بسم الله الرحمن الرحيم
💬 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah,
إِنّ ما نهى الله عنه راجِعٌ إلى الظُّلْمِ، وكُلُّ ما أمر به راجِعٌ إلى العدل.
“Sungguh! Apa saja yang Allah larang darinya, maka perkara tersebut adalah Kezaliman. Adapun seluruh perkara yang Allah perintahkan, maka perkara tersebut adalah Keadilan.”*
📚 Majmu’ Al-Fatawa, 8/156
* Standar tertinggi dari keadilan adalah Tauhidullah. Semua itu diabadikan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi-Nya.
Dan, itulah hakikat (wujud) kebenaran sesungguhnya (sejati). Tak peduli apakah seluruh makhluk di kolong langit ini akan menyetujui atau menolaknya. Karena, semuanya toh akan berakhir di MA (Mahkamah Allah) 'Azza wa Jalla (di Akhirat) kelak selaku Pencipta manusia, dengan 124.000 orang Nabi dan Rasul serta orang-orang beriman dan bertaqwa sebagai Saksi kuncinya.
(Baca sya'ir, SEANDAINYA)
Perkataan 'ulama berikut seharusnya membuat kita berpikir keras untuk menyelamatkan diri dari Neraka-Nya;
"Seandainya Allah Azza wa Jalla memasukkan seluruh manusia yang telah diciptakan-Nya dari awal hingga akhir ke dalam Neraka, maka itu bukanlah suatu kezaliman meskipun sebesar dzarrah, karena Dia telah mengharamkan perbuatan zalim tersebut sekecil apapun bagi Diri-Nya selama-lamanya."
Dan, Dia bebas melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Tidak satu makhlukpun (termasuk manusia) berhak memprotes.
Dalam bahasa gaulnya mungkin seperti ini, "Gua yang bikin dan Gua yang hancurin, kenapa elu yang ribut. Suka-suka Gua dong..."
(Baca puisi, SEBUTIR DEBU YANG HILANG)
(pen blog).
oOo
Disalin dengan editan dari;
➡️ https://t.me/qoulussalaf
➡️ https://linktr.ee/qoulussalaf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar