALIL DI ATAS PERKATAAN SIAPAPUN

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍🏻 Asy-Syaikh Al-'Allamah Prof. Dr. Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata, 

ومن البلاء الآن في هذه الفتن حتى عند بعض السلفيين يتمسكون بقال فلان وقال فلان، ولو كان من يخالفهم معه الدليل والبرهان، وهذا من سلوك طرق أهل الضلال، 

"Di antara musibah di masa fitnah (ujian, perselisihan) sekarang ini - sampai-sampai juga terjadi pada sebagian salafiyyin, mereka berpegang pada ucapan si Fulan dan pendapat si Fulan, meskipun pihak yang menyelisihi mereka memiliki dalil dan bukti yang jelas. Yang demikian ini termasuk metode para pengikut kesesatan

والمنهج السلفي لا يعترف بهذه الطرق مهما بلغ الإنسان من منزلة، أفتى فتوى أو قال قولا ليس له دليل فلا يجوز قبول كلامه، نحترمه ونعتذر له وما شاكل ذلك، ولكن كل يؤخذ من قوله ويرد إلا رسول الله، ومن معه الحجة من الله ومن رسوله لا يجوز رد قوله

Manhaj Salaf tidak dapat menerima metode (semacam) ini, setinggi apapun kedudukan seseorang.  Dia berfatwa dan berbicara tanpa didasari dalil (Al-Qur'an dan As-Sunnah), sehingga perkataannya tidak boleh diterima. Kita tetap menghormatinya, memberi udzur kepadanya, dan yang semisal itu. Namun, perkataan siapapun bisa diterima atau ditolak, kecuali (perkataan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (Semuanya wajib diterima, pen).  Barangsiapa memiliki dalil dari Allah dan Rasul-Nya, maka perkataannya tidak boleh ditolak."

oOo

Disalin dengan editan dari;

🌎 simpellink.com/salafyonline



UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (691)

 


SARING DULU SEBELUM SHARING

بسم الله الرحمان الرحيم

"Ketahuilah!  Merupakan sebuah bencana besar bila seseorang selalu mengucapkan (menyebarkan) semua yang ia dengar."

(Al-Imam Anas bin Malik rahimahullah)

oOo


UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (690)

 


BERTUTUR KATA YANG BAIK TATKALA BERMU'AMALAH

بسم الله الرحمان الرحيم

"Terkadang dalam berinteraksi dengan manusia - menggunakan tutur kata yang baik Lebih mereka sukai daripada memberikan makanan, atau memberikan kebaikan dengan harta."

(Al-Imam, Al-Hafidzh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah)

oOo


MENDIAMKAN ORANG YANG MERUSAK KEHORMATAN ORANG LAIN ADALAH DOSA

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu anhu pernah bertanya:

{ ما يمنعكم إذا رأيتم الرجل يخرق أعراض الناس أن لا تغيَّروا عليه؟ }

“Apa yang menghalangi kalian jika kalian melihat seseorang membakar kehormatan orang lain sehingga tidak merubahnya?”

Mereka menjawab, “Karena kami juga takut kejahatan lisannya.”

Maka Umar berkata:

{ ذلك أدنى أن تكونوا شهداء. }

(🔥) “Itu cukup sebagai bukti, bahwa kalian menjadi saksi atas perbuatannya tanpa ada pengingkaran, sehingga kalian juga ikut berdosa.”

📚[Shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, no. 26049]

oOo

Disalin dengan editan dari;

🌎 simpellink.com/salafyonline



MURTAD GEGARA SEPOTONG LISAN

 

بسم الله الرحمان الرحيم

📝 Pembatal keimanan, keluar dari Islam, atau murtad dapat terjadi karena qauliyah (ucapan).

Seseorang mengucapkan kalimat-kalimat kufur, yang menyebabkan batalnya keimanan, dan ia menjadi kafir karenanya, terhapus seluruh amal shalih (kebaikan) yang pernah dia kerjakan.


❗️Banyak orang yang berpandangan, bahwa ucapan-ucapan yang mengandung kekufuran, seperti mencela Allah Subhanahu wa Ta’ala, atau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, atau mencela din (agama), mencela (mengolok-olok) hadits, dan yang semisalnya, tidaklah menyebabkan pelakunya kafir keluar dari Islam, selama di dalam hatinya masih ada keimanan. Anggapan ini tentu saja sangat keliru, karena bertentangan dengan nash-nash (dalil) dan apa yang telah ditetapkan oleh para 'ulama.

✅ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۚ

“Sesungguhnya, telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putera Maryam’." 

(QS. Al-Maidah: 17)

لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَٰثَةٍۘ

“Sesungguhnya, telah kafirlah orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya Allah adalah salah satu dari yang tiga’.” 

(QS. Al-Maidah: 73)

🖊 Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Barangsiapa mengucapkan perkataan kufur dengan lisannya, dalam keadaan sengaja dan tahu bahwa itu adalah ucapan kufur, ia telah kafir secara lahir dan batin. Tidak boleh bagi kita terlalu menganggap enteng - sehingga harus dikatakan, ‘Mungkin saja dalam hatinya ia beriman’.  Siapa yang mengucapkan (perkataan kufur) itu, sungguh dia telah keluar dari Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

مَن كَفَرَ بِٱللَّهِ مِنۢ بَعۡدِ إِيمَٰنِهِۦٓ إِلَّا مَنۡ أُكۡرِهَ وَقَلۡبُهُۥ مُطۡمَئِنُّۢ بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَٰكِن مَّن شَرَحَ بِٱلۡكُفۡرِ صَدۡرًا فَعَلَيۡهِمۡ غَضَبٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Barang siapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa).  Akan tetapi, orang yang melapangkan dadanya untuk kekufuran, maka kemurkaan Allah menimpanya, dan baginya adzab yang besar.” (QS. An-Nahl: 106) 

(Ash-Sharimul Maslul, hlm. 524)

▪️ Al-Hafizh Ibnu Abdil Bar rahimahullah menerangkan, bahwa para ulama telah bersepakat bahwa orang yang mencela Allah dan Rasul-Nya, menolak sesuatu yang telah Allah turunkan, atau membunuh seorang Nabi Allah 'alaihissalam meskipun dia mengimani (sebagian) yang Allah turunkan, maka dia telah kafir. 

(At-Tamhid, 4/226, melalui nukilan dari At-Tawassuth wal Iqtishad, hlm. 38)

☑️ Dengan demikian, barangsiapa yang mencela Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia kafir, baik dilakukan secara bercanda maupun serius. Demikian pula orang yang menghina Allah, ayat-ayat-Nya, Rasul-Nya, dan kitab-kitab-Nya, hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Termasuk dalam hal ini adalah, orang-orang yang menjadikan ayat-ayat Al-Qur'an, Surga, Neraka, hadits-hadits Rasulullah, Pahala dan Dosa sebagai bahan lelucon (Melawak) untuk membuat orang tertawa.

✅ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَلَئِن سَأَلۡتَهُمۡ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ ٦٥ لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ

“Jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah, ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?  Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman’.”  

(QS. At-Taubah: 65—66)

(Baca juga artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN, dan BATAS TIPIS ANTARA IMAN DENGAN KUFUR)


Renungan;

Sebuah ucapan Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah yang patut kita cermati;

"Masuk ke dalam Islam itu mudah, keluar darinya lebih banyak jalannya (lebih mudah)."

oOo


Disadur dari tulisan;

PEMBATAL KEIMANAN KARENA UCAPAN

🌎 simpellink.com/salafyonline



Kamis, 26 November 2020

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (689)

 


RASA TAKUT PARA SAHABAT TERHADAP ILMU YANG TIDAK DIAMALKAN

بسم الله الرحمان الرحيم

"Sungguh!  Perkara yang paling aku takutkan adalah, ketika aku berdiri di perhitungan amalku, kemudian dikatakan kepadaku, 'Engkau telah mengetahui ilmunya, lalu apa yang telah engkau amalkan dari ilmu yang telah engkau ketahui?'"

(Sahabat yang mulia, Abud Darda radhiyallahu 'anhu)

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (688)


 

JANGAN KAGUM TERHADAP KEMAMPUAN DIRI SENDIRI 

بسم الله الرحمان الرحيم

"Terkadang ada seseorang yang termasuk manusia paling cerdas, dan paling tajam pandangannya, akan tetapi Allah membutakannya terhadap sesuatu yang (telah) terang benderang. 

Dan, ada kalanya seseorang termasuk manusia yang paling bodoh dan paling lemah pandangannya, namun Allah memberikan hidayah kepadanya dalam perkara yang diperselisihkan manusia - menuju al-haq (Kebenaran), dengan idzin-Nya.

Sehingga, 'Tidak ada daya dan upaya, kecuali dengan pertolongan Allah'.

Maka, barangsiapa yang bersandar pada pandangan, akal, istidlal (dalil), dan pengetahuannya semata - pasti ia akan direndahkan."

(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah)

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (687)

 


APA SAJA YANG DITETAPKAN ALLAH TA'ALA ITULAH YANG TERBAIK

بسم الله الرحمان الرحيم

"Tidaklah Allah Subhanahu wa Ta'ala menetapkan sesuatu ketetapan  terhadap hamba-Nya, melainkan itulah yang terbaik baginya.  Sama saja, apakah keputusan tersebut membuat  hamba itu bersedih (tidak suka) atau gembira."*

(Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah)

* Penting untuk direnungkan, agar tidak menimbulkan prasangka buruk terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang akan merugikan diri hamba itu sendiri, (pen blog).

oOo

Rabu, 25 November 2020

PENGERTIAN KATA; KAFIR

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Kafir, atau kufur (perbuatannya) dalam bahasa Arab maknanya adalah penutup (menutup diri).  Adapun secara istilah syariat Islam, kafir adalah lawan dari Iman.


❗️Kufur bisa terjadi karena beberapa sebab, di antaranya:

1️⃣ Mendustakan, atau tidak mempercayai sesuatu yang harus diyakini (aqidah) dalam syariat Islam.

2️⃣ Ragu terhadap sesuatu (berita) yang telah jelas dalam syariat.

3️⃣ Berpaling dari agama Allah (Tidak mau belajar dan mengajarkannya, pen blog).

4️⃣ Kemunafikan, yakni menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keislaman.

(Misalnya;  Menyimpan Junnah (ganjalan) di hati untuk menerima satu ajaran syari'at Islam, baik yang datang dari Al-Qur'an maupun As-Sunnah / hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, pen blog)

5️⃣ Sombong (tidak tunduk) terhadap perintah Allah seperti yang dilakukan Iblis.

6️⃣ Tidak mau mengikrarkan kebenaran agama Allah.  (Tidak meyakini bahwa hanya Islamlah agama yang benar, pen blog). Bahkan, terkadang dibarengi dengan upaya memerangi agama Islam, padahal hatinya meyakini kebenarannya, seperti yang terjadi pada diri Fir’aun.

🔹 Keenam perkara di atas termasuk dalam Kufur Akbar (kufur besar), yang menjadikan pelakunya keluar dari Islam, alias Murtad, terhapus seluruh amal kebaikannya.

(Baca keterangan lanjutan pada artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN)

🔸 Terkadang kufur besar terjadi dengan ucapan, atau dengan perbuatan yang bertolak belakang dengan Iman, seperti mencela Allah dan Rasul-Nya (mencela hadits), atau menginjak Al-Qur’an dalam keadaan mengetahui bahwa itu adalah Al-Qur’an (firman Allah), dan tidak dalam keadaan terpaksa.

▪️ Di samping yang disebutkan di atas, ada pula kufur ashghar (kufur kecil), yang tidak mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, atau tidak menjadikannya murtad. 

Kufur ashghar adalah perbuatan-perbuatan dosa yang disebut dengan istilah kekafiran dalam Al-Qur’an, maupun As-Sunnah, belum mencapai derajat kufur akbar (besar), (Akan tetapi dosanya tetap besar, pen blog).  Misalnya, kufur nikmat sebagaimana tersebut dalam surah An-Nahl;  112, atau membunuh seorang muslim.

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat."  (An-Nahl;  112)

oOo

Disalin dengan editan dari tulisan;

PENGERTIAN KAFIR

🌏 https://asysyariah.com/kafir/

🌎 simpellink.com/salafyonline



UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (686)

 


BUAH DARI SIFAT QANA'AH DAN TAWADHU'

بسم الله الرحمان الرحيم

"Dahulu dikatakan, 'Buah dari sifat Qana'ah adalah ketenangan.  Dan, buah dari sifat Tawadhu' adalah Rasa Cinta.'"*

(Al-Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah)

oOo

* Berarti, buah dari sifat Sombong adalah Kebencian terhadap sesama manusia (makhluk), (pen blog).

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (685)

 


FENOMENA LUAR BIASA DI ZAMAN INI

بسم الله الرحمان الرحيم

"Di zaman sekarang ini, menampakkan Kebenaran, menyebarkannya, dan menyeru manusia kepadanya merupakan perkara yang sangat luar biasa.*  Hal itu disebabkan keterasingan Islam (yang lurus),  diperparah lagi dengan sedikitnya para penyeru kebenaran, dan banyaknya para penyeru kesesatan."

(Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah)


*  Beruntunglah orang-orang yang menyeru manusia hanya kepada Allah dan Rasul-Nya semata secara ikhlas (Agama yang lurus), karena amalnya dijanjikan ganjaran pahala 50 (lima puluh) kali pahala yang diberikan kepada para Sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap amalan yang sama, (pen blog).

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (684)

 


HARAM MENYEBAR-LUASKAN KESALAHAN-KESALAHAN PEMERINTAH

بسم الله الرحمان الرحيم

"Jika muncul kesalahan-kesalahan dari sebagian Aparat Pemerintah, maka solusinya bukan dengan cara menyebar-luaskan kesalahan-kesalahan tersebut di tengah-tengah masyarakat."*

(Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah)

oOo

* Jika Anda menemukan seseorang yang berbuat demikian di tengah-tengah masyarakat, dan mengaku sebagai seorang 'ulama.  Maka, hendaklah dipastikan bahwa dia bukanlah 'ulama yang sesungguhnya, melainkan seorang Provokator Kerusuhan / Provokator Fitnah, (pen blog)

Selasa, 24 November 2020

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (683)

 


KETENANGAN HATI

بسم الله الرحمان الرحيم

"Maka, hati itu tidak akan senang, tidak akan baik, tidak akan merasakan kenikmatan, tidak akan gembira, tidak akan merasakan kelezatan, tidak akan tenteram, dan tidak akan tenang - kecuali dengan beribadah kepada Rabb-nya (hati itu, yakni Allah Subhanahu wa Ta'ala), mencintai-Nya, dan kembali (Inabah) kepada-Nya."

(Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah)

oOo

FAIDAH KAJIAN AQIDAH DAN MANHAJIYAH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Secara bahasa, Aqidah adalah sesuatu yang diimani dan diyakini di dalam hati serta diamalkan, baik perkara yang diyakini (diimani) tersebut benar (shahih) adanya, atau menyimpang (sesat).  Sedangkan Manhaj, adalah metode (cara) yang digunakan seseorang untuk memahami dan mengamalkan syariat Islam.


❓ Soal:

"Apakah perbedaan pendapat di tengah-tengah umat itu adalah rahmat?"


✅ Dijawab oleh Asy-Syaikh Al-'Allaamah DR. Shalih bin Fauzan Al-Fauzaan ُحَفِظَهُ اللّٰه:

"Perbedaan pendapat tidak diperbolehkan di dalam perkara 'aqiidah (keyakinan) dan ushuulud diin (prinsip-prinsip maupun kaidah-kaidah pokok agama).  Sebaliknya, wajib hukumnya untuk ber-ittifaaq (bersepakat) lagi ber-ijtimaa' (berkumpul bersama-sama) di dalam perkara yang demikian tersebut.

Adapun perbedaan pendapat (khilaaf) di dalam persoalan-persoalan fiqhiyyah, maka ini memang terjadi. Akan tetapi, sikap yang wajib adalah bersegera untuk merujuk kepada pendapat manakah yang dibenarkan oleh dalil, sebagaimana firman Allah تَعَالَى:

فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Apabila kalian mendapati perbedaan pendapat tentang suatu perkara apapun, maka kembalikanlah (hukum putusannya) kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya yang shahiih lagi shariih), jikalau kalian memang benar-benar beriman kepada Allah dan hari Akhirat (karena hal tersebut merupakan bagian dari prinsip dan kaidah pokok keimanan).  Sebab, sikap yang demikian itulah yang merupakan kebaikan (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya (di dunia maupun di Akhirat kelak)."  (QS. An-Nisaa': 59)

Jikalau demikian; Artinya perbedaan pendapat di dalam perkara 'aqiidah (keyakinan) itu tidaklah diperbolehkan, sebab perkara 'aqiidah (keyakinan) itu merupakan sesuatu yang tauqiifiyyah (baku, harus sesuai dengan bimbingan wahyu (yang terdapat di dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah), sehingga tidak boleh meyakini sesuatu apapun kecuali setelah adanya nash terlebih dahulu yang menetapkan), (jadi, perkara Aqidah) sama sekali bukanlah tempat untuk ber-ijtihaad bagi siapapun.

Adapun jika perkaranya adalah persoalan-persoalan fiqih, dan istinbaath (sisi pendalilan, serta penarikan hukum-hukum dari lafadzh-lafadzh dalil yang ada), maka setiap orang bisa ber-ijtihaad dan ber-istinbaath (maksudnya; 'ulama yang ahli ijtihaad dan ber-istinbaath, bukan sembarang orang).  Sehingga terkadang didapati adanya perbedaan sudut pandang dan sisi pendalilan di antara mereka, hanya saja perbedaan tersebut tidak mereka biarkan berlarut-larut (apalagi sengaja dipelihara), akan tetapi segera mereka kembalikan rujukan kebenarannya kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.  Barulah kemudian diteliti dengan seksama, dan didapati pendapat mana yang mencocoki dalil (lebih kuat), maka merekapun serempak bersama-sama untuk ber-ittibaa' (mengambil, lagi mengikuti) terhadap pendapat yang benar tersebut, serempak bersama-sama untuk memilih pendapat yang benar tersebut, dan serempak pula meninggalkan pendapat-pendapat pribadi mereka sendiri (yang salah).  Inilah madzhab Ahlus Sunnah wal Jamaa'ah, serta inilah arahan dan bimbingan dari Rasulullah ﷺ kepada kita.

Adapun, jikalau kita mengatakan: "Tinggalkan semua manusia (jangan hiraukan pendapat mereka, siapapun ia, meskipun ahli ijtihaad atau bukan), karena setiap orang bebas untuk mengambil pendapat pribadinya masing-masing, sebab perbedaan pendapat di dalam umat ini adalah rahmat." Sebagaimana yang mereka nyatakan.

Maka kita katakan: Pendapat dan pemikiran seperti ini adalah bathil (sesat), sebab Allah جَلَّ وَعَلَا secara tegas telah menyatakan:

وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ ● إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ ۚ 

"Mereka akan senantiasa berbeda pendapat (di dalam perkara apapun, baik itu dalam urusan Agama maupun urusan dunia), kecuali hanya orang-orang yang dirahmati oleh Rabb-mu." 

(QS. Huud: 118-119).

Di mana lafadzh pada firman Allah : 

(إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ ۚ ) pada ayat di atas

menunjukkan, bahwa orang-orang yang dirahmati Allah itu adalah orang-orang yang justru tidak berbeda pendapat.  Dan, sekalipun mereka berbeda pendapat, maka merekapun akan segera mengembalikan rujukan kebenarannya kepada Al-Kitab dan As-Sunnah, di mana mereka hanya akan mengambil pendapat yang shahiihnya saja, dan meninggalkan pendapat-pendapat yang salah. Inilah thariiqah (jalan, dan metodenya) Ahlus Sunnah wal Jamaa'ah.

Adapun setiap orang yang ngotot mempertahankan pendapatnya sendiri-sendiri, atau ngotot mempertahankan harus mengikuti pendapat si Fulan dan Fulan (meskipun pendapat itu salah, lagi menyelisihi dalil), maka yang demikian ini bukanlah thariiqah (jalan atau metodenya) orang-orang Islam (kaum muslimin).

Ini justru merupakan thariiqah (jalan dan metodenya) para ahlul ahwaa' (para pengekor hawa nafsu) serta para ahlusy syahwaat (para pengekor syahwat);

Di mana mereka selalu hanya ingin mencari-cari, lagi mengambil pendapat-pendapat yang sesuai dengan hawa nafsu, keinginan, tujuan, dan kepentingan mereka semata (bukan untuk mencari kebenaran).

Adapun pendapat-pendapat yang menyelisihi hawa nafsu, keinginan, tujuan, dan kepentingan mereka, maka merekapun serta merta pasti langsung meninggalkannya, tidak perduli meskipun itu adalah ucapan (pendapat) dari seorang Imam yang dijadikan rujukan, lagi diambil pendapat-pendapatnya sekalipun."

📚 Sumber: Ittihaaful Qooriy (341).

➖➖➖

📜teks arab,

[هل اختلاف الأمة رحمة⁉️]

-الاختلاف لا يجوز في أمور (( العقيدة وأصول الدين )) وإنما يجب الاتفاق والاجتماع عليها

-وأما الاختلاف في: (( المسائل الفقهية )) فهذا يحصل, ولكن يجب الرجوع إلى :ما قام عليه الدليل من الأقوال. قال تعالى : (فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا) [النساء: ٥٩]

إذا:

1⃣ الاختلاف في العقيدة :لا يجوز, لأن العقيدة توقيفية ليست محل اجتهاد.

2⃣وأما في مسائل الفقه والاستنباط: فكل يجتهد ويستنبط (( من أهل العلم المؤهلين للاجتهاد )) وقد يختلفون في وجهات نظرهم 

ولكن لا يبقون على الاختلاف بل يرجعون إلى كتاب الله وسنة رسوله, فمن كان معه(( الدليل )) تبعوه وأخذوا بقوله وتركوا رأيهم. هذا مذهب أهل السنة والجماعة وهذا الذي أرشدنا الرسول ﷺ إليه.

-أما أن نقول :اتركوا الناس كل يأخذ برأيه

واختلاف الأمة رحمة كما يقولون

فنقول : هذا باطل. الله جل وعلا يقول :

( وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ ● إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ ۚ ) [هود: ١١٨-١١٩] فدل قوله : ( إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ ۚ ) على أن الذين رحمهم الله لم يختلفوا, وإن اختلفوا :رجعوا إلى الكتاب والسنة, فأخذوا بالصحيح, وتركوا الخطأ. هذه طريقة أهل السنة والجماعة .

-أما أن يبقى كل على رأيه وما قال به فلان وفلان فليست هذه طريقة المسلمين. هذه طريقة أهل الأهواء وأهل الشهوات :

▪يتلمسون ما يوافق أهواءهم من الأقوال ويوافق رغبتهم

▪وما يخالف رغبتهم يتركونه ولو قال به الإمام الذي يأخذون بقوله.


✍ العلامة أ.د صالح بن فوزان الفوزان حفظه الله

📚إتحاف القاري (ص٣٤١).

oOo

Disadur dari tulisan;

FAEDAH AQIIDAH DAN MANHAJIYYAH

📌 grup whatsapp Daarul Hijroh

✍🏼 Alih bahasa : Ustadz Abu Abdillah Erlangga Dwi Kuncahyo Hafizhahullah

NASIHAT DAN TAHDZIRAN (PERINGATAN) BUKAN BERARTI BENCI, MELAINKAN CINTA DAN PEDULI

 


بسم الله الرحمان الرحيم

🎙️Asy-Syaikh,  Al-'Allamah Ibnu Baaz رَحِمَهُ اللّٰه pernah berkata:

⚠️ "Tidak boleh bagi seorang mu'min dan mu'minah untuk lalai, membiarkan begitu saja - tidak memperdulikan saudaranya, dimana ia sengaja membiarkan saudaranya itu terjatuh ke dalam kemaksiatan (atau bergelimang di dalam dosa, kesesatan, dan penyimpangan) tanpa ia nasehati. Wajib hukumnya untuk saling menasehati, saling berta'aawun (tolong-menolong dan bahu-membahu dalam kebaikan, taqwa, al-haq (kebenaran), serta dalam rangka memadamkan dosa, penyimpangan, maupun kesesatan), dan wajib pula untuk saling berwasiat, menasehati dengan perkara-perkara yang benar (al-haq). Jangan pernah engkau ridha membiarkan saudaramu berada di dalam Neraka, sementara engkau sebenarnya sanggup untuk menyelamatkan dia dengan taufiiq Allah, melalui dakwah dan nasehatmu kepadanya ...

🤚 Jangan engkau serahkan saudaramu kepada Syaithan, sementara engkau sebenarnya sanggup untuk menyelamatkannya melalui dakwah ilallahi, melalui wejangan, arahan, dan bimbingan menuju kepada kebaikan, serta melalui tahdziir (memperingatkan manusia dari bahaya kesesatan), sebab-sebab keburukan ...

Sebab Nabi ﷺ telah bersabda:

"Seorang mu'min itu terhadap mu'min yang lainnya adalah laksana satu bangunan yang saling menopang. Kemudian Beliaupun saling menyilangkan di antara jari-jemarinya."  (HR. Al-Bukhariy, 6026 dan Muslim, 2585)

Beliau ﷺ juga telah bersabda:

"Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam rasa saling cinta, saling peduli, saling perhatian, saling kasih sayang, dan saling kecenderungan di antara mereka adalah laksana seperti satu tubuh, di mana apabila ada salah satu di antara anggota tubuh tersebut sakit, maka akan turut dirasakan pula oleh seluruh anggota tubuh lainnya berupa susah tidur dan demam."  (HR. Al-Bukhariy, 6011, dan Muslim, 2586).

 ✔️ Demikianlah juga seharusnya dengan kalian.  Karena demikianlah perumpamaan antara kaum mu'miniin dan mu'minaat adalah seperti satu tubuh, di mana apabila masyarakat semuanya baik dan shalih lagi istiqamah di atas agamanya yang Al-Haq, maka jadilah satu tubuh yang sama (turut merasakan dan menikmatinya pula). Sebaliknya apabila matanya sakit, maka sakit tersebut harus ikut dirasakan pula oleh seluruh tubuh, apabila kepalanya sakit, maka sakit tersebut harus ikut dirasakan pula oleh seluruh tubuh, dan apabila tangannya sakit, maka harus ikut dirasakan pula oleh seluruh tubuh. Inilah hakikat persatuan, kesatuan, masyarakat, dan persaudaraan iimaaniyyah (saudara seiman), dimana kapan saudaramu terluka ataupun sakit, maka engkaupun turut pula merasakan luka dan sakitnya ...

✔️ Sebab engkau seolah-olah telah menjadi bagian dari tubuhnya. Sehingga kapan ia sakit, engkaupun turut merasakan penyakitnya, apabila ia faqiir, maka engkaupun turut juga merasakan kefaqiirannya, serta apabila ia terdzhoolimi, maka engkaupun turut pula merasa sebagai orang yang didzhoolimi. Kemudian tolong-menolong lagi bahu-membahulah bersamanya di dalam kebaikan (dunia maupun agama). Lalu apabila ia terjatuh ke dalam kemaksiatan (dosa, kesesatan, ataupun penyimpangan), maka tetap tolong dan bahu-membahulah juga bersamanya untuk bisa kembali kepada ketaatan terhadap Allah dan meninggalkan kemasiatan (dosa, kesesatan, serta penyimpangan) tersebut. Bersikaplah kasih sayang terhadapnya, karena ia adalah saudaramu..."

📚 Sumber: Dikutip dari muhaadharah yang berjudul "Al-'Ibaadah wa Atsaruhaa Lil Fardi wal Mujtama' (Ibadah dan Pengaruhnya bagi Pribadi Maupun Masyarakat)."

📜teks Arab,

قال سماحة الشيخ العلامه ابن باز رحمه الله :

فلا يجوز للمؤمن ولا للمؤمنة الغفلة عن أخيه، وتركه على المعصية وعدم نصحه، فالواجب التناصح، والتعاون، والتواصي بالحق، لا ترض أن يكون أخوك في النار وأنت تستطيع أن تنقذه بتوفيق الله بدعوتك ونصيحتك  ...

لا تدعه للشيطان وأنت تستطيع أن تخلصه منه بالدعوة إلى الله، والتوجيه إلى الخير، والتحذير من أسباب الشر ...

يقول النبي صلى الله عليه وسلم: (المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضاً، وشبك بين أصابعه).

ويقول عليه الصلاة والسلام: (مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد، إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى).

هكذا أنتم، هكذا المؤمنون والمؤمنات مثل الجسد، إذا صلح المجتمع واستقام صار كالجسد الواحد، إذا تألمت عينه تألم كله، وإذا تألم رأسه تألم كله، وإذا تألمت يده تألم كله، وهكذا المجتمع الإيماني إذا تألم أخوك فأنت متألم أيضاً ...

لأنك كالجزء منه، فإذا مرض كأنك المريض، وإذا افتقر كأنك الفقير، وإذا ظُلم كأنك المظلوم، تعينه على الخير، وإذا عصى تعينه على طاعة الله وترك المعصية، ترحمه لأنه أخوك ...

📒مقتبس من محاضرة العبادة وأثرها علی الفرد والمجتمع.

oOo

Disalin dengan editan dari tulisan;

NASEHAT DAN TAHDZIRAN ITU BUKAN ARTINYA BENCI, MELAINKAN CINTA DAN PEDULI

✍🏼 Alih bahasa : Ustadz Abu Abdillah Erlangga Dwi Kuncahyo Hafizhahullah

https://t.me/SalafyKotamobagu



KENAPA ENGKAU BERSIKAP SOMBONG?

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Asy-Syaikh, Al 'Allamah Rabi' bin Hadiy Al-Madkhaliy hafizhahullah berkata:

"Seseorang mungkin tingginya (hanya) satu jengkal tapi dia sombong, menganggap kepalanya (berada) di atas langit, wal 'iyyadzu billah (kita berlindung kepada Allah).  Maka Allah berkata kepadanya, 'Engkau pelan-pelanlah, sesungguhnya engkau tidak akan bisa menembus bumi, dan tidak akan sampai setinggi gunung.'

Bagaimana engkau bisa sombong, engkau manusia yang lemah lagi miskin, mungkin saja sebuah biji yang kecil akan mengakhiri hidupmu, (atau) seekor lalat akan mengakhiri hidupmu, engkau manusia paling lemah, maka mengapa engkau bersikap sombong, dan atas dasar hak yang mana engkau sombong, dan semena-mena terhadap manusia."

Marhaban Yaa Thalibal 'Ilmi, 220

Majmu'ah Ashhaabus Sunnah

channel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah


Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

"Kesombongan dan hasad (iri) keduanya merupakan penyakit yang membinasakan orang-orang yang terdahulu, dan orang-orang yang belakangan.

Dan keduanya juga merupakan dosa terbesar, yang dengannya Allah pertama kali didurhakai (Iblis), karena sesungguhnya Iblis berlaku sombong dan hasad kepada Nabi Adam 'alaihissalam."

[Jami' Ar-Rasail, (1/233)]


RENUNGKANLAH SAUDARAKU...

Janganlah menjadi orang yang menyebabkan rusaknya persaudaraan di antara kita.  Jangan merasa selalu benar!  Jangan merasa ingin selalu didengar!  Jangan meremehkan orang lain!  Jangan merasa lebih baik apalagi yang terbaik!  Jangan merasa kuat!  Jangan merasa bisa berdiri sendiri!

Selalu-lah bersikap mengalah!  Selalu-lah memaafkan!  Selalu-lah mendoakan kebaikan untuk saudaramu!  Perlihatkan rasa senang dan bahagia ketika mendengar atau melihat saudaramu memperoleh kenikmatan!  Tunjukkan wajah berseri dan senyum terbaik untuk saudaramu!  Ucapkanlah kata-kata yang menyejukkan!

(Abu Nasiim Mukhtar 'iben' Rifai La Firlaz)

27 Dzulqa'dah 1437 H

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (682)

 


JANGAN LEMAH

بسم الله الرحمان الرحيم

"Siapapun yang berpegang teguh kepada As-Sunnah - pasti akan mengalami kepayahan, lelah, direndahkan, dihinakan, dan diancam oleh manusia.  Akan tetapi, wajib baginya bersabar, tidak boleh lemah menggenggam al-haq (kebenaran)."

(Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah)

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (681)

 


KRITIKAN BAGI KAUM MUSLIMIN AKHIR ZAMAN YANG MENGHALALKAN MUSIK

بسم الله الرحمان الرحيم

 "Sungguh!  Benar-benar akan ada suatu kaum dari ummatku yang menghalalkan SUTRA, KHAMR, dan MUSIK."

(Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, HR. Ibnu Hiban)

oOo

(Baca juga artikel, DUNIA = PENJARA ORANG MUKMIN = SURGA ORANG KAFIR)

Senin, 23 November 2020

TIGA GERBANG MENUJU NERAKA

 


بسم الله الرحمان الرحيم

📜 Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah;

  "Manusia memasuki Neraka melalui 3 (tiga) gerbang:

1. Gerbang Syubhat (kebathilan yang berkedok / menyerupai kebenaran); 

Yang mewariskan keragu-raguan, ketidak jelasan terhadap (kebenaran) Agama Allah.

2. Gerbang Syahwat; 

Yang mewariskan sikap lebih mengutamakan hawa nafsu, melakukan perbuatan maksiat daripada ta'at kepada-Nya (mengikuti kebenaran).

3. Gerbang Amarah; 

Yang mewariskan sikap melampaui batas (tidak berbuat adil) terhadap sesama makhluk-Nya."

📚 [Kitab Al-Fawaid  Libnil Qayyim,  juz 1 hal.58]

‏قال الإمام ابن القيم رحمه الله:

دخل الناس النار من ثلاثة أبواب:

1️⃣باب شبهة

أَوْرَثَت شَكّاً في دين الله

2️⃣ وباب شهوة

أَوْرَثَت تقديمَ الهوى على طاعتهِ

3️⃣ وباب غضب

أَوْرَثَت العدوان على خَلْقِه .


📚 من كتاب الفوائد لإبن القيّم ج١ ص٥٨

oOo

Disadur dari tulisan;

TIGA PINTU MASUK NERAKA

🌎 simpellink.com/salafyonline



UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (680)

 


SESUATU ITU DAPAT DIKETAHUI DARI LAWANNYA

بسم الله الرحمان الرحيم

"Sesungguhnya, kebenaran sesuatu itu akan tampak dari lawannya (kebathilan).

Setiap orang yang lebih mengenal kebathilan - otomatis dia akan lebih mengagungkan kebenaran, dan lebih mengetahui kadar kebenaran tersebut."*

(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah)

* Semakin tampak nyata suatu kebathilan, maka akan semakin nyata pula lawannya (Kebenaran) bagi orang-orang yang mengetahui.

Oleh karena itu, Hari Kiamat terjadi pada saat kebathilan telah mencapai puncaknya, dimana manusia yang masih hidup pada waktu itu tidak lagi mengenal, dan menyebut, "Allah".  

Dan, pada hari itu pula Allah 'Azza wa Jalla akan menampakkan Diri, Sebagai Satu-Satunya Sumber dan Puncak Kebenaran.  Maka, disibaklah segala yang terselubung, (pen blog).

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (679)

 


POKOK DASAR KEISTIQAMAHAN

بسم الله الرحمان الرحيم

"Maka, pokok dasar keistiqamahan itu adalah keistiqamahan hati di atas Tauhid (mengenal, takut, mengagungkan, mencintai, menghendaki, berharap, berdo'a, tawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan berpaling dari selain-Nya)."

(Al-Imam, Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah)

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (678)

 


MERAIH HUSNUL KHATIMAH

بسم الله الرحمان الرحيم



Asy-Syaikh, Prof, Dr, Abdullah Al-Bukhari hafizhahullah

oOo


SESEORANG DINILAI DENGAN KEBENARAN, BUKAN KEBENARAN DINILAI DARI SESEORANG

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍🏻 Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah;

"Ada perkataan yang diucapkan oleh para 'ulama, mungkin bisa kita sebut sebagai suatu kaidah, yaitu,

الرجال يعرفون بالحق ولا يعرف الحق بالرجال

"(Setiap) orang dinilai dengan kebenaran, bukan kebenaran dinilai dari orang per orang."

الرجال لا يعرفون بالحق يعني: ما نقول أنهم على حق إلا إذا وجدنا الحق يُؤَيِّدهم, ونصوص القرآن والسنة تُؤَيِّدهم.

"(Setiap) orang dinilai dengan kebenaran." 

Maksudnya, kita tidak mengatakan bahwa mereka di atas kebenaran, kecuali bila kita mendapati kebenaran mendukung mereka, demikian pula nash-nash Al-Qur'an dan As-Sunnah membela mereka.

ولا يعرف الحق بالرجال يعني: تجعل من الرجل هو قناتك الوحيدة, وتجعله ميزاناً ومقياساً للحق, فما يقوله هو الحق, وما لا يقوله هو باطل, وما يرفضه هو الباطل وقد يكون حقاً,وما يقبله هو الحق وقد يكون على خلاف الأمر باطلاً

"Kebenaran tidak dinilai dari orang-orang tertentu." 

Maksudnya;  Salah, jika engkau menjadikan seseorang sebagai satu-satunya saluran (Narasumber)mu.  Engkau menjadikannya sebagai timbangan dan parameter bagi kebenaran. Menurutmu, apa saja yang dia ucapkan, itulah kebenaran. Apa yang tidak dia ucapkan, engkau anggap sebagai kebatilan. 

Apa saja yang dia tolak, engkau anggap sebagai kebatilan padahal bisa jadi hal itu adalah kebenaran. Sementara itu, apa saja yang dia terima, menurutmu itu adalah kebenaran padahal bisa saja hal itu merupakan kebatilan.

إذاً نحن لا نعرف الحق بالرجال, وإنما نعرف الرجال بالحق."

Jadi, kita tidak menilai kebenaran dengan orang-orang tertentu. Justru kita menilai orang-orang tertentu dengan kebenaran."

📚 Ushul wa Mumayyizat Ahlis Sunnah wal Jama'ah, hlm. 96

oOo


Disalin dengan editan dari tulisan;  SESEORANG DINILAI DENGAN KEBENARAN, BUKAN SEBALIKNYA

@forumsalafy

#kebenaran

🌎 simpellink.com/salafyonline



UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (677)

 


GOLONGAN YANG SELAMAT DARI UMAT ISLAM ADALAH YANG BERSAMA PEMERINTAH

بسم الله الرحمان الرحيم

"Umat ini (Islam) ada 73 (tujuhpuluh tiga) golongan (kelompok).

72 (tujuhpuluh dua) golongan binasa, mereka (semua) adalah yang membenci Pemerintah.*  Sedangkan satu golongan yang selamat adalah yang bersama Pemerintah."

(Al-Imam Sahal bin Abdillah At-Tusturi rahimahullah)

* Merupakan penyakit hati yang tengah merebak menjangkiti sebagian kaum muslimin di Indonesia (pen blog). 

oOo

Minggu, 22 November 2020

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (676)

 


KESIBUKAN DUNIA AKAN MELALAIKAN PENUNTUT ILMU AGAMA

بسم الله الرحمان الرحيم

"Yang aku nasihatkan terhadap diriku sendiri dan semua orang adalah;  Hendaknya menyibukkan diri dengan ilmu Agama.

Keinginan dan ambisi duniawi itu tidak akan ada habisnya.

Berhati-hatilah, jangan sampai kalian disibukkan oleh berbagai problematika kehidupan dunia.  Bila kita tersibukkan dengannya - pasti kita tidak akan mampu menuntut ilmu (Agama)."

(Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rahimahullah)

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (675)

 


KEBATHILAN ITU MUDAH DITERIMA KARENA BUNGKUSNYA YANG INDAH

بسم الله الرحمان الرحيم

"Jika engkau perhatikan ucapan-ucapan para pengusung kebathilan, maka engkau akan melihat mereka membungkusnya dengan ungkapan-ungkapan yang indah, sehingga cepat diterima oleh orang-orang yang tidak memiliki mata bathin yang tajam."

(Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah)

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (674)

 


NASIHAT BERHARGA

بسم الله الرحمان الرحيم

"Dunia seluruhnya adalah kebodohan, kecuali (yang terdapat) Ilmu padanya.

Dan, Ilmu semuanya adalah petaka, kecuali yang diamalkan dengannya.

Dan, semua amalan bagaikan debu yang berterbangan, kecuali yang ikhlas pada-Nya.

Dan, yang disebut ikhlas adalah, bila engkau merasa khawatir darinya - hingga engkau mengetahui apakah amalan tersebut diterima atau tidak."*

(Al-Imam Sahal bin Abdillah At-Tusturi rahimahullah)

* Berarti ikhlas itu tidak semudah yang dibayangkan manusia, butuh Ilmu Pengetahuan Agama padanya (pen blog).

oOo



UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (673)

 


KESALAHAN BUKANLAH 'AIB

بسم الله الرحمان الرحيم

"Bukanlah suatu 'aib ketika seseorang terjatuh pada sebuah kesalahan.  Tetapi yang 'aib (tercela) adalah, ketika telah tampak padanya kebenaran, kemudian ia tidak mau rujuk padanya."

(Al-Imam, Al-'Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i rahimahullah)

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (672)

 


SERIUSLAH DALAM BEKERJA DAN BERAMAL

بسم الله الرحمان الرحيم

"Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya kenyamanan tidak akan bisa dicapai dengan mudah (bersantai-santai).  Dan, urusan-urusan yang mulia tidak akan bisa diraih dengan kelemahan (tekad).

Barangsiapa yang menanam - ia akan menuai hasilnya.  Dan, siapa yang bersungguh-sungguh - ia akan mendapatkan hasilnya (yang diinginkan)."

(Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah)

oOo

Sabtu, 21 November 2020

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (671)

 


"Salah satu bentuk kezhalimanmu terhadap saudaramu adalah, engkau menyebutkan hal terburuk yang engkau ketahui ada padanya.

Dan, engkau menyembunyikan hal terbaik yang ada pada dirinya."

(Muhammad Ibnu Sirin rahimahullah)

oOo

MEREKA ADALAH ORANG YANG ASING

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullah

"Di antara sifat orang-orang asing yang mana Nabi (pun) iri terhadap mereka adalah :

- Berpegang teguh dengan Sunnah, ketika (kebanyakan) manusia membencinya.

- Meninggalkan apa yang mereka ada-adakan (dalam Agama), meskipun mereka menganggapnya sebagai kebaikan.

- Memurnikan Tauhidullah, meskipun kebanyakan manusia mengingkari.

- Meninggalkan penisbatan kepada seseorang, kecuali terhadap Allah Ta'ala dan  Rasul-Nya. Tidak pula kepada Syaikh, aliran, madzhab, dan kelompok.

Bahkan orang-orang yang asing adalah orang yang menisbatkan (diri) kepada Allah Ta'ala dalam beribadah kepada-Nya semata.

Dan mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah saja.  Mereka itu benar benar (laksana) orang yang memegang bara api. Sedangkan mayoritas manusia mencelanya.

Keterasingan mereka di tengah-tengah manusia dianggap oleh orang lain sebagai sesuatu yang ganjil, ahlul-bid'ah, dan orang yang memisahkan diri dari kelompok yang besar."

(Madarijus Salikin, 3/187-188)

فوائد أبي النعمان:

قال ابن القيم - رحمه الله - : 


" ومن صفات هؤلاء الغرباء - الذين غبطهم النبي - صلى الله عليه وسلم - : التمسك بالسنة ، إذا رغب عنها الناس . وترك ما أحدثوه ، وإن كان هوالمعروف عندهم . وتجريد التوحيد وإن أنكر ذلك أكثر الناس . وترك الانتساب إلى أحد غير الله ورسوله ، لا شيخ ولا طريقة ولا مذهب ولا طائفة . بل هؤلاء الغرباء منتسبون إلى الله بالعبودية له وحده ، وإلى رسوله بالإتباع لما جاء به وحده . وهؤلاء هم القابضون على الجمر حقا وأكثر الناس - بل كلهم - لائم لهم ، فلغربتهم بين هذا الخلق يعدونهم أهل شذوذ وبدعة ومفارقة للسواد الأعظم ". 

[ #مدارج_السالكين ٣/ ١٨٧-١٨٨  ]

oOo

Disalin dengan editan dari tulisan;

MEREKA ORANG YANG ASING

🖥 Media Salafy Lampung

💽 Join Channel Telegram

🛡 t.me/salafylampungcom


UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (670)

 


TERBIASA MENGGANGGAP DIRI PENUH KEKURANGAN AKAN MENCEGAH SIFAT 'UJUB

بسم الله الرحمان الرحيم

"Biasakanlah untuk menganggap diri jauh (lebih rendah) dari pemahaman orang-orang yang telah kokoh ilmunya, dari para 'ulama Salaf terdahulu, karena sesungguhnya hal itu akan mencegahmu dari perasaan 'ujub terhadap diri sendiri, dan sikap merendahkan para pendahulumu."

(Al-Imam Ibnu Abi Zaid Al-Qairawany rahimahullah)

oOo


UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (669)


ORANG YANG BERAKAL 

بسم الله الرحمان الرحيم

"Orang-orang yang berakal itu bukan orang (yang hanya) mengetahui kebenaran dan kebathilan saja, melainkan orang yang mengetahui kebenaran kemudian mengikutinya, dan mengetahui kebathilan kemudian menjauhinya."

(Makna perkataan, Sufyan bin Uyainah rahimahullah)

oOo

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (668)

 


PENYAKIT HATI SEBAB KERUGIAN DUNIA DAN AKHIRAT

بسم الله الرحمان الرحيم

"Bila hati berpenyakit, dengan sebab keragu-raguan (terhadap ayat-ayat Allah), atau kesyirikan, kemunafikan, membenci apa-apa yang Allah Ta'ala turunkan, membenci wali-wali Allah - atau yang semisalnya.  Maka, sungguh insan manusia telah merugi di dunia maupun Akhirat."*

(Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah)

* Meskipun ia bergelimang harta dan popularitas di dunia ini (pen blog).

oOo


UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (667)

 


LETAK KESELAMATAN

بسم الله الرحمان الرحيم

"Keselamatan itu terletak pada keengganan mu untuk dikenal."*

(Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah)

* Boleh jadi banyak orang-orang terkenal di dunia ini yang tidak selamat di Akhirat, "Wallahu A'lam" (pen blog).


oOo


Jumat, 20 November 2020

SUKA BERDEBAT MENGHALANGI BERKAH ILMU

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍🏻 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,

ما من إنسان في الغالب أعطي الجدل إلا حرم بركة العلم ؛ لأن غالب من أوتي الجدل يريد بذلك نصرة قوله فقط ، وبذلك يحرم بركة العلم 

Tidaklah mayoritas keadaan orang yang diberi ilmu jidal (perdebatan) itu, kecuali telah diharamkan dari berkah ilmu. Sebab, mayoritas orang yang diberi ilmu jidal (perdebatan), dengan itu ia hanya ingin membela pendapatnya saja (bukan untuk mencari kebenaran, pen blog).  Dengan demikian, (akhirnya) ia diharamkan dari berkah ilmu.

أما من أراد الحق ؛ فإن الحق سهل قريب ، لا يحتاج إلى مجادلات كبيرة ؛ لأنه واضح

Adapun seorang yang menginginkan al-haq (kebenaran), maka sungguh kebenaran itu mudah dan dekat. (Kebenaran) tidak membutuhkan perdebatan-perdebatan yang panjang karena kebenaran itu perkaranya jelas.  

ولذلك تجد أهل البدع الذين يخاصمون في بدعهم علومهم ناقصة البركة لا خير فيها ، وتجد أنهم يخاصمون ويجادلون وينتهون إلى لا شيء, لا ينتهون إلى الحق

Oleh karena itu, engkau akan mendapati ahli bid'ah yang berbantah-bantahan tentang bid'ah mereka, ilmu-ilmu mereka kurang berkah dan tidak ada kebaikan padanya. Engkau akan dapati mereka berbantah-bantahan, berdebat, dan berakhir pada sesuatu yang tidak ada hasilnya. Mereka tidaklah berakhir pada kebenaran.


📚 Tafsir Surat al-Baqarah, Juz 2, hal. 444

oOo

Disalin dengan editan dari tulisan;  PENGHALANG BERKAH ILMU

@ForumSalafy

#ilmu

🌎 simpellink.com/salafyonline



UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (666)

 


CIRI ORANG YANG SOMBONG TERHADAP ALLAH

بسم الله الرحمان الرحيم

"Barangsiapa yang mendengar kebenaran (Al-Haq) lalu mengingkarinya - setelah ia mengetahuinya, maka ia termasuk orang yang sombong terhadap Allah.

 Dan, siapa yang membela kesalahan - maka dia termasuk kelompok Syaithan."*

(Al-Imam Ibnu Baththah rahimahullah)


*  Meskipun ia berpakaian seperti orang yang 'alim (pen blog).

oOo

Kamis, 19 November 2020

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (665)

 


IKHLAS  vs  RIYA'

بسم الله الرحمان الرحيم

"Aroma keikhlasan itu seperti aroma Bakhur (Dupa pengharum) yang murni, semakin ditutup rapat dengan pakaian, maka semakin semerbak harumnya dan semakin kuat melekat.

Adapun aroma Riya' seperti asap kayu bakar.  Terbang membubung ke udara, kemudian hilang lenyap, yang tersisa hanya aroma yang busuk."

(Al-Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah)

oOo

TUNAIKAN RUKU' DAN SUJUD DALAM SHALAT DENGAN SEMPURNA, JANGAN TERBURU-BURU

 


بسم الله الرحمان الرحيم

رَأَى حُذَيْفَةُ رَجُلًا لَا يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ قَالَ مَا صَلَّيْتَ وَلَوْ مُتَّ مُتَّ عَلَى غَيْرِ الْفِطْرَةِ الَّتِي فَطَرَ اللَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا

Hudzaifah (bin Al-Yaman, Sahabat Nabi) melihat seorang laki-laki yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya. Kemudian beliau berkata (setelah orang itu selesai shalat, pent): Engkau tidaklah shalat.  Kalau engkau meninggal (dalam kondisi seperti itu), engkau meninggal tidak di atas fitrah yang Allah ajarkan kepada Muhammad shollallahu alaihi wasallam  (HR. Al-Bukhari, dari Zaid bin Wahb)

(Baca juga artikel, "APA ITU FITRAH?")

Ibnu Hubairah rahimahullah, seorang Ulama yang wafat tahun 560 H menyatakan, “Hal ini, tegas menunjukkan batalnya shalat orang yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya (thuma'ninah*)” (Al-Ifshah ‘an Ma’aniy As-Shihaah, 2/223)

Syaikh Bin Baz rahimahullah menyatakan:  Hadits ini maknanya adalah, bahwa orang yang tidak thuma’ninah, tidak terhitung shalat bagi dia. Dalam hadits tentang orang yang buruk shalatnya (Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda):

اِرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ

Kembalilah engkau shalat karena engkau belum shalat (HR. Al-Bukhari dan Muslim, pent)

(Al-Hulal Al-Ibriziyyah minat Ta’liqoot Al-Baaziyah ala Shahih Al-Bukhari (1/230)).

* Thuma'ninah, adalah ketenangan hati dengan mengingat Allah, yang tergambar pada anggota tubuh (Jawarih) seseorangMerupakan Rukun (Syarat Sah) shalat (pen. Blog).

oOo

Disalin dengan editan dari tulisan;

(Abu Utsman Kharisman)

🌎 simpellink.com/salafyonline



UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (664)

 


MENJAGA SHALAT WITIR

بسم الله الرحمان الرحيم

"Sesungguhnya, Allah telah memberikan tambahan shalat bagi kalian - maka jagalah shalat itu.  Shalat itu adalah Shalat Witir."

(Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Shahihul Jami', 1772)

oOo

Rabu, 18 November 2020

HAKIKAT TAQWA

 

بسم الله الرحمان الرحيم

Asy-Syaikh, Al-'Allamah, Dr. Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah,

"TAQWA adalah; Menjauhi amal-amal kejelekan, baik berupa kesyirikan,  kefasikan,  maupun kebid'ahan. Menegakkan amal-amal shalih dan aqidah yang lurus. 

🌴 Seseorang tidak akan menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah 'Azza wa Jalla dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, kecuali bila;

🌅 Benar Amal-amalnya,

🌅 Lurus Aqidahnya,  dan

🌅 Benar (lurus) Manhaj-nya. 

💎 (Seseorang) tidak akan bisa meraih predikat mulia ini (taqwa, pen), kecuali yang mampu mencapai semua makna-makna di atas.

(Baca artikel tentang, MANHAJ)

📚 Hal itu tidak akan bisa dilakukan kecuali dengan (berbekal) ilmu tentang Kitabullah (Al-Qur'an), Sunnah Rasulullah  shallallahu alaihi wa sallam, dan Manhaj Salafush Shalih (jalan pendahulu kita yang shalih),  serta berpegang teguh dengannya, dan menggigitnya dengan gigi geraham."

🔴 والتقوى : اجتناب الأعمال السيئة من شرك أو فسق أو بدعة ، والقيام بالأعمال الصالحة ، والعقائد الصحيحة ، لا يكون المرء متقيا لله عز وجل حق تقواه إلا إذا صحّت أعماله ، وصحّت عقيدته ، وصحّ منهجُه ، لا يتشرّف بهذه الصفة العظيمة ، إلا من أحرز هذه المعاني كلها ، ولا يتأتّى ذلك إلا بالعلم بكتاب الله وسنة رسول الله ومنهج السلف الصالح ، والاعتصام بذلك والعضّ على ذلك بالنواجذ .


🗓 Dari : 'Kalimah' (Nasehat Singkat) Asy-Syaikh Rabi' untuk para peserta Daurah Maroko,  8 Shafar 1437 H

oOo


Disalin dengan editan dari;

🌎 simpellink.com/salafyonline