Jumat, 27 November 2020

MURTAD GEGARA SEPOTONG LISAN

 

بسم الله الرحمان الرحيم

📝 Pembatal keimanan, keluar dari Islam, atau murtad dapat terjadi karena qauliyah (ucapan).

Seseorang mengucapkan kalimat-kalimat kufur, yang menyebabkan batalnya keimanan, dan ia menjadi kafir karenanya, terhapus seluruh amal shalih (kebaikan) yang pernah dia kerjakan.


❗️Banyak orang yang berpandangan, bahwa ucapan-ucapan yang mengandung kekufuran, seperti mencela Allah Subhanahu wa Ta’ala, atau Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, atau mencela din (agama), mencela (mengolok-olok) hadits, dan yang semisalnya, tidaklah menyebabkan pelakunya kafir keluar dari Islam, selama di dalam hatinya masih ada keimanan. Anggapan ini tentu saja sangat keliru, karena bertentangan dengan nash-nash (dalil) dan apa yang telah ditetapkan oleh para 'ulama.

✅ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۚ

“Sesungguhnya, telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah itu ialah Al-Masih putera Maryam’." 

(QS. Al-Maidah: 17)

لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَٰثَةٍۘ

“Sesungguhnya, telah kafirlah orang-orang yang mengatakan, ‘Sesungguhnya Allah adalah salah satu dari yang tiga’.” 

(QS. Al-Maidah: 73)

🖊 Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Barangsiapa mengucapkan perkataan kufur dengan lisannya, dalam keadaan sengaja dan tahu bahwa itu adalah ucapan kufur, ia telah kafir secara lahir dan batin. Tidak boleh bagi kita terlalu menganggap enteng - sehingga harus dikatakan, ‘Mungkin saja dalam hatinya ia beriman’.  Siapa yang mengucapkan (perkataan kufur) itu, sungguh dia telah keluar dari Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

مَن كَفَرَ بِٱللَّهِ مِنۢ بَعۡدِ إِيمَٰنِهِۦٓ إِلَّا مَنۡ أُكۡرِهَ وَقَلۡبُهُۥ مُطۡمَئِنُّۢ بِٱلۡإِيمَٰنِ وَلَٰكِن مَّن شَرَحَ بِٱلۡكُفۡرِ صَدۡرًا فَعَلَيۡهِمۡ غَضَبٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ

“Barang siapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa).  Akan tetapi, orang yang melapangkan dadanya untuk kekufuran, maka kemurkaan Allah menimpanya, dan baginya adzab yang besar.” (QS. An-Nahl: 106) 

(Ash-Sharimul Maslul, hlm. 524)

▪️ Al-Hafizh Ibnu Abdil Bar rahimahullah menerangkan, bahwa para ulama telah bersepakat bahwa orang yang mencela Allah dan Rasul-Nya, menolak sesuatu yang telah Allah turunkan, atau membunuh seorang Nabi Allah 'alaihissalam meskipun dia mengimani (sebagian) yang Allah turunkan, maka dia telah kafir. 

(At-Tamhid, 4/226, melalui nukilan dari At-Tawassuth wal Iqtishad, hlm. 38)

☑️ Dengan demikian, barangsiapa yang mencela Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia kafir, baik dilakukan secara bercanda maupun serius. Demikian pula orang yang menghina Allah, ayat-ayat-Nya, Rasul-Nya, dan kitab-kitab-Nya, hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Termasuk dalam hal ini adalah, orang-orang yang menjadikan ayat-ayat Al-Qur'an, Surga, Neraka, hadits-hadits Rasulullah, Pahala dan Dosa sebagai bahan lelucon (Melawak) untuk membuat orang tertawa.

✅ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَلَئِن سَأَلۡتَهُمۡ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ ٦٥ لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ

“Jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah, ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?  Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman’.”  

(QS. At-Taubah: 65—66)

(Baca juga artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN, dan BATAS TIPIS ANTARA IMAN DENGAN KUFUR)


Renungan;

Sebuah ucapan Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah yang patut kita cermati;

"Masuk ke dalam Islam itu mudah, keluar darinya lebih banyak jalannya (lebih mudah)."

oOo


Disadur dari tulisan;

PEMBATAL KEIMANAN KARENA UCAPAN

🌎 simpellink.com/salafyonline



Tidak ada komentar:

Posting Komentar