Jumat, 11 Desember 2020

TIDAK MERASA DIRI LEBIH BAIK DARI ORANG LAIN

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Saudaraku, Muslimin rahimakumullah...

Setiap orang yang beriman mestinya memiliki perasaan takut, dan berharap ketika beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.  Dia berusaha mempersembahkan ibadah yang terbaik kepada Allah - diiringi dengan perasaan takut, bahwa Allah tidak menerima ibadahnya.  Dia juga takut terhadap adzab-Nya. 

Disisi lain dia sangat berharap, bahwa Allah menerima ibadahnya, serta melimpahkan rahmat dan ampunan kepadanya.

وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَٰجِعُونَ 

"... Dan orang-orang (beriman) yang bersemangat melakukan amal kebaikan, sedangkan hati mereka takut (amal tersebut tidak diterima dan tidak menyelamatkan mereka) ketika mereka kembali kepada Rabb mereka." (QS. Al-Mu'minun;  60)

Orang yang beriman tidak boleh merasa Ujub (berbangga diri), dan merasa paling bertakwa kepada Allah. 

Allah Azza wa Jalla berfirman:

فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ

"Janganlah kalian memuji diri sendiri dan merasa bersih dari dosa. Dia (Allah) lebih mengetahui siapakah orang yang bertakwa."  (QS.  An-Najm;  32)

Abdullah bin Masud radhiyallahu 'anhu mengatakan:

لو تعلمون ذنوبي، ما وطىء عقبي منكم رجلان، والحسيتم على راسي التراب ، لوددت ان الله غفر لي ذنبا من ذنوبي.

"Seandainya kalian mengetahui dosa-dosaku niscaya tidak akan ada yang berjalan mengikutiku - meski hanya 2 orang, dan niscaya kalian menaburkan debu di atas kepalaku. Sungguh, aku ingin agar Allah mengampuni dosa-dosaku."

(Riwayat Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, dan Ibnu wahb dalam Al-jami', dengan redaksi sesuai dengan riwayat Ibnu Wahb)

Al-Imam Al-Baghawi menukil ucapan sahabat Nabi sallallahu alaihi wasallam, Ibnu Umar radhiallahu anhuma,

التقوى ان لا ترى نفسك خيرا من احد.

"Taqwa adalah, engkau tidak menganggap diri makhluk hidup (yang lebih) baik dari siapapun". (Tafsir Al Baghawi).

Aun bin Abdillah rahimahullah, seorang tabi'in, murid beberapa Sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam, menyatakan:

بحسبك من الكبر ان تأخذ بفضلك على غيرك

"Cukuplah engkau disebut sombong ketika menganggap dirimu lebih utama daripada selainmu." (Riwayat Ibnu Abi syaibah dalam Mushannaf-nya).

Ketika Bakar bin Abdillah Al-Muzani rahimahullahu, salah seorang tabi'in, melihat orang yang lebih tua daripada beliau, beliau menyatakan:

هذا خير مني هذا عبد الله قبلي.

"Orang ini lebih baik daripada aku. Dia beribadah kepada Allah lebih dahulu daripada aku."

Adapun ketika melihat orang yang lebih muda, beliau menyatakan:

هذا خير مني، ارتكبت من الذنوب اكثر مما ارتكب

"Orang ini lebih baik daripada aku. Dosaku lebih banyak daripada dosanya." (Riwayat Ibnu Abid Dunya dalam Muhasabatun Nafs).

Sufyan bin uyainah rahimahullah, salah seorang guru Al-Imam Asy Syafi'i rahimahullah menyatakan:

من رأى انه خير من غيره فقدا ستكبر.

"Barangsiapa menganggap bahwa dirinya lebih baik daripada orang lain, ia telah bersikap sombong (melakukan dosa besar)."

Sementara, orang yang terdapat kesombongan di dalam hatinya - meski hanya seberat biji sawi tidak akan masuk Surga.

(Dinukil oleh Az-Zahabi dalam Siyar A'lamin Nubala dan Ibnu Jauzi dalam Shifatush Shafwah).

oOo

Disadur dari tulisan;

🌎 simpellink.com/salafyonline



Tidak ada komentar:

Posting Komentar