Minggu, 30 Juni 2024

"GHIBAH" YANG DIBOLEHKAN


بسم الله الرحمن الرحيم 

✍🏻 Al-Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, 

اعْلَمْ أنَّ الغِيبَةَ تُبَاحُ لِغَرَضٍ صَحيحٍ شَرْعِيٍّ لا يُمْكِنُ الوُصُولُ إِلَيْهِ إِلاَّ بِهَا

"Ketahuilah, bahwa ghibah dibolehkan demi tujuan yang benar dan syar'i, yang tidak mungkin dicapai melainkan dengan cara tersebut."

وَهُوَ سِتَّةُ أسْبَابٍ :

Ada 6 (enam) sebab:

الأَوَّلُ : التَّظَلُّمُ ، فَيَجُوزُ لِلمَظْلُومِ أنْ يَتَظَلَّمَ إِلَى السُّلْطَانِ والقَاضِي وغَيرِهِما مِمَّنْ لَهُ وِلاَيَةٌ ، أَوْ قُدْرَةٌ عَلَى إنْصَافِهِ مِنْ ظَالِمِهِ ، فيقول : ظَلَمَنِي فُلاَنٌ بكذا .

1️⃣  Mengadukan kezaliman.  

Boleh bagi orang yang dizalimi untuk melaporkan kezaliman tersebut kepada pemerintah, hakim, atau orang lain yang memiliki kewenangan dan kemampuan untuk memberikan keadilan baginya dari orang yang menzaliminya.  Dia katakan, 'Fulan menzalimiku dan demikian.'

الثَّاني : الاسْتِعانَةُ عَلَى تَغْيِيرِ المُنْكَرِ ، وَرَدِّ العَاصِي إِلَى الصَّوابِ ، فيقولُ لِمَنْ يَرْجُو قُدْرَتهُ عَلَى إزالَةِ المُنْكَرِ : فُلانٌ يَعْمَلُ كَذا ، فازْجُرْهُ عَنْهُ 

2️⃣   Meminta tolong untuk mengubah kemungkaran dan mengembalikan orang yang bermaksiat pada jalan yang benar. 

Dia katakan kepada orang yang diharapkan mampu untuk menghilangkan kemungkaran itu, 'Fulan melakukan ini, maka laranglah dia.'

الثَّالِثُ : الاسْتِفْتَاءُ ، فيقُولُ لِلمُفْتِي: ظَلَمَنِي أَبي أَوْ أخي، أَوْ زوجي، أَوْ فُلانٌ بكَذَا فَهَلْ لَهُ ذَلِكَ؟

3️⃣   Meminta fatwa ('ulama), dia mengatakan kepada mufti, 'Ayahku, saudaraku, suamiku, atau Fulan melakukan demikian, bolehkah hal itu?'

الرَّابعُ : تَحْذِيرُ المُسْلِمينَ مِنَ الشَّرِّ وَنَصِيحَتُهُمْ

4️⃣   Memperingatkan kaum muslimin dari kejelekan dan menasihati mereka. 

Termasuk dari bab ini:

▪️ Memperingatkan (kaum muslimin) dari Ahlul bid'ah

▪️ Melakukan Jarh wat Ta'dil (menyebutkan kondisi) para perawi hadis

▪️ Melaporkan kondisi orang yang tidak pantas untuk menduduki suatu Jabatan Publik (kepentingan umum) kepada atasannya.

▪️ Memberi masukan terkait dengan pernikahan, usaha bersama, menitipkan barang, atau transaksi lainnya dengan menyebutkan kondisi orang itu - agar selamat dari kejelekannya di belakang hari.

الخامِسُ : أنْ يَكُونَ مُجَاهِراً بِفِسْقِهِ أَوْ بِدْعَتِهِ 

5️⃣   Orang yang terang-terangan melakukan kefasikan (Dosa besar). 

السَّادِسُ : التعرِيفُ ، فإذا كَانَ الإنْسانُ مَعْرُوفاً بِلَقَبٍ ، كالأعْمَشِ ، والأعرَجِ ، والأَصَمِّ ، والأعْمى ، والأحْوَلِ ، وغَيْرِهِمْ جاز تَعْرِيفُهُمْ بذلِكَ ، وَيَحْرُمُ إطْلاقُهُ عَلَى جِهَةِ التَّنْقِيصِ ، ولو أمكَنَ تَعْريفُهُ بِغَيرِ ذَلِكَ كَانَ أوْلَى 

6️⃣   Memperkenalkan (seseorang). 

Jika seseorang dikenal dengan suatu julukan, seperti Al-A'masy (Si Rabun), Al-A'raj (Si pincang), Al-Ashamm (Si Tuli), Al-Ahwal (Si Juling), dan selainnya, boleh mengenalkan (mendeskripsikan) dengan hal itu. Namun, haram hukumnya menyebut orang itu dengan perendahan.  Dan jika memungkinkan untuk mengenalkan dengan selain itu, maka itu lebih utama."

📚  Riyadhus Shalihin: 2/182

oOo


Disalin dengan editan dari;

https://t.me/Fawaid_Salafy


Sabtu, 29 Juni 2024

MENEBAR SALAM KE ANAK-ANAK

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dari Sahabat yang mulia, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu

أنَّهُ مَرَّ علَى صِبْيَانٍ فَسَلَّمَ عليهم وقالَ: كانَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَفْعَلُهُ

"Bahwa Anas bin Malik biasanya ketika melewati anak-anak, beliau mengucapkan salam kepada mereka.  Lalu ia berkata, 'Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa melakukannya.'"

(HR. Al-Bukhari, no.6247)

oOo

Disalin dengan editan dari;

t.me/salafy_malangraya


HILANG

 بسم الله الرحمن الرحيم 

HILANG


Hilang tapi tak merasa

Bagaimana merasa bila sudah tak punya

Bagai udara dianggap tak ada

Karena tak bisa diraba dan tak kasat mata 


Keberadaan bukan yang ada di tangan 

Tapi kesadaran akan hakikat dan tujuan 

Tak sekedar bualan atau angan-angan

Agar bernas tanaman perbekalan 


Hakikat manusia adalah Jiwa

Tak doyan dengan yang fana

Tapi mengembara melampaui Antariksa

Menggapai hakikat penciptaan manusia 


Diciptakan manusia dengan godaan

Sebagai ujian dan tantangan

Spesifikasi perbedaan dengan hewan 

Agar jelas kesejatian dan kepalsuan 


Fitrah adalah Panglima 

Bagai Nahkoda di atas bahtera

Membaring rute merancang asa

Pemandu jalan ke Surga atau Neraka


Iman adalah Kompas Tuhan 

Ibarat layar pemacu sampan

Agar tak karam di tengah lautan

Sampai berlabuh di dermaga impian 


Hilang tapi tak merasa 

Bagaimana merasa bila jauh dari Pencipta 

Bergelimang dosa dianggap biasa

Terpasung rantai penjara dunia 


oOo

(Pengumuman;  Bagi yang kehilangan kehidupan jiwa harap menghubungi Sang Pencipta)

Keterangan;

Kehidupan sejati manusia ditandai dengan adanya 2 (dua) jenis tiupan;

Tiupan Pertama;  Terjadi ketika janin berusia 120 hari di dalam perut ibunya.  Malaikat yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam rahim, sehingga tubuh (jasad) janin tersebut menjadi hidup (memiliki nyawa).  Pada waktu itu Malaikat menuliskan Takdir;  Rezeki, jodoh, ajal (waktu, tempat dan sebab kematiannya), serta bahagia atau celaka (akhir hayatnya).

Tiupan Kedua;  Terjadi setelah manusia dilahirkan ke dunia, balig, dan berakal.  Tiupan ini berupa cahaya ilmu (Misykat Nubuwah) yang dibawa oleh Rasul yang diutus-Nya.  Orang yang mendapat tiupan jenis ini jiwanya akan hidup dan bercahaya, berjalan di atas keridhaan dan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Cahaya di atas cahaya.  Yakni, cahaya fitrah yang dibawa sejak lahir (Islam) ditambah dengan cahaya ilmu yang diambil dari Misykat Nubuwah (Cahaya kenabian).  Sedangkan orang yang tidak mendapat tiupan ini jiwanya akan mati, meski jasad (fisiknya) terlihat kinclong (segar bugar).  Sehingga kehidupan yang dijalaninya tidak jauh berbeda dengan kehidupan binatang, karena cahaya fitrah manusia yang dibawa sejak lahir (Islam) itu bila tidak dikuatkan (ditunjang) cahaya kenabian, lama kelamaan juga akan padam (mati) dengan sendirinya, ditiup oleh kencangnya angin syahwat (hawa nafsu), syubhat (kebatilan yang berkedok, dibungkus dengan kemasan yang menarik sehingga menyerupai kebenaran), dan kebodohan terhadap kebenaran (al-haq).

(Baca artikel, APA ITU FITRAH?, dan MANUSIA TANPA QALBU)

(Pemahaman ini disampaikan oleh Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah di dalam kitab beliau), (pen blog).

Kamis, 27 Juni 2024

TERMASUK ADAB SAAT MAKAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Mengucap Bismillah sebelum makan.  Makan dan minum menggunakan tangan kanan.  Makan bersama dalam satu wadah.  Mengambil makanan yang dekat (tidak menjangkau yang jauh).  Mulai memakan makanan dari pinggir wadah - lalu ke tengah.  Mengecilkan suapan.  Memakan makanan sampai habis tak bersisa.  Menjilat makanan yang melekat di jari-jari.  Dan, mengucapkan Alhamdulillah setelah makan dan minum adalah adab-adab utama yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Disamping itu, ada hal-hal yang terlihat sepele namun menimbulkan kesan kurang baik bagi orang yang sedang makan.


Asy-Syaikh Abdul Qadir rahimahullah menuturkan;

"Termasuk adab saat makan adalah;

1.  Tidak sering memperhatikan wajah orang yang sedang makan, karena akan membuat mereka malu.

2.  Tidak membicarakan hal-hal yang menjijikkan.

3.  Tidak membicarakan hal-hal yang membuat orang tertawa - sehingga tersedak (keselek).

4.  Tidak membahas persoalan yang membuat orang bersedih, sehingga kehilangan nafsu makan, dan mengurangi kelahapan makan."

(Syarh Manzhumah Al-Adab, hal 472)

oOo

RUMUS KEADILAN DAN KEZALIMAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

💬  Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah,

إِنّ ما نهى الله عنه راجِعٌ إلى الظُّلْمِ، وكُلُّ ما أمر به راجِعٌ إلى العدل.

“Sungguh!  Apa saja yang Allah larang darinya, maka perkara tersebut adalah Kezaliman.  Adapun seluruh perkara yang Allah perintahkan, maka perkara tersebut adalah Keadilan.”*

📚  Majmu’ Al-Fatawa, 8/156


*  Standar tertinggi dari keadilan adalah Tauhidullah.  Semua itu diabadikan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi-Nya.

Dan, itulah hakikat (wujud) kebenaran sesungguhnya (sejati).  Tak peduli apakah seluruh makhluk di kolong langit ini akan menyetujui atau menolaknya.  Karena, semuanya toh akan berakhir di MA (Mahkamah Allah) 'Azza wa Jalla (di Akhirat) kelak selaku Pencipta manusia, dengan 124.000 orang Nabi dan Rasul serta orang-orang beriman dan bertaqwa sebagai Saksi kuncinya.

(Baca sya'ir, SEANDAINYA)

Perkataan 'ulama berikut seharusnya membuat kita berpikir keras untuk menyelamatkan diri dari Neraka-Nya;  

"Seandainya Allah Azza wa Jalla memasukkan seluruh manusia yang telah diciptakan-Nya dari awal hingga akhir ke dalam Neraka, maka itu bukanlah suatu kezaliman meskipun sebesar dzarrah, karena Dia telah mengharamkan perbuatan zalim tersebut sekecil apapun bagi Diri-Nya selama-lamanya."  

Dan, Dia bebas melakukan apa saja yang Dia kehendaki.  Tidak satu makhlukpun (termasuk manusia) berhak memprotes.

Dalam bahasa gaulnya mungkin seperti ini, "Gua yang bikin dan Gua yang hancurin, kenapa elu yang ribut.  Suka-suka Gua dong..."

(Baca puisi, SEBUTIR DEBU YANG HILANG)

 (pen blog).

oOo


Disalin dengan editan dari;

➡️ https://t.me/qoulussalaf

➡️ https://linktr.ee/qoulussalaf




Rabu, 26 Juni 2024

SEDEKAH MELALUI TANAMAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dari Sahabat yang mulia Jabir radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (artinya);

"Tidaklah seorang muslim menanam sebuah pohon, melainkan segala apa yang dimakan dari pohon tersebut merupakan sedekah darinya.  Segala yang dicuri dari pohon tersebut sebagai sedekah baginya.  Yang dimakan oleh binatang liar sebagai sedekah baginya.  Segala yang dimakan burung sedekah baginya.  Tidaklah dimakan oleh siapapun kecuali sebagai sedekah bagi yang menanamnya."*

(HR. Muslim, no. 1552)


*  Asalkan dia ikhlas menanam karena Allah.

Termasuk pula kumbang, kupu-kupu, ulat, serta jasad renik yang memakan saripatinya.

Subhanallah, betapa Maha Pemurahnya Allah Subhanahu wa Ta'ala, padahal Dia-lah yang menciptakan, menumbuhkan, menjadikannya berbunga dan berbuah.

Maka, betapa kurangnya rasa syukur, sabar dan ikhlas para petani yang membuang hasil pertanian mereka hanya karena harganya yang jatuh di pasaran, 

(Baca artikel, KEIKHLASAN ITU TIDAK BERDASARKAN AKAL-AKAL MANUSIA), (pen blog).

oOo

Selasa, 25 Juni 2024

JANGAN CEMAS PERKATAAN BURUK ORANG TENTANG DIRIMU

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Ibnu Muflih rahimahullah;

"Janganlah perkataan buruk manusia tentang dirimu membuatmu cemas (risau).  Seandainya perkataan itu tidak benar, maka akan menjadi pahala bagimu tanpa perlu beramal, adapun jika perkataan tersebut benar maka akan menjadi keburukan yang disegerakan adzabnya (bagi yang mengucapkan)."*

(Al-Adabu Asy-Syar'iyyah, 1/16)


*  Karena telah menggunjing (ghibah) saudaranya.

Maka, perlu dipahami mana perbuatan yang termasuk gunjing (masalah pribadi seseorang), mana kesalahan yang tidak termasuk gunjing, seperti kesalahan dalam memahami Agama dan kesesatan, (pen blog).

oOo

MENUNDA-NUNDA PELUNASAN HUTANG TERMASUK KEZALIMAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dari Sahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, yang berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (artinya);

"Menunda-nunda pelunasan hutang bagi yang mampu (melunasinya) termasuk perbuatan Zalim."

(HR. Al-Bukhari no. 2287, dan Muslim no. 1564)

oOo

TIGA DOSA YANG DISEGERAKAN HUKUMANNYA DI DUNIA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (artinya);

"Setiap dosa Allah tunda (hukumannya) sesuai yang Allah kehendaki hingga Hari Kiamat kecuali;

Kezaliman.

Durhaka kepada Orang Tua, dan 

Memutuskan hubungan kekerabatan.

Allah akan menyegerakan (hukumannya) di dunia sebelum dia mati."

(HR. Al-Bukhari)

oOo

Senin, 24 Juni 2024

TIGA WASIAT SALAFUSHSHALIH

**
بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Al-Imam Malik bin Dinar rahimahullah;
"Dahulu orang-orang shalih saling berwasiat tentang 3 (tiga) hal;
Memenjarakan lisan.
Memperbanyak istighfar, dan
Uzlah (Tidak banyak bergaul dengan manusia)."*
(Al-Uzlah wal Infirad, Ibnu Abi Dunya, no. 96)

*  Karena kelalaian terhadap tiga hal inilah yang banyak menjerumuskan manusia ke Neraka Jahannam.
Pikirkan keselamatan dirimu dari api Neraka Jahannam sebelum memikirkan yang lainnya.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda (yang maknanya),
"Manusia yang paling cerdas adalah yang paling banyak memikirkan kematian (yang paling banyak melakukan persiapan untuk menghadapinya)."

**  Ilustrasi;  Tiga pilar.
Merah;  Memenjarakan lisan.
Kuning;  Memperbanyak istighfar.
HijauUzlah (Sedikit bergaul dengan manusia).
(pen blog).

oOo

Minggu, 23 Juni 2024

KERUGIAN BERLIPAT MENCELA ORANG LAIN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

وعَنْ أبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قالَ: قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «المُسْتَبّانِ مَا قَالَا، فَعَلى البادِئِ، ما لَمْ يَعْتَدِ المَظْلُومُ». أخْرَجَهُ مُسْلِمٌ. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, 

“Dua orang yang saling mencaci maki, maka dosanya dikenakan kepada orang yang memulai, selama yang dizalimi tidak melampaui batas (dalam membalas).”

HR. Muslim [2487]. 

📖  Pelajaran dari Hadits ini;

1. Celakanya orang yang memulai celaan atau makian kepada orang lain. 

Sudahlah berdosa karena mencela, ditambah dengan menanggung dosa celaan orang yang membalas celaannya.  Jadi memikul dosa dua kali lipat.  Dan tidak sampai di situ, ia juga harus merasakan sakit akibat balasan celaannya itu.  Benar-benar sengsara! 

Untuk itu, seseorang harus menahan diri dari kata-kata kasar dan mencela manusia.  Tetap bersabar dan mengingat bahaya buruk yang menunggunya jika nekat berkata-kata buruk pada orang lain. 

2. Orang yang dicela boleh membalas sesuai kadar celaan yang ditujukan padanya.  Seumpama orang mengatakan kepadanya, “Engkau manusia laknat.” maka ia boleh membalas, “Engkau yang manusia laknat.” 

Dan ia tidak terkena dosa atas balasan tersebut, yang berdosa adalah yang memulai.  Dengan syarat “selama balasan itu tidak melampaui batas”. Maka jika balasannya lebih berat, ia berdosa menanggung kelebihan celaannya. 

Boleh membalas, tetapi akan menjadi pahala apabila ia mampu bersabar dan tidak membalas.  Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman, 

وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا۟ بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُم بِهِۦۖ وَلَئِن صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصَّٰبِرِينَ 

“Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.  Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.” 

(QS. An-Nahl: 126)

oOo


Disalin dengan editan dari;

‎✍ -- Hari Ahadi @ Kota Raja

Serial Hadits Kitabul Jamiʼ | Bab: Ancaman dan Peringatan dari Akhlak-akhlak Tercela

https://t.me/Fawaid_Salafy


Jumat, 21 Juni 2024

JANGAN JADIKAN DUNIA CITA-CITAMU

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Sahabat yang mulia, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya);

"Barangsiapa yang menjadikan Akhirat sebagai tujuan (cita-citanya), Allah akan menjadikan kekayaan di dalam hatinya.  Dan Allah kumpulkan urusannya yang tercerai-berai, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan tidak suka padanya.

Dan barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai cita-citanya, Allah akan jadikan kefakiran di depan matanya, Dia (Allah) akan mencerai-beraikan urusannya, dan dunia tidak akan mendatanginya - kecuali sekedar yang telah ditakdirkan baginya."*

(HR. At-Tirmidzi no. 2465, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi)


Baca artikel, EMPAT HAL YANG SELALU DICARI MANUSIA TAPI SELALU SALAH MEMILIH JALAN, (pen blog).

oOo 

Kamis, 20 Juni 2024

MENDIAMKAN KESALAHAN DALAM BERAGAMA BUKAN KEBIJAKAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Banyak orang berpandangan bahwa mendiamkan berbagai kesalahan Manhaj (Metode) beragama atau Hizbiyun (Fanatik terhadap kelompok) adalah kebijaksanaan (jalan tengah) untuk menjaga persatuan, agar Umat Islam tidak terpecah-belah.  Masing-masing berjalan saja menurut pemahaman dan keyakinannya, tidak saling mengganggu.  Padahal ini adalah syubhat (kebatilan yang berkedok / menyerupai kebenaran), trik Iblis untuk mengaburkan batas kebenaran dengan kebatilan, agar semuanya bercampur aduk.


📂 Asy-Syaikh, Al-Mujaddid, Prof. Dr. Rabi’ bin Hady Al-Madkhaly hafizhahullah menjelaskan;

"Ini merupakan kesalahan.  Siapa saja yang mengatakan ucapan semacam ini, atau membuat penilaian semacam ini, atau membuat kaidah semacam ini, wajib atasnya untuk bertaubat kepada Allah Tabaaraka wa Ta’aala.  Karena sesungguhnya Allah telah memberi keistimewaan dan keutamaan kepada umat ini atas umat-umat lainnya dengan sikap tidak mendiamkan kesalahan.  Bahkan menyatakan dengan terang-terangan, menjelaskan, dan berjihad (membela kebenaran).  

Dan terkhusus Amar ma’ruf nahi mungkar, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ.

🔖 “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian selalu menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada Allah.” 

(QS. Ali Imran: 110)


💡 Allah juga telah melaknat Bani Israil disebabkan karena mereka membuat manhaj (metode) semacam ini, yaitu sikap mendiamkan dan menyetujui kebathilan yang dibungkus dengan kemasan hikmah (Syubhat).

Allah Ta’ala berfirman:

لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا مِنْ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ.كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوْهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ.

🔖 “Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan Dawud dan Isa bin Maryam, yang demikian itu disebabkan mereka telah durhaka dan selalu melampaui batas.  Mereka satu sama lain tidak melarang kemungkaran yang mereka lakukan.  Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka kerjakan itu.” 

(QS. Al-Maidah: 78-79)


Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda:

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ.

🔖 “Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia merubah dengan tangannya, jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, jika dia tidak mampu juga maka dengan hatinya dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.”

Dengan demikian kebenaran sejati akan terungkap, tidak ada lagi keragu-raguan (kesamar-samaran).

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (artinya)

"...Aku tinggalkan bagi kalian petunjuk yang terang.  Malamnya seperti siang hari.  Tidak ada yang berpaling darinya sepeninggalku melainkan akan binasa..."

(HR. Ibnu Majah)


oOo

Disadur dari;

http://bit.ly/ForumSalafy


Rabu, 19 Juni 2024

PERBANYAK DO'A PADA HARI-HARI TASYRIK

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Sahabat yang mulia, Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu;

"Setelah Hari Raya Qurban ada 3 (tiga) hari yang Allah Jalla Jalaluhu menyebutnya sebagai;  Al-Ayyam Al-Ma'dudat (Hari-hari yang terbilang.  Hari-hari makan dan minum, yaitu Tgl 11,12 dan 13 Dzulhijjah).  Sungguh!  Do'a pada hari-hari ini tidak akan ditolak.  Oleh karena itu, perbesarlah harapan kalian terhadap Allah Jalla Jalaluhu."

(Lathaiful Ma'arif, hal. 506)

oOo

MEMOHON SURGA DAN BERLINDUNG DARI NERAKA 7 X SEHARI

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dari Sahabat Abu Hurairah (radhiyallahu 'anhu), bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (artinya);

"Tidaklah seorang hamba meminta perlindungan dari Neraka sebanyak tujuh kali dalam sehari, melainkan Neraka itu berkata;

"Wahai Rabb, sesungguhnya hamba-Mu si Fulan telah memohon perlindungan kepadaMu dariku, maka berikanlah perlindungan kepadanya."

Dan, tidaklah seorang hamba memohon Surga kepada Allah sebanyak tujuh kali dalam sehari, melainkan Surga juga berkata;

"Wahai Rabb, sesungguhnya hamba-Mu si Fulan telah memintaku, maka masukkanlah dia ke dalam Surga."

(HR. Abu Ya'la dalam Al-Musnad, dishahihkan Syaikh Al-Albani - dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 2506)

oOo


TAKBIRATUL IHRAM YANG BENAR

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Tatacara Takbiratul Ihram dalam Shalat

1. Takbiratul Ihram merupakan rukun shalat.  Wajib dilakukan baik ketika menjadi imam, makmum, maupun shalat sendirian.  Tidak sah shalat jika tidak dilakukan.

Nabi bersabda (artinya): 

“Kunci shalat adalah bersuci, memulainya dengan takbir, dan mengakhirinya dengan salam.” 

(HR. Abu Dawud, dan disahihkan Al-Albani)

2. Yang dimaksud Takbiratul Ihram adalah ucapan:  "Allaahu akbar…" bukan mengangkat tangan ketika takbir.

3. Mengangkat tangan ketika Takbir hanyalah gerakan yang disunnahkan ketika mengucapkan Takbiratul Ihram.

4. Keadaan tangan ketika Takbir:

Telapak tangan dibentangkan secara sempurna dan tidak menggenggam.

Jari-jari telapak tangan tidak terlalu renggang dan tidak pula terlalu rapat.

Telapak tangan dihadapkan ke kiblat dan diangkat setinggi pundak atau telinga.  

5. Cara mengangkat tangan ketika takbir ada 3:

Mengangkat tangan lalu bersedekap sebelum takbir 

(HR. Al-Bukhari dan Nasa’i)

Mengangkat tangan lalu sedekap bersamaan dengan takbir 

(HR. Al-Bukhari)

Mengangkat tangan lalu bersedekap sesudah takbir 

(HR. Al-Bukhari dan Abu Dawud)

6. Takbiratul ihram harus dilakukan dalam keadaan posisi tubuh tegak sempurna dan tidak boleh sambil condong mau rukuk. Karena syarat sah-nya takbiratul ihram adalah dilakukan sambil berdiri bagi yang mampu.

7. Takbiratul ihram hanya dilakukan sekali dan tidak perlu diulang-ulang.

8. Takbiratul ihram tidak disyaratkan harus dibarengkan dengan niat shalat.  Menggabungkan dua hal ini adalah mustahil. Karena anggapan inilah, banyak orang yang ditimpa penyakit was-was ketika takbir, sehingga takbirnya dilakukan berulang-ulang.

9. Orang yang shalat sendirian atau makmum, takbirnya dibaca pelan. Hanya terdengar dirinya sendiri.

10. Jika ada kebutuhan, misalnya suara imam terlalu pelan, sehingga dikhawatirkan tidak terdengar makmum yang di belakang maka dibolehkan bagi sebagian makmum untuk mengulang suara imam dengan keras. Namun, jika tidak ada kebutuhan maka tidak boleh. Misalnya suara imam sudah ada pengeras suara (mikrofon). Hal ini berlaku untuk semua shalat.

11. Cara membaca takbir: 

Allaahu akbar.  Yang dipanjangkan hanya lafal: Allaa..h. sedangkan Akbar dibaca pendek.


Beberapa Kesalahan Ketika Takbiratul Ihram :

1. Telapak tangan tidak dibuka sempurna, tetapi agak menggenggam.

2. Telapak tangan tidak dihadapkan ke kiblat.

3. Mengangkat tangan tidak setinggi bahu atau telinga.  Tetapi tidak pula perlu ujung jari menyentuh daun telinga.

4. Was-was ketika takbir, sehingga dilakukan secara berulang-ulang.

5. Takbir sambil tergesa-gesa untuk mendapatkan rukuk.  Hal ini biasa dilakukan untuk makmum masbuq yang menjumpai imam sedang rukuk. Agar mendapatkan satu rakaat bersama imam.  Namun kesalahan ini menyebabkan batalnya takbir yang dia lakukan.  Karena syarat sahnya takbir adalah dilakukan sambil berdiri. Dan jika Takbiratul Ihram batal maka shalatnya juga batal. 

Mula Ali Qari mengatakan, “Adapun orang yang bertakbir sambil menunduk sebagimana yang dilakukan orang-orang awam karena terburu-buru maka shalatnya tidak sah.  Karena berdiri adalah syarat sahnya Takbiratul Ihram bagi yang mampu.”

6. Kesalahan dalam Membaca Takbir:

Aaallaa..hu (Aaal..dibaca panjang). Lafal ini artinya: Apakah Allah Maha-Besar?

Aaa..k-bar (Aaa..k..dibaca panjang). Lafal ini artinya: Apakah Allah Maha-Besar?

Akbaa…r (baa..r..dibaca panjang). Akbaa..r artinya beduk. Sehingga kalimat Allaahu Akbaa..r artinya Allah adalah beduk. Maha Suci Allah…

Kesalahan-kesalahan dalam membaca lafal takbir menyebabkan kesalahan arti.  Semua arti yang salah di atas merupakan kalimat kekufuran.  Orang yang mengatakan: “Apakah Allah Maha Besar?”  Berarti dia telah meragukan sifat Maha Besar Allah.

(Baca artikel, SHALAT YANG SIA-SIA)

7. Makmum bertakbir dengan suara keras sehingga mengganggu orang lain ketika shalat jamaah. Yang boleh bertakbir dengan keras hanyalah imam.

8. Ada sebagian makmum yang mengulang suaranya imam padahal suara imam sudah keras dan terdengar ke semua jamaah.  Biasanya ini dilakukan ketika shalat id, karena meniru yang ada di Masjidil Haram. Padahal ini adalah satu hal yang tidak perlu dilakukan. Karena riwayat yang menyebutkan Abu Bakr mengeraskan suara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat jamaah terjadi ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, sehingga suara Beliau pelan.

9. Tidak menggerakkan lidah ketika membaca takbir, atau bertakbir namun di hati.  Sebagian ulama menganggap orang yang bertakbir di batin (hati) dan tidak diucapkan bisa membatalkan shalat.  Diantara yang berpendapat demikian adalah Imam Syafi’i. Karena shalat adalah ibadah dzikir dan gerakan.  Bertakbir merupakan bagian dari dzikir ketika shalat.  Bertakbir baru bisa dianggap sah jika dilafazkan.

oOo

Selasa, 18 Juni 2024

BAGUSNYA ILMU BILA DIAMALKAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Sahabat yang mulia, Abud Darda radhiyallahu 'anhu,

"Seseorang tidak disebut bertakwa hingga dia berilmu.

Akan tetapi, 

seseorang tidak akan menjadi bagus dengan ilmunya, hingga dia mengamalkannya."*

Hilyatul Aulia, 1/213


*  Jadi, Pertama;  Seseorang tidak berhak mengklaim dirinya sebagai orang yang bertakwa sebelum memiliki Ilmu yang shahih dari Allah dan Rasul-Nya (Misykat Nubuwah), dengannya jiwa itu menjadi hidup dan bercahaya.  Karena bila dia beramal tanpa landasan kedua sumber ilmu tersebut, maka kerusakan yang diakibatkannya jauh lebih banyak daripada perbaikan, baik hal-hal yang terkait diri sendiri maupun orang lain.

Kedua;  Yang tidak kalah penting adalah, bahwa ilmu itu seperti pisau bermata dua, bila tidak diamalkan maka ia akan menjadi hujjah yang menjatuhkan dirinya kelak di Pengadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Ilmu itu juga seperti api, semakin banyak orang yang mengambilnya, maka akan semakin terang di sekelilingnya,

(pen blog).


oOo

Disalin dengan editan dari;

Https://t.me/anNajiyah_Bali

Senin, 17 Juni 2024

KETENTUAN REZEKI

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Al-Imam Ibnu Abdil Barr rahimahullah;

1.  Rezeki itu telah dibagi.

2.  Orang yang ambisius akan terhalangi.*

3.  Orang yang iri - dengki akan bersedih.

4.  Orang yang pelit akan dicela.

(Bahjatul Majalis, 28)


*  Orang yang ambisius bila terhalangi dari rezeki yang halal akan menempuh cara yang tidak halal, demi mengejar ambisinya.  Inilah yang menjadi sumber berbagai masalah (malapetaka), karena dia tidak mencukupkan diri dengan apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala tetapkan (Qana'ah) dengan yang halal.  Padahal, seandainya dia mau bersabar dengan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta'ala tentu hidupnya akan lebih tenang dan bahagia.

Telah bersabda Rasulullah Isa 'alaihissalam,

"Wahai anak Adam, engkau tidak akan puas (kenyang) dengan sesuatu yang banyak, dan tidak akan rela dengan sesuatu yang sedikit...  Engkau menakar rezekimu dengan timbangan orang lain." (Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir)

(pen blog).

oOo

KHABAR GEMBIRA BAGI ORANG YANG BERTAKBIR DAN BERTAHLIL

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dari Abu Hurairah (radhiyallahu 'anhu), bahwa Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) bersabda (artinya);

"Tidaklah seseorang bertahlil (membaca, Laa Ilaaha illallah) dengan satu Tahlil-pun melainkan dia akan diberi khabar gembira.  Dan, tidaklah seseorang bertakbir (membaca, Allahu Akbar) dengan satu Takbir-pun melainkan dia juga akan diberi khabar gembira.

Maka ditanyakan kepada Beliau tentang hal itu, 'Apakah khabar gembira dengan Surga wahai Rasulullah?'

Maka Beliau menjawab, 'Ya.'

(HR. At-Tabrani, Silsilah Ash-Shahihah, 1621)

oOo

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1445 H

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Penulis Blog "BENANG MERAH 129 BUAH ILMU" Mengucapkan :

SELAMAT HARI RAYA 'IDUL ADHA 1445 H

تَـــقَـــبَّـــلَ  اللهُ مِـــنَّـــا  وَ  مِـــنـــكُـــم.

"Taqabbalallahu minna wa minkum."

"Semoga Allah menerima amal kami dan amal para Pembaca sekalian yang kami muliakan."

وكــــــل عـــــــام وأنتــــــم بخيــــــر

Semoga amal ibadah kita selama ini diterima dan menjadikan kita sebagai hamba Allah yang semakin bertaqwa.

Kepada para Pembaca yang mulia, utamanya di Negara;

INDONESIA

AMERIKA SERIKAT

JERMAN 

KOREA SELATAN 

PERANCIS

PORTUGAL 

KANADA

SINGAPURA

UKRAINA

UNI EMIRAT ARAB 

JEPANG 

ISRAEL

RUSIA 

MALAYSIA 

IRLANDIA 

SWEDIA 

INDIA

THAILAND

Dan lain-lain.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mempertemukan kita kembali pada tahun yang akan datang.

Aamiin ya Rabbal aalamin.

Baarakallahu fiikum.


Wassalam Penulis,

(Drh. Ezie Catri / Abu Reyhan)

oOo



Minggu, 16 Juni 2024

HATI-HATI SETAN MEMBONCENG DI BELAKANGMU

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Sahabat yang mulia, Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu;

"Apabila seseorang naik ke atas kendaraannya tanpa menyebut nama Allah, maka Setan akan ikut membonceng, lalu Setan akan berkata, 'Bernyanyilah engkau.'

Jika dia tidak bisa Setan pun kembali berkata, 'Berangan-anganlah engkau.'"*

(Jami' Ma'mar, 19481)


Dengan ucapannya itu Setan menginginkan terjadi kecelakaan pada hamba tersebut.

Na'udzubillahi min dzalika, (pen blog).

oOo

JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN BERDO'A DI SORE HARI ARAFAH

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Demi Allah, ini kesempatan yang sangat agung

Dahulu para 'ulama Salaf menyimpan hajat-hajat mereka untuk  berdoa di hari Arafah

Betapa banyak, keinginan-keinginan, harapan-harapan dan do'a-do'a yang kabulkan di sore hari Arafah.

Pada bulan Ramadhan disembunyikan malam lailatul qodar, sehingga kita tidak tahu kapan terjadinya malam tersebut?

Sedangkan pada bulan Dzulhijjah, Allah kabarkan kepada kita di Hari Arafah. Akankah kita melalaikannya?!

Jika kita mampu untuk menyendiri di sore hari Arafah, maka lakukanlah!

Sore hari yaitu setelah shalat Ashar sampai terbenamnya matahari.

Seorang laki-laki yang shalih mengatakan,

"Demi Allah, tidaklah aku memanjatkan satu doa di hari Arafah, belumlah genap satu tahun, kecuali aku melihat do'a tersebut telah dikabulkan seperti melihat falak subuh." 

Maka, berbuat baiklah untuk diri kalian.

✍ Oleh Asy-Syaikh Fawwaz Al Madkhali hafidzahullah

---

Teks Arab

 فرصة والله عظيمة كان السَّلف يدَّخرون حاجاتهم لدعاء يوم عرفة...

فكم من الحاجات والأمنيات والدَّعوات استجيبت عشية عرفة..

في رمضآن تغيب عنّا ليلة القدر فلا نعرف متىٰ هي ؟!

وفي ذي الحِجة يُخبرنا الله بيوم عرفة ومع ذلك هل سنقصر ؟؟ !!

إن استطاع أحدنا أن يَخلو بنفسه عشية يوم عرفه فليفعل

↵ العشية من بعد صلاة العصر إلىٰ أذان المغرب .

يقول أحد الصالحين :

" والله ما دَعوت دعوةً يوم عرَفة وما دار عليها الحَول إلا رأيْتها مِثل فلَق الصُّبح "

فأحسنوا إلىٰ أنفسِكم 

✍الشيخ/ فواز المدخلي حفظه الله

oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/mellah_hanifiyyiah

SEBAB TERAMPUNINYA DOSA DI HARI ARAFAH

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Al-Imam Ibnu Rajab رحمه الله berkata, “Barangsiapa yang mendambakan agar dibebaskan dari Neraka serta diampuni dosa-dosanya pada hari Arafah, maka hendaklah dia menjaga dan mengamalkan sebab-sebab yang diharapkan dengannya pembebasan dari api Neraka serta diampuni dosa-dosanya, antara lain:

1. Puasa di hari itu (9 Dzulhijjah).

2. Menjaga anggota tubuhnya dari yang haram pada hari itu sebagaimana sabda Nabi:

يوم عرفة هذا يوم من ملك فيه سمعه وبصره ولسانه غفر له

“Hari Arafah, hari di mana siapa yang menjaga padanya pendengarannya, penglihatannya dan lisannya, maka akan terampuni (dosa-dosanya).” 

(HR. Ahmad dari Ibnu Abbas 5/17).

3. Memperbanyak dzikir kalimat syahadat dengan ikhlas dan jujur, karena itu merupakan pokok dasar agama Islam yang Allah sempurnakan pada hari ini (9 Dzulhijjah).  Maka barangsiapa yang merealisasikan tauhid akan terbebaskan dari api Neraka.

4. Memerdekakan hamba jika memungkinkan, karena barangsiapa yang memerdekakan seorang hamba mukmin, maka Allah akan bebaskan dengan setiap anggota tubuh hamba itu tubuh dia dari api Neraka.

5. Memperbanyak doa memohon kepada Allah ampunan dan pembebasan dari api Neraka karena sangat diharapkan pada hari ini (9 Dzulhijjah) dikabulkannya doa. Demikian pula hendaknya seorang hamba menjauhi segala dosa yang dapat menghalangi ampunan Allah dan pembebasan dari api Neraka, antara lain:

i) Takabbur dan bangga diri.

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ

“Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” 

(QS. Luqman: 18)

ii) Terus menerus melakukan dosa-dosa besar.” (Lathaif Maarif, 632)

oOo

Disalin dengan editan dari;

✍🏼 Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله

📚 ll مجموعة طريق السلف ll 📚

🌐 www.thoriqussalaf.com

🌐 http://telegram.me/thoriqussalaf

SORE HARI ARAFAH PALING UTAMA, JANGAN DILEWATKAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah;
"Sungguh!  Waktu-waktu yang utama memiliki kelebihan di sore harinya dibandingkan awalnya.  Hari Jum'at, waktu setelah Ashar lebih utama daripada awal hari.  Begitu pula Hari Arafah, sorenya lebih utama daripada awal harinya.  Dan, hikmahnya, wallahu 'alam.  Jiwa manusia setelah beramal akan melemah dan jenuh, sehingga dia diberi hasungan berupa keutamaan yang berada pada bagian akhir melebihi bagian awalnya, lalu semangat akan terpacu lagi untuk beramal shalih."*
(Al-Liqa'usy Syahri, 4/71)

oOo

*  Juga bulan Ramadhan, sepuluh hari terakhir lebih utama (istimewa) daripada awalnya.  Termasuk pula akhir hayat manusia, penutupnyalah yang menentukan celaka atau bahagianya seseorang di Alam kubur dan Akhirat, (pen blog).


Sabtu, 15 Juni 2024

AJARAN ISLAM YANG TERANG LAGI BENAR

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

🔸 Berkata Fadhilatusy Syaikh, Al-Mujaddid, Prof. Dr. Rabi' bin Hadi Al-Madkhaly hafizhahullah:

"(Ajaran) Islam yang terang lagi benar yang tegak di atas pondasi yang benar dan aqidah yang benar tanpa penyelewengan, tidak akan ditemukan kecuali dalam kitab-kitab dakwah Salafiyyah, dan di negeri ini (Saudi)

Tidak akan didapati pada kelompok Ikhwanul Muslimin, Jama'ah Tabligh, tarikat-tarikat Sufi, dan Syi'ah Rafidhah dan yang lainnya. 

Kita tidak menemukan pada mereka selain kebatilan dan kesesatan."*

📚  Marhaban Ya Thalibal Ilmi, 405 - 406


*  Berbeda dengan 3 generasi terbaik seperti yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (artinya);

"Sebaik-baik generasi manusia adalah kurunku (para Sahabat), kemudian yang setelahnya (Tabi'in), kemudian yang setelahnya (Tabi'ut Tabi'in)."

Dan, Allah Subhanahu wa Ta'ala pun memuji mereka di dalam Al-Qur'an;

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ 


"Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan bagi manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..."

(QS. Ali Imran; 110)

(Baca artikel, NILAI SEBUAH KEBENARAN), (pen blog).


oOo

Disalin dengan editan dari;

| ▶ https://t.me/hikmahsalafiyyah


Selasa, 11 Juni 2024

PROTES TERHADAP PENYAKIT ATAU MUSIBAH = MENGINGKARI RUKUN IMAN KE ENAM

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Rukun Iman yang ke-enam berbunyi;  "Beriman kepada Qadha dan Qadar," Allah Subhanahu wa Ta'ala yang baik maupun yang buruk.

Dan, semua terjadi atas kehendak dan keputusan Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha mengetahui lagi Maha Adil terhadap setiap hamba-Nya, tanpa ada unsur kezaliman sedikitpun, meski sebesar dzarrah.

Maka, penting bagi orang-orang yang beriman untuk mengendalikan diri dengan cara bersabar, kembali mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Sebab, di dalam hal-hal yang tidak disukai tersebut pasti terkandung hikmah yang sangat banyak dan tinggi, yang sering kali kurang dipahami oleh akal manusia.

Jangan sampai timbul prasangka buruk dan tindakan-tindakan yang tidak terpuji lainnya (kalap).

(Baca artikel, SETUMPUK FAIDAH DIBALIK MUSIBAH)

Mengutuk penyakit atau musibah yang terjadi pada diri sendiri sama artinya dengan mengutuk Dzat Yang membuat (menetapkan) keputusan tersebut.

 Berkata Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah,

“Adapun orang yang mengutuk (melaknat) penyakit atau musibah yang menimpanya, padahal itu semua adalah bagian dari perbuatan (ketetapan / takdir) Allah 'Azza wa Jalla termasuk keburukan yang paling dahsyat.  Kita berlindung kepada Allah dari hal tersebut.  Karena mengutuk penyakit yang merupakan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sama artinya dengan menghujat Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi."

(Al-Manahi Lafzhiyyah, hal. 83)


oOo

Disadur dari;

https://t.me/Fawaid_Salafy


Minggu, 09 Juni 2024

YANG SHAHIH HANYA KUBURAN DUA KHALILULLAH

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Seluruh para Nabi dan Rasul ('alaihimussalam) beserta orang-orang beriman adalah kecintaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Namun, khusus untuk 2 (dua) orang manusia yang paling mulia, Allah Subhanahu wa Ta'ala menambatkan kecintaan-Nya yang paling tinggi (Khalilullah), yakni Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan Ibrahim 'alaihissalam selaku bapaknya para Nabi dan Rasul 'alaihimussallam.


Ada seseorang yang bertanya:

"Di tempat kami ada orang yg mengaku, kalau kuburan para Nabi seperti : Imran, ShalihAyyub dan Huud 'alaihimussalam ada di tempat kami di kesultanan Oman.  Khususnya di Distrik Selatan Shalaalah, yg mana ditemukan di sana kubur-kubur dengan nama-nama ini.  Apakah ini benar ataukah tidak?"


Jawaban :

Tidak diketahui (dengan pasti) posisi kuburan Nabi manapun selain Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallamAdapun orang yg mengaku kalau di sana ada kubur di Oman atau selain Oman yg dikenal sebagai kuburan para Nabi maka dia adalah pendusta, tidak benar, kecuali kubur Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Demikian pula kuburnya Al-Khalil Ibrahim di Palestina memang makruf (Shahih) kuburan Beliau di sana.  Adapun Nabi yg lainnya maka tidak diketahui kuburan mereka.  Tidak pula Nabi Nuh, Hud, Shalih dan selain mereka, selain Nabi Ibrahim di Daerah Khalil.

Maksudnya semua para Nabi, selain dua Nabi yg mulia 'alaihimassalaam:

Nabi Muhammad dan Ibrahim, itu tidak diketahui posisi kubur mereka.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah, dan ini makruf dan sepakat kaum muslimin.

Demikian pula kubur Nabi Ibrahim Al-Khalil sudah makruf juga di Maghaarah Khalil.

Adapun selain Beliau berdua dari kalangan anbiya (para Nabi), maka para 'ulama menetapkan bahwa kubur mereka itu tidak diketahui (dengan pasti) posisinya.


📑  Fatawa Nur Ala Ad-Darbi, juz 2/17 pertanyaan ke 10 kaset 198


oOo

Disadur dari;

http://telegram.me/ahlussunnahposo




Jumat, 07 Juni 2024

KEUNTUNGAN BERBURUK SANGKA TERHADAP DIRI

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah;

"Adapun berburuk sangka terhadap diri sendiri, hal ini sangat diperlukan.  Karena berbaik sangka terhadap diri sendiri akan menghalangi kesempurnaan Introspeksi, dan cenderung menganggap diri sendiri telah baik.  Seseorang akan memandang keburukan dirinya sebagai kebaikan dan melihat berbagai aibnya sebagai kesempurnaan."*

(Madarijus Salikun, 1/189)


Baca artikel, LANGKAH-LANGKAH SYAITHAN, dan TINGKATAN-TINGKATAN JIHAD, (pen blog).

oOo

10 PERISAI DARI TIPU DAYA SYAITHAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah

10 sebab yang akan menjaga seorang hamba dari gangguan Syaithan:

1.Isti'adzah(meminta perlindungan) kepada Allah dari gangguan Syaithan.

2.Membaca surat Al-Falaq dan An-Nas.

3.Membaca ayat Kursi.

4.Membaca surat Al-Baqarah.

5.Membaca ayat penutup dari surat Al-Baqarah.

6.Membaca awal surat Ghafir.

7.Membaca:

لاإله إلا الله وحده لاشريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير.

8.Memperbanyak dzikrullah.

9.Menahan pandangan,ucapan dan makan yang berlebihan.

10.Tidak terlalu banyak bergaul dengan manusia."


Badai'ul Fawaid, 2/267


oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/Fawaid_Salafy


Kamis, 06 Juni 2024

LARANGAN MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU KHUSUS BAGI YANG BERKURBAN, BUKAN KELUARGANYA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

✍🏻 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

ﻭﻫﺬا ﺣﻜﻢ ﺧﺎﺹ ﺑﻤﻦ ﻳﻀﺤﻲ، ﺃﻣﺎ ﻣﻦ ﻳﻀﺤﻰ ﻋﻨﻪ ﻓﻼ ﻳﺘﻌﻠﻖ ﺑﻪ؛ 

"Hukum ini (larangan mengambil rambut dan kuku) adalah khusus bagi orang yang berkurban.  Adapun

yang diikutsertakan namanya dalam kurban, maka ia tidak tidak terkena hukum ini.

ﻷﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: ﻭﺃﺭاﺩ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﺃﻥ ﻳﻀﺤﻲ» ﻭﻟﻢ ﻳﻘﻞ ﺃﻭ ﻳﻀﺤﻰ ﻋﻨﻪ؛ 

Sebab, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Dan salah seorang di antara kalian ingin berkurban." Beliau tidak mengatakan “atau yang diikutsertakan namanya dalam kurban.” 

ﻭﻷﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻳﻀﺤﻲ ﻋﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﻨﻘﻞ ﻋﻨﻪ ﺃﻧﻪ ﺃﻣﺮﻫﻢ ﺑﺎﻹﻣﺴﺎﻙ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ

Demikian pula, dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkurban dengan mengikutsertakan nama keluarganya.  Akan tetapi, tidak dinukilkan bahwa beliau memerintahkan kepada keluarganya untuk menahannya (tidak mengambil rambut dan kuku).

ﻭﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﻓﻴﺠﻮﺯ ﻷﻫﻞ اﻟﻤﻀﺤﻲ ﺃﻥ ﻳﺄﺧﺬﻭا ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺸﺮ ﻣﻦ اﻟﺸﻌﺮ ﻭاﻟﻈﻔﺮ ﻭاﻟﺒﺸﺮﺓ.

Oleh karena itu, diperbolehkan bagi keluarga orang yang berkurban untuk mengambil rambut, kuku, dan kulitnya; pada sepuluh hari (pertama) bulan Zulhijah."

📚  Mukhtashar Ahkaam Al-Udhhiyah Wa Adz-Dzakaah, hlm. 18


oOo

Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/ForumSalafy


HADITS PALSU TENTANG HEWAN KURBAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

"Peebaguslah hewan kurbanmu, maka sesungguhnya hewan kurbanmu adalah kendaraanmu untuk melintasi Shirat."

Berkata Syaikh Al-Albani, "Tidak ada asalnya dengan redaksi seperti ini."

(Silsilah Ahadits Dhaifah wal Maudhu'ah, no. 74)

oOo


TERTIPU

 

بسم الله الرحمن الرحيم

🎙️ Berkata Al-Imam, Al-Hafidz Adz-Dzahabi rahimahullah:

🕯️ "Siapapun manusianya yang tidak merasa takut bahwa dirinya akan masuk ke dalam Neraka, maka dialah orang yang tertipu dan merasa Aman dari Makar (tipuan) Allah terhadap dirinya."*

📖   Siyar A'lamun Nubala', 6/291.


*  Maka para 'ulama Salaf menetapkan kaidah, bahwa keimanan seseorang baru dikatakan benar bila terpenuhi 3 (tiga) unsur di dalam qalbunya;  Yakni rasa Cinta, Takut, dan Harap kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang harus berjalan secara seimbang, tidak boleh salah satu lebih menonjol (mengalahkan) yang lainnya, yang berakibat menyimpangnya Manhaj (Metode beragama) seseorang.  

Bila rasa cintanya terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala mengalahkan rasa takut dan harap, maka ia akan tersesat ke dalam kelompok Sufiyyah - yang menciptakan kasta-kasta dalam agama Islam, yakni Ma'rifat, Hakikat, dan Syari'at sebagai kasta yang terendah.  Mereka juga yang mengajarkan keyakinan sesat Wihdatul wujud (Penyatuan antara Rabb / Tuhan dengan makhluk).

Bila rasa takutnya mengalahkan rasa cinta dan harap, maka ia akan tersesat ke dalam kelompok Khawarij - yang disebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai anjing-anjing Neraka, padahal ibadah shalat, puasa dan bacaan Al-Qur'an mereka mengalahkan generasi terbaik, para Sahabat radhiyallahu 'anhuma.  

Bila rasa harapnya mengalahkan rasa cinta dan takut, maka ia tersesat ke dalam kelompok Murji'ah yang berkeyakinan bahwa maksiat tidak berpengaruh terhadap iman.  

Semua penyimpangan (kesesatan) ini terjadi akibat ketiga unsur di atas (Rasa Cinta, Takut atau Harap) berjalan secara tidak seimbang, yang satu mengalahkan yang lainnya.

(Baca artikel, KELOMPOK-KELOMPOK SEMPALAN PERTAMA, dan KELOMPOK-KELOMPOK SEMPALAN LANJUTAN)(pen blog).

___

‏قال الحافظ الذهبي رحمه الله:

كل من لم يخشَ أن يكون في النار، فهو مغرور قد أمن مكر الله به.

📚 سير أعلام النبلاء ٢٩١/٦

oOo


Disalin dengan editan dari;

🌏https://t.me/salafykarangmakmur