بسم الله الرحمان الرحيم
Berprasangka buruk terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala merupakan dosa yang sangat besar. Karena, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak pernah menzalimi hamba meski sebesar dzarrah.
Kerugian akibat berprasangka buruk kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala tersebut akan kembali kepada yang bersangkutan. Karena, Allah 'Azza wa Jalla akan memperlakukannya sesuai dengan prasangka buruknya itu.
❓Pertanyaan:
Apa kiat-kiat seseorang agar selalu berbaik sangka (husnuzhan) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, meski dalam keadaan sulit, atau sempit?
📝 Dijawab oleh Ustadz Qomar Suaidi, Lc yang telah kami sadur sebagai berikut;
Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan, bahwa seseorang memerlukan proses untuk mampu mewujudkannya. Di antara proses tersebut adalah;
1. Mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan pengenalan yang benar.
Mengetahui nama-nama-Nya, Sifat-Sifat-Nya, Kebesaran-Nya, menyadari karunia-Nya kepada kita, dan
2. Mengetahui kelemahan diri kita.
Bahwa, manusia pada dasarnya adalah makhluk yang sangat lemah. Sangat membutuhkan pertolongan, bimbingan, dan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam setiap gerak dan diamnya.
3. Menyadari, bahwa semua yang kita peroleh, baik secara lahir maupun bathin semuanya berasal dari Allah 'Azza wa Jalla. Termasuk amal kebaikan yang kita lakukan sendiri.
💎 Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, maka diri kita tidak akan memiliki tujuan hidup yang jelas. Meskipun, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berkenan memberikan hidayah kepada seseorang - tidaklah Dia menzalimi orang tersebut, karena Dia Subhanahu berbuat sekehendak-Nya - tanpa menzhalimi siapapun. Bahkan, terhadap orang kafir sekalipun, Allah 'Azza wa Jalla memberikan banyak kebaikan dan kenikmatan kepada mereka di dunia ini.
✔️ Sebagai seorang muslim, kita harus sadar, bahwa semua yang kita miliki adalah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita harus menyadari, bahwa nikmat Agama (Islam) yang Dia berikan kepada kita jauh lebih berharga, dan lebih besar (nilainya) daripada segala-galanya di dunia ini.
☑️ Selanjutnya, ketika sesuatu menimpa diri kita dan kita tidak mau merimanya dengan ikhlas, artinya kita adalah manusia yang tidak tahu diri; tidak mengetahui nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala pada diri kita, dan tidak mengetahui kekurangan diri (ibadah) kita terhadap (hak) Allah Subhanahu wa Ta’ala.
❗️Sebagian besar manusia memiliki banyak kekurangan dalam menjalankan hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, kita harus mengetahui kekurangan kita, mengetahui kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mengetahui begitu banyak karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala pada diri kita yang belum tersyukuri.
💎 Dengan demikian, in sya Allah kita akan senantiasa sadar agar tetap bersyukur, dan berbaik sangka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
الحمدلله رب العالمين
oOo
Disadur dari tulisan;
AGAR SELALU BERBAIK SANGKA
KEPADA ALLAH,
Ustadz Qomar Suaidi Lc
🌎 simpellink.com/salafyonline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar