بسم الله الرحمان الرحيم
Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah pernah ditanya;
"Mana yang lebih keras adzabnya, Ahli maksiat atau Ahli bidah?"
Jawaban Syaikh:
"Ahli bid'ah itu lebih keras azabnya, karena bid'ah itu lebih berat daripada maksiat, dan bid'ah itu lebih dicintai oleh syaithan daripada maksiat.
Karena ahli maksiat itu mudah bertaubat, adapun ahli bid'ah, maka sedikit sekali mereka yang bertaubat.
Karena dia menyangka, bahwa dirinya berada di atas kebenaran.
Berbeda dengan ahli maksiat, maka sesungguhnya dia menyadari, kalau dirinya berbuat maksiat, menyadari kalau dirinya terjatuh ke dalam suatu dosa.
Adapun ahli bidah, maka sesungguhnya dia melihat kalau dirinya adalah seorang yg berbuat taat (kebaikan), sesungguhnya dia (merasa) berada di atas ketaatan. Oleh karena itu, bid'ah itu lebih jelek daripada maksiat. Na'udzu billah.
Oleh karena itu para Salaf mentahdzir (memperingatkan) dari bermajelis dengan ahli bid'ah. Karena bisa terpengaruh tatkala duduk bersama mereka.
Maka bahaya Ahli bid'ah itu sangat-sangat besar. Tidak diragukan lagi, sesungguhnya kebidahan itu lebih jelek daripada maksiat, dan bahaya Ahli bidah itu lebih berat daripada bahaya Ahli maksiat.
Oleh karena itu para Salaf mengatakan :
الإقتصاد في سنة خير من آجتهاد في بدعة
"Sedang-sedang di dalam menjalankan sunnah itu lebih baik daripada bersungguh-sungguh di dalam bid'ah.'"
📑 (Al-Ajwibah Al Mufidah, hal. 8-9)
oOo
🌐 www.salafyonline.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar