HILANG
Hilang tapi tak merasa
Bagaimana merasa bila sudah tak punya
Bagai udara dianggap tak ada
Karena tak bisa diraba dan tak kasat mata
Keberadaan bukan yang ada di tangan
Tapi kesadaran akan hakikat dan tujuan
Tak sekedar bualan atau angan-angan
Agar bernas tanaman perbekalan
Hakikat manusia adalah Jiwa
Tak doyan dengan yang fana
Tapi mengembara melampaui Antariksa
Menggapai hakikat penciptaan manusia
Diciptakan manusia dengan godaan
Sebagai ujian dan tantangan
Spesifikasi perbedaan dengan hewan
Agar jelas kesejatian dan kepalsuan
Fitrah adalah Panglima
Bagai Nahkoda di atas bahtera
Membaring rute merancang asa
Pemandu jalan ke Surga atau Neraka
Iman adalah Kompas Tuhan
Ibarat layar pemacu sampan
Agar tak karam di tengah lautan
Sampai berlabuh di dermaga impian
Hilang tapi tak merasa
Bagaimana merasa bila jauh dari Pencipta
Bergelimang dosa dianggap biasa
Terpasung rantai penjara dunia
oOo
(Pengumuman; Bagi yang kehilangan kehidupan jiwa harap menghubungi Sang Pencipta)
Keterangan;
Kehidupan sejati manusia ditandai dengan adanya 2 (dua) jenis tiupan;
Tiupan Pertama; Terjadi ketika janin berusia 120 hari di dalam perut ibunya. Malaikat yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam rahim, sehingga tubuh (jasad) janin tersebut menjadi hidup (memiliki nyawa). Pada waktu itu Malaikat menuliskan Takdir; Rezeki, jodoh, ajal (waktu, tempat dan sebab kematiannya), serta bahagia atau celaka (akhir hayatnya).
Tiupan Kedua; Terjadi setelah manusia dilahirkan ke dunia, balig, dan berakal. Tiupan ini berupa cahaya ilmu (Misykat Nubuwah) yang dibawa oleh Rasul yang diutus-Nya. Orang yang mendapat tiupan jenis ini jiwanya akan hidup dan bercahaya, berjalan di atas keridhaan dan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Cahaya di atas cahaya. Yakni, cahaya fitrah yang dibawa sejak lahir (Islam) ditambah dengan cahaya ilmu yang diambil dari Misykat Nubuwah (Cahaya kenabian). Sedangkan orang yang tidak mendapat tiupan ini jiwanya akan mati, meski jasad (fisiknya) terlihat kinclong (segar bugar). Sehingga kehidupan yang dijalaninya tidak jauh berbeda dengan kehidupan binatang, karena cahaya fitrah manusia yang dibawa sejak lahir (Islam) itu bila tidak dikuatkan (ditunjang) cahaya kenabian, lama kelamaan juga akan padam (mati) dengan sendirinya, ditiup oleh kencangnya angin syahwat (hawa nafsu), syubhat (kebatilan yang berkedok, dibungkus dengan kemasan yang menarik sehingga menyerupai kebenaran), dan kebodohan terhadap kebenaran (al-haq).
(Baca artikel, APA ITU FITRAH?, dan MANUSIA TANPA QALBU)
(Pemahaman ini disampaikan oleh Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah di dalam kitab beliau), (pen blog).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar