Selasa, 24 November 2020

NASIHAT DAN TAHDZIRAN (PERINGATAN) BUKAN BERARTI BENCI, MELAINKAN CINTA DAN PEDULI

 


بسم الله الرحمان الرحيم

🎙️Asy-Syaikh,  Al-'Allamah Ibnu Baaz رَحِمَهُ اللّٰه pernah berkata:

⚠️ "Tidak boleh bagi seorang mu'min dan mu'minah untuk lalai, membiarkan begitu saja - tidak memperdulikan saudaranya, dimana ia sengaja membiarkan saudaranya itu terjatuh ke dalam kemaksiatan (atau bergelimang di dalam dosa, kesesatan, dan penyimpangan) tanpa ia nasehati. Wajib hukumnya untuk saling menasehati, saling berta'aawun (tolong-menolong dan bahu-membahu dalam kebaikan, taqwa, al-haq (kebenaran), serta dalam rangka memadamkan dosa, penyimpangan, maupun kesesatan), dan wajib pula untuk saling berwasiat, menasehati dengan perkara-perkara yang benar (al-haq). Jangan pernah engkau ridha membiarkan saudaramu berada di dalam Neraka, sementara engkau sebenarnya sanggup untuk menyelamatkan dia dengan taufiiq Allah, melalui dakwah dan nasehatmu kepadanya ...

🤚 Jangan engkau serahkan saudaramu kepada Syaithan, sementara engkau sebenarnya sanggup untuk menyelamatkannya melalui dakwah ilallahi, melalui wejangan, arahan, dan bimbingan menuju kepada kebaikan, serta melalui tahdziir (memperingatkan manusia dari bahaya kesesatan), sebab-sebab keburukan ...

Sebab Nabi ﷺ telah bersabda:

"Seorang mu'min itu terhadap mu'min yang lainnya adalah laksana satu bangunan yang saling menopang. Kemudian Beliaupun saling menyilangkan di antara jari-jemarinya."  (HR. Al-Bukhariy, 6026 dan Muslim, 2585)

Beliau ﷺ juga telah bersabda:

"Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam rasa saling cinta, saling peduli, saling perhatian, saling kasih sayang, dan saling kecenderungan di antara mereka adalah laksana seperti satu tubuh, di mana apabila ada salah satu di antara anggota tubuh tersebut sakit, maka akan turut dirasakan pula oleh seluruh anggota tubuh lainnya berupa susah tidur dan demam."  (HR. Al-Bukhariy, 6011, dan Muslim, 2586).

 ✔️ Demikianlah juga seharusnya dengan kalian.  Karena demikianlah perumpamaan antara kaum mu'miniin dan mu'minaat adalah seperti satu tubuh, di mana apabila masyarakat semuanya baik dan shalih lagi istiqamah di atas agamanya yang Al-Haq, maka jadilah satu tubuh yang sama (turut merasakan dan menikmatinya pula). Sebaliknya apabila matanya sakit, maka sakit tersebut harus ikut dirasakan pula oleh seluruh tubuh, apabila kepalanya sakit, maka sakit tersebut harus ikut dirasakan pula oleh seluruh tubuh, dan apabila tangannya sakit, maka harus ikut dirasakan pula oleh seluruh tubuh. Inilah hakikat persatuan, kesatuan, masyarakat, dan persaudaraan iimaaniyyah (saudara seiman), dimana kapan saudaramu terluka ataupun sakit, maka engkaupun turut pula merasakan luka dan sakitnya ...

✔️ Sebab engkau seolah-olah telah menjadi bagian dari tubuhnya. Sehingga kapan ia sakit, engkaupun turut merasakan penyakitnya, apabila ia faqiir, maka engkaupun turut juga merasakan kefaqiirannya, serta apabila ia terdzhoolimi, maka engkaupun turut pula merasa sebagai orang yang didzhoolimi. Kemudian tolong-menolong lagi bahu-membahulah bersamanya di dalam kebaikan (dunia maupun agama). Lalu apabila ia terjatuh ke dalam kemaksiatan (dosa, kesesatan, ataupun penyimpangan), maka tetap tolong dan bahu-membahulah juga bersamanya untuk bisa kembali kepada ketaatan terhadap Allah dan meninggalkan kemasiatan (dosa, kesesatan, serta penyimpangan) tersebut. Bersikaplah kasih sayang terhadapnya, karena ia adalah saudaramu..."

📚 Sumber: Dikutip dari muhaadharah yang berjudul "Al-'Ibaadah wa Atsaruhaa Lil Fardi wal Mujtama' (Ibadah dan Pengaruhnya bagi Pribadi Maupun Masyarakat)."

📜teks Arab,

قال سماحة الشيخ العلامه ابن باز رحمه الله :

فلا يجوز للمؤمن ولا للمؤمنة الغفلة عن أخيه، وتركه على المعصية وعدم نصحه، فالواجب التناصح، والتعاون، والتواصي بالحق، لا ترض أن يكون أخوك في النار وأنت تستطيع أن تنقذه بتوفيق الله بدعوتك ونصيحتك  ...

لا تدعه للشيطان وأنت تستطيع أن تخلصه منه بالدعوة إلى الله، والتوجيه إلى الخير، والتحذير من أسباب الشر ...

يقول النبي صلى الله عليه وسلم: (المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضاً، وشبك بين أصابعه).

ويقول عليه الصلاة والسلام: (مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد، إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى).

هكذا أنتم، هكذا المؤمنون والمؤمنات مثل الجسد، إذا صلح المجتمع واستقام صار كالجسد الواحد، إذا تألمت عينه تألم كله، وإذا تألم رأسه تألم كله، وإذا تألمت يده تألم كله، وهكذا المجتمع الإيماني إذا تألم أخوك فأنت متألم أيضاً ...

لأنك كالجزء منه، فإذا مرض كأنك المريض، وإذا افتقر كأنك الفقير، وإذا ظُلم كأنك المظلوم، تعينه على الخير، وإذا عصى تعينه على طاعة الله وترك المعصية، ترحمه لأنه أخوك ...

📒مقتبس من محاضرة العبادة وأثرها علی الفرد والمجتمع.

oOo

Disalin dengan editan dari tulisan;

NASEHAT DAN TAHDZIRAN ITU BUKAN ARTINYA BENCI, MELAINKAN CINTA DAN PEDULI

✍🏼 Alih bahasa : Ustadz Abu Abdillah Erlangga Dwi Kuncahyo Hafizhahullah

https://t.me/SalafyKotamobagu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar