بسم الله الرحمان الرحيم
Berkata Al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah,
"Dan, barangsiapa yang mengenal hatinya, maka ia akan mengenal Rabb-nya. Sedangkan kebanyakan manusia tidak mengetahui keadaan hati dan diri-diri mereka."*
(Mukhtashar Minhaj Al-Qashidin, 148)
* Lalu, bagaimana mungkin mereka akan mengenal dan meyakini Rabb-nya, Agama-Nya, serta Rasul yang diutus kepada mereka?
Kebanyakan dari manusia lebih mementingkan kesehatan badannya daripada kesehatan hatinya.
Bila hati tersebut dalam keadaan sakit (tidak mengenal al-haq) - sementara mereka tidak menyadari. Bagaimana mungkin mengharapkan mereka akan berupaya mengobatinya?
Sungguh, seluruh hati anak cucu Adam 'alaihissalam berada di antara Dua Jemari Ar-Rahmaan. Dia (Allah) membolak-balikkan hati itu sekehendak-Nya. Meskipun masing-masing hati itu berada di dalam dada mereka, tetapi bukan mereka yang menguasainya.
Contoh; Seseorang telah bertekad melakukan suatu pekerjaan esok hari, tiba-tiba niatnya berubah pada hal lain, atau tiba-tiba ada sesuatu yang menghalangani. Itulah bukti, bahwa hati itu tidak 💯 persen dikuasai oleh pemiliknya (manusia).
Maka, bersyukurlah bila kita masih diberi kesempatan untuk mengenal -Nya, Agama-Nya, dan Rasul yang diutusNya. Serta diberi kemampuan untuk beramal sesuai kecintaan dan keridhaan-Nya, secara lahir maupun batin.
(Baca artikel, ENAM ORBIT (LINTASAN) HATI MANUSIA)
"Laa haula walaa quwwata Illa billah," (pen blog).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar