Sabtu, 29 Juni 2024

HILANG

 بسم الله الرحمن الرحيم 

HILANG


Hilang tapi tak merasa

Bagaimana merasa bila sudah tak punya

Bagai udara dianggap tak ada

Karena tak bisa diraba dan tak kasat mata 


Keberadaan bukan yang ada di tangan 

Tapi kesadaran akan hakikat dan tujuan 

Tak sekedar bualan atau angan-angan

Agar bernas tanaman perbekalan 


Hakikat manusia adalah Jiwa

Tak doyan dengan yang fana

Tapi mengembara melampaui Antariksa

Menggapai hakikat penciptaan manusia 


Diciptakan manusia dengan godaan

Sebagai ujian dan tantangan

Spesifikasi perbedaan dengan hewan 

Agar jelas kesejatian dan kepalsuan 


Fitrah adalah Panglima 

Bagai Nahkoda di atas bahtera

Membaring rute merancang asa

Pemandu jalan ke Surga atau Neraka


Iman adalah Kompas Tuhan 

Ibarat layar pemacu sampan

Agar tak karam di tengah lautan

Sampai berlabuh di dermaga impian 


Hilang tapi tak merasa 

Bagaimana merasa bila jauh dari Pencipta 

Bergelimang dosa dianggap biasa

Terpasung rantai penjara dunia 


oOo

(Pengumuman;  Bagi yang kehilangan kehidupan jiwa harap menghubungi Sang Pencipta)

Keterangan;

Kehidupan sejati manusia ditandai dengan adanya 2 (dua) jenis tiupan;

Tiupan Pertama;  Terjadi ketika janin berusia 120 hari di dalam perut ibunya.  Malaikat yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam rahim, sehingga tubuh (jasad) janin tersebut menjadi hidup (memiliki nyawa).  Pada waktu itu Malaikat menuliskan Takdir;  Rezeki, jodoh, ajal (waktu, tempat dan sebab kematiannya), serta bahagia atau celaka (akhir hayatnya).

Tiupan Kedua;  Terjadi setelah manusia dilahirkan ke dunia, balig, dan berakal.  Tiupan ini berupa cahaya ilmu (Misykat Nubuwah) yang dibawa oleh Rasul yang diutus-Nya.  Orang yang mendapat tiupan jenis ini jiwanya akan hidup dan bercahaya, berjalan di atas keridhaan dan kecintaan Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Cahaya di atas cahaya.  Yakni, cahaya fitrah yang dibawa sejak lahir (Islam) ditambah dengan cahaya ilmu yang diambil dari Misykat Nubuwah (Cahaya kenabian).  Sedangkan orang yang tidak mendapat tiupan ini jiwanya akan mati, meski jasad (fisiknya) terlihat kinclong (segar bugar).  Sehingga kehidupan yang dijalaninya tidak jauh berbeda dengan kehidupan binatang, karena cahaya fitrah manusia yang dibawa sejak lahir (Islam) itu bila tidak dikuatkan (ditunjang) cahaya kenabian, lama kelamaan juga akan padam (mati) dengan sendirinya, ditiup oleh kencangnya angin syahwat (hawa nafsu), syubhat (kebatilan yang berkedok, dibungkus dengan kemasan yang menarik sehingga menyerupai kebenaran), dan kebodohan terhadap kebenaran (al-haq).

(Baca artikel, APA ITU FITRAH?, dan MANUSIA TANPA QALBU)

(Pemahaman ini disampaikan oleh Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah di dalam kitab beliau), (pen blog).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar