بسم الله الرحمان الرحيم
✍🏼 Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,
"Pada lisan ada dua bahaya besar, apabila seorang hamba selamat dari salah satunya - boleh jadi (dia) tidak selamat dari bahaya yang lainnya;
1. Bahaya berbicara.
2. Bahaya diam.
Terkadang salah satu dari keduanya lebih besar dosanya dibandingkan yang lain tergantung waktu dan kondisi*;
❎ Orang yang diam dari menyampaikan kebenaran adalah Syaithan bisu.
❎ Adapun yang berbicara dengan kebathilan adalah Syaithan berbicara - lagi bermaksiat kepada Allah.
Mayoritas manusia menyimpang pada ucapannya dan pada diamnya, dimana mereka terjatuh pada salah satu dari dua jenis (kesalahan) ini."
[Al-Jawab Al-Kaafi, 152]
* Kedua sikap ini kelak akan dipertanyakan dan dipertanggungjawabkan di Pengadilan Allah 'Azza wa Jalla, terutama bagi orang-orang yang mengetahui ilmunya (kebenaran), atau ikut terlibat pada suatu peristiwa menyangkut hajat hidup orang banyak yang membutuhkan klarifikasi, misalnya peran dan sepak terjang para BUZZER yang marak akhir-akhir ini di Indonesia. Jangan cuma gara-gara beberapa lembar uang kertas anda menggadaikan keyakinan (aqidah), membela kesalahan oknum dengan menutupi kebenaran.
(Baca artikel, BATAS TIPIS ANTARA IMAN DENGAN KUFUR)
Faktor apa yang menyebabkan (mendorong) mereka untuk berbicara, atau apa yang menyebabkan mereka diam, bahkan apa yang hanya terbetik di dalam hati pun kelak juga akan ditanya dan dipertanggungjawabkan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman;
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
"fa may ya’mal miṡqāla żarratin khairay yarah"
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
"wa may ya’mal miṡqāla żarratin syarray yarah"
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."
(QS. Al-Zalzalah; 7-8)
Adakah peradilan yang lebih adil dan lebih teliti dari Pengadilan Allah Subhanahu wa Ta'ala?
(pen blog).
قال الإمام ابن القيم رحمه الله:
في اللسان آفتان عظيمتان إن خلص العبد من إحداهما لم يخلص من الأخرى:
آفة الكلام وآفة السكوت
وقد يكون كل منهما أعظم إثما من الأخرى في وقتها، فالساكت عن الحق شيطان أخرس، والمتكلم بالباطل شيطان ناطق عاص لله، وأكثر الخلق منحرف في كلامه وسكوته فهم بين هذين النوعين.
[الجواب الكافي ١٥٢]
oOo
Disalin dengan editan dari;
Yassarrallahul Umuur
Alih bahasa: al-Ustadz Ibrohim Waliulu hafizhahullah ...[1]
https://t.me/GroupDakwahSalafiyyahGDS/1121
[1] https://t.me/SalafyKerinci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar