بسم الله الرحمان الرحيم
Peribahasa Indonesia mengatakan, "Bagaikan baling-baling di atas bukit", adalah gambaran orang-orang yang tidak memiliki pendirian yang kokoh, gampang berubah-ubah sesuai perkembangan keadaan (zaman). Tak peduli, apakah pendirian yang diubahnya itu akan melawan / bertentangan dengan kebenaran (Al-Qur'an dan As-Sunnah).
Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata:
“لا يكونن أحدكم إمعة، قالوا: وما الإمعة؟ قال: يجري مع كل ريح”.
“Janganlah salah seorang kalian menjadi im’ah
Mereka berkata :
Apa itu im’ah ?
Beliau radhiyallahu anhu berkata :
“Seorang yang mengalir bersama setiap angin.”
Diriwayatkan oleh Kharaa’ithy dalam Masaawi Al-Akhlaq, 141
Abu Ubaidah rahimahullah berkata :
أصل الإمعة: هو الرجل الذي لا رأي له ولا عزم فهو يتابع كل أحد على رأيه ولا يثبت على شيء”.
Asal makna Im'ah adalah seorang yang tidak memiliki pendirian dalam memilih keteguhan, dan dia mengikuti setiap pendapat orang, dia tidak kokoh (berpegang) pada suatu perkara.
📑 Ghariib Al-Hadits, 4/49
oOo
Disadur dari;
@ahlussunnahposo
🌎 simpellink.com/salafyonline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar