بسم الله
Bila Engkau meridhai kuingin viral di langit bukan di bumi - berkenalan dengan Malaikat-Mu yang Mulia
Yang
memikul ‘Arsy tanpa lelah - menjabat tangan mereka dengan hangat
Bagiku
bumi-Mu yang padat ini terasa lengang - siulan dan tepukan tangan terasa hampa
Gemerlap cahaya lampu tak menggugah seleraku
Kuingin meratapi asa yang pernah disia-siakan - bersimbah air mata di setiap malam
Puisiku
sederhana
Sesederhana permintaan-Mu yang tak pernah kukabulkan
Bila
Engkau meridhai
sekaranglah
saatnya
Memungut remah waktu - menjelang jemputan Pesuruh-Mu yang Mulia
Memungut remah waktu - menjelang jemputan Pesuruh-Mu yang Mulia
oOo
Renungan;
Permintaan Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap hamba sejak mereka dihadirkan di muka bumi - lalu Tamyiz (berakal) sederhana saja, "Sambutlah seruan-Ku dan seruan Rasul-Ku karena kalian telah dibekali dengan Fitrah."
Begitu sederhananya permintaan itu sehingga sering dilalaikan oleh manusia. Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Hingga tiba pada akhir hayatnya (sakaratul maut) mereka baru sadar. Tetapi apa lacur, Allah Subhanahu wa Ta'ala menganggapnya sudah terlambat...
Renungan;
Permintaan Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap hamba sejak mereka dihadirkan di muka bumi - lalu Tamyiz (berakal) sederhana saja, "Sambutlah seruan-Ku dan seruan Rasul-Ku karena kalian telah dibekali dengan Fitrah."
Begitu sederhananya permintaan itu sehingga sering dilalaikan oleh manusia. Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Hingga tiba pada akhir hayatnya (sakaratul maut) mereka baru sadar. Tetapi apa lacur, Allah Subhanahu wa Ta'ala menganggapnya sudah terlambat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar