Kamis, 22 April 2021

JIKA SAFARNYA TIDAK MEMBERATKAN - TETAP BERPUASA ITU LEBIH AFDHAL

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

Kaidah bagi seorang musafir: Sesungguhnya dia boleh memilih antara puasa dan berbuka.

Akan tetapi apabila berpuasa itu tidak memberatkan dia, maka berpuasa itu lebih afdhal karena didalamnya ada 3 faidah :

🔹 Yang pertama meneladani Nabi ﷺ.

🔹 Yang kedua yaitu untuk (mengambil) kemudahan.  Kemudahan berpuasa bersama manusia, karena seorang itu apabila berpuasa bersama manusia maka itu lebih mudah bagi dia.

🔹 Dan yang ketiga, agar segera membebaskan diri dari tanggung jawab (kewajiban).

Kalau puasa itu terasa berat bagi dia, maka dia tidak usah berpuasa. Bukan termasuk amalan kebajikan berpuasa dikala Safar dalam keadaan semisal ini.

Karena Rasulullah ﷺ dulu pernah melihat seorang yang sedang dinaungi dan dikelilingi oleh manusia. Beliau mengatakan : Apa ini?

Mereka menjawab :

Ini orang sedang berpuasa.

Maka Beliau bersabda :

ليس من البر الصيام في السفر.

Bukan termasuk amalan kewajiban berpuasa dikala Safar.

Hadits berlaku umum pada orang yang keadaannya semisal orang ini, yang terasa berat baginya berpuasa.

Atas dasar ini kita katakan:  Safar di zaman sekarang ini mudah nyaman -sebagaimana yang dikatakan oleh penanya- kebanyakannya tidak memberatkan untuk berpuasa.

Apabila tidak memberatkan berpuasa pada safar, maka yang afdhal adalah untuk tetap berpuasa."


📑 Fatawa Arkan Al-Islam, 467

oOo

Disalin dengan editan dari;

@ahlussunnahposo

#fatwa #puasa #safar

🌎 *WhatsApp:*

simpellink.com/salafyonline



Tidak ada komentar:

Posting Komentar