بسم الله الرحمان الرحيم
Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam pernah di tanya, "Mukmin manakah yang paling cerdas?"
Beliau shalallahu'alaihi wa sallam menjawab :
اكثرهم للموت ذكرا، واحسنهم لما بعده استعدادا، اولئك الاكياس...
"Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan paling baik dalam mempersiapkan kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang yang paling cerdas"...
(Dinilai sebagai hadits Hasan dalam Ash-Shahihah. 1384).
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu ta'ala berkata :
"Kematian akan menyingkap hakikat dunia. Dia tidak akan membiarkan orang yang berakal untuk bersenang-senang di dunia. Tidaklah seorang hamba memantapkan hatinya untuk mengingat kematian - melainkan dunia dengan segala isinya pasti menjadi hina baginya."
Dahulu, apabila Ibnu umar radhiyallahu 'anhuma mengingat kematian dan Hari Kiamat, beliau terguncang bagaikan seekor burung. Setiap malam beliau mengumpulkan fuqaha, lalu (mereka) saling mengingatkan tentang kematian, sehingga merekapun menangis bersama-sama, seakan-akan di hadapan mereka (sedang) terbujur jenazah."
Hamid Al Qaishari pernah mengatakan :
"Kita semua telah meyakini kematian, tetapi tidak terlihat ada orang yang bersiap-siap untuknya, kita semua meyakini keberadaan Surga, tetapi tidak terlihat ada orang yang beramal untuk mendapatkannya. Kita semua juga yakin akan Neraka, tetapi tidak terlihat ada orang yang takut terhadapnya. Lantas, atas dasar apa kalian semua merasa berbahagia?!
Harapan apa yang kalian tunggu?!
Kematian?!
Sungguh, kematian adalah perintah Allah yang pertama kali menimpa kalian, entah perintah (menuju) kebaikan (Surga), entah perintah (menuju) kejelekan (Neraka).
Saudara-saudaraku, Titilah jalan menuju Allah dengan sebaik-baiknya."
Syumaith bin 'Ajlan berkata :
"Barangsiapa menjadikan kematian menancap di antara kedua matanya, dia tidak akan peduli (lagi) dengan kesempitan atau kelapangan dunia."
oOo
Disalin dengan editan dari;
🌎 simpellink.com/salafyonline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar