بسم الله الرحمان الرحيم
Berkata Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah,
"Yang menjadi ukuran (kebenaran) bukanlah banyaknya jumlah, tetapi yang menjadi ukuran adalah sesuai atau tidaknya dengan Kebenaran (Al-Qur'an dan As-Sunnah).
Memang, jumlah yang banyak itu (bila) di atas kebenaran maka ini merupakan perkara yang bagus, hanya saja ketetapan Allah Jalla wa Ala (yang pasti berlaku / terjadi), bahwasanya jumlah yang banyak itu di atas kebathilan (kesesatan), sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:
ﻭَﻣَﺎ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﻟَﻮْ ﺣَﺮَﺻْﺖَ ﺑِﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ.
"Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman meskipun engkau sangat menginginkannya." (QS. Yusuf: 103)*
Juga firman-Nya:
ﻭَﺇِﻥ ﺗُﻄِﻊْ ﺃَﻛْﺜَﺮَ ﻣَﻦ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻳُﻀِﻠُّﻮﻙَ ﻋَﻦ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ.
"Dan jika engkau mengikuti mayoritas orang-orang yang ada di muka bumi, pasti mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah." (QS. Al-An'am: 116)
(Syarh Masail Jahiliyyah, hlm. 60)
* Mereka tidak lagi menghiraukan (peduli) terhadap bimbingan (Sunnah) Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka taqlid buta terhadap ajakan para ustadz, da'i, Imam besar (Imam Jumbo) yang menyeru pada kebathilan, (pen blog).
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar