Senin, 18 Februari 2019

Apa itu FITRAH?


بسم الله الر حمان الر حيم

Dalam bahasa Arab, kata fitrah adalah mashdar (kata dasar) dari  فطر  fathara,  يفطرyafthuru, dan  فطرا  fathran, yang bermakna sifat, asal kejadian, kesucian, kemuliaan, bakat, atau Agama yang benar (lurus).

Allah ‘Azza wa Jalla menyebutkan sekira 20 (duapuluh) kali kata fitrah dan yang semakna dengannya di dalam Al-Qur’an.
Menafsirkan kata fitrah dengan makna kesucian semata, merupakan pengertian yang terbatas (sempit), karena makna sebenarnya lebih luas dari itu, baik secara bahasa (Arab) – maupun secara Istilah Syari’at Islam.
Sebagai contoh, ucapan “’Idul Fitri / (kembali kepada fitrah) setelah selesai melaksanakan Ibadah Puasa Ramadhan.  Makna yang benar dari kalimat tersebut adalah, “Kembali kepada kebiasaan semula / kembali berbuka / kembali makan-minum seperti hari-hari biasa.”  Meskipun tidak menutup kemungkinan banyak orang-orang mukmin (beriman) yang berhasil meraih predikat takwa setelah melaksanakan ibadah puasa ramadhan - sehingga ia kembali pada kesuciannya, sebagaimana makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”  
(QS. Al-Baqarah;  183)
Dan makna sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barangsiapa yang melasanakan puasa ramadhan dengan penuh iman dan keikhlasan, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.  
(HR.  Al-Bukhari-Muslim), berarti boleh jadi dia kembali kepada kesuciannya (fitrah).
Akan tetapi tidak pula bisa di “generalisir”, bahwa setiap individu muslim yang telah selesai melaksanakan ibadah puasa ramadhan itu kembali kepada kesucian, karena pengertian seperti itu tidak ditemukan pada kitab-kitab ‘ulama Rabbani.
Karena kata  العد/ “Al-‘id” merupakan pecahan dari kata عاد يعود / ‘aada  ya’uudu, yang memilki arti; seakan-akan mereka kembali padanya.
Itulah isyarat dari perkataan Al-‘Allaamah Ibnu ‘Abidin tentang  ‘Ied, “Dinamakan ‘Ied (Hari Raya) itu, karena pada diri Allah Ta’ala terdapat berbagai-macam kebaikan, atau beraneka-ragam kebaikan yang kembali kepada para hamba-Nya di setiap hari pada bulan ramadhan tersebut...

Secara Istilah syari’at, bila kita merujuk ke beberapa kitab ‘ulama Ahli Hadits (Muhadditsin), Ahli Tafsir (Mufashshirin), dan perkataan para ‘ulama Rabbani, maka kita dapat menyimpulkan bahwa makna / pengertian fitrah yang dimaksud adalah; 
“Kesiapan (kemampuan) hati serta anggota tubuh (jawarih) manusia, atau potensi (bakat) yang dianugerahkan Allah kepada setiap manusia semenjak lahir, untuk menyambut seruan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya (Islam), sehingga dapat bertauhid (beribadah) dengan sebenar-benarnya.”

Pengertian di atas didukung oleh banyak dalil dari Al-Qur’an maupun hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan perkataan para ‘ulama.
Salah satunya yang paling santer (masyhur) adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
كل مولود يولد على الفطره فابواه يهودا نه او ينصرانه  /  “Kullu mauluudin yuuladu ‘alaa al-fitrathi, fa abawaahu yuhawwidaanihi aw yunashiraanihi”  {setiap (manusia) yang dilahirkan membawa fitrah (Islam).  Orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau Nashrani}   
(HR. Al-Bukhari-Muslim)
Dalil (hadits) ini dikuatkan oleh makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (artinya),
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama Allah;  (tetaplah di atas) fitrah Allah yang telah menciptakan (seluruh) manusia menurut fitrah itu.  Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.  (Itulah) Agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”  
(QS. Ar-Rum;  30)

Jadi, seperti yang diterangkan pada ayat di atas fitrah (Islam) yang Allah Subhanahu wa Ta'ala ciptakan, dan tanamkan pada diri setiap insan (jiwa) manusia semenjak lahir itu tidak akan pernah berubah, hingga manusia itu sendiri yang mengubah (merusaknya) - dengan mengambil uswah (tauladan) hidup dari orang-orang Yahudi dan Nasrani atau Majusi sejengkal demi sejengkal, sehingga merusak Fitrah yang Allah 'Azza wa Jalla anugerahkan tersebut.  
"Na'uudzubillahi min dzaalika" (kita berlindung kepada Allah dari hal itu).
Demikian, sekilas pembahasan tentang makna kata fitrah.  Semoga bermanfaat.
 الحمدلله رب العلمين 

oOo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar