Sabtu, 03 April 2021

BUKAN TERMASUK MANHAJ SALAF - DIAM TIDAK MEMBANTAH AHLI BID'AH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Asy-Syaikh, Al-Allamah. Zaid bin Muhammad Al-Madkhali rahimahullah ditanya,


Pertanyaan : 

Apakah termasuk manhaj Salaf, membiarkan dai ahli bidah karena mempertimbangkan sebagian maslahat (keselamatan).  Demikian pula mendiamkan membid’ahkan ahli bidah dan tidak mentahdzir (memberikan peringatan) dia karena pertimbangan kemaslahatan (keselamatan)?


Jawaban :

"Bukan termasuk manhaj Salaf membiarkan ahli bidah yang menyeru kepada kebid’ahan karena alasan sebagian maslahat-maslahat.  Yang demikian itu karena tersebarnya bidah di masyarakat akan merusak penduduknya.  Dan tidak diragukan lagi, bahwa mencegah kerusakan itu (harus) lebih didahulukan daripada meraih maslahat (manfaat). Sebagaimana tidak boleh diam dari menyebutkan (oknum) ahli bidah dengan kebidahannya.

Karena mendiamkan orang tersebut akan menyebabkan mudharat (kerusakan) pada masyarakat, maka harus disebutkan orang ini dan kebid’ahannya, harus memperingatkan umat darinya, sebagai nasehat bagi kaum muslimin.  Itu semua dilakukan ketika ada kemampuan, baik zhahir maupun maknawi.  Dalam hadits yg shahih (disebutkan):

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان.

“Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya, jika ia tidak mampu maka dengan hatinya.  Dan itu adalah selemah-lemah iman.”

Dan tersebarnya bidah dan bersikap diam terhadap (oknum) para dai yang mengajak kepada kebid’ahan, membiarkan kemungkaran tanpa dirubah, itu semua tidak boleh terjadi dalam syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ pembawa kabar gembira dan peringatan, lentera yang bercahaya, yang diturunkan dari Dzat yang Maha Hikmah dan Maha Mengetahui."


📑 Al-Ajwibah Al-Atsariyah ‘anil Masaa’il Al-Manhajiyah, 104.


لَيْسَ مِنْ مَنْهَجِ السَّلَفِ السُّكُوتُ عَنْ أَهْلِ البِدَع

للشَّــيْخ العَلّامـَـة زَيـْد بـنُ مُحَـمَّد المَـدْخَلي-رَحِـمَهُ الله

السُّـــ↶ــؤَالُ:

هل من منهج السلف السكوت على دعاة أهل البدع مراعاة لبعض المصالح ، وكذلك السكوت عن تبديع المبتدع والتحذير منه مراعاة للمصلحة ؟

الجَــــوَابُ:

ليس من منهج السلف السكوت عن أهل البدع الداعين إليها مراعاة لبعض المصالح، وذلك لأن انتشار البدع في المجتمعات يفسد أهلها، ولا شك أن درء المفاسد مقدّم على جلب المصالح، كما لا يجوز السكوت عن ذكر المبتدع بما فيه؛

لأن السكوت عنه يسبب ضررا على المجتمع، فلابد من ذكره ببدعته، ولابد من التحذير منه؛ نصيحة للمسلمين، وكل ذلك عند القدرة على البيان حسّا ومعنى، وفي الحديث الصحيح : ((من رأى منكم منكرا فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان)). الحديث.

وانتشار البدع والسكوت عن الدعاة إليها ترك للمنكر بدون تغيير ، وذلك غير جائز في شريعة الإسلام التي جاء بها البشير النذير والسراج المنير تنزيل من حكيم خبير.


[ “الأجوبة الأثرية عن المسائل المنهجية” صـ (١٠٤)].

oOo

Disalin dengan editan dari;

🌎 simpellink.com/salafyonline



Tidak ada komentar:

Posting Komentar