“MENJULUKI AHLUL HAQ (KEBENARAN) DENGAN JULUKAN YANG
MEMBUAT ORANG MENJAUHINYA”
بسم الله الر حمان الر حيم
Menjuluki
orang-orang yang berjalan di atas kebenaran dan petunjuk dengan Ash-Shabi’ah (menyimpang) dan Al-Hasyawiyah (tidak berguna / bermanfaat).
SYARAH
(PENJELASAN)
Termasuk
juga perilaku orang-orang jahiliyah adalah, pelecehan mereka terhadap
orang-orang yang telah mendapatkan petunjuk, dengan memberi julukan-julukan
yang buruk sehingga menyebabkan orang-orang menjauhinya, yakni dengan julukan Shabi’ah. Dan Ash-Shabi’ah adalah seseorang yang
keluar dari Agama (menyimpang).
Mereka
menjuluki Ahlul Haq dengan julukan Ash-Shabi’ah artinya orang yang
keluar dari kebenaran. Karena kebenaran
menurut mereka adalah kekufuran dan kesesatan yang mana mereka berada di
dalamnya.
Maka barangsiapa yang mengikuti Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berarti ia seorang Shabi’, yaitu orang yang keluar
dari adat-istiadat, taqlid ("pembeo"), madzhab, dan peraturan mereka, serta yang ada pada
nenek moyang mereka (tradisi).
Mereka
juga menjuluki Ahlul Haq (orang-orang yang mengetahui kebenaran dan
petunjuk) dengan julukan Hasyawiyan, dari kata Al-Hasywu, yaitu
sesuatu yang tidak ada faidahnya. Hasywul
Kalam adalah ucapan yang tidak mengandung faidah.
Selain itu, mereka juga menjuluki Ahlul Haq
dengan julukan kaum yang memiliki pemikiran yang dangkal, terbelakang, kaku,
dan lain sebagainya dari berbagai macam julukan.
Julukan-julukan kotor ini tidaklah membahayakan orang-orang yang
berjalan di atas kebenaran. Sebagaimana
ucapan kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam, kepada Beliau,
“Dan
kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang
hina-dina di antara kami yang lekas percaya saja.”
(QS. Hud;
27)
Maksudnya; “Kaum
yang tidak berpendidikan, yang berpemikiran dangkal, dan tidak memiliki
kemajuan dalam berpikir. Mereka
mengikutimu (Nabi Nuh) tanpa berpikir.
Adapun kaum Rasionalis, dan orang-orang yang berpegang kepada prinsip
(yang salah) tidaklah mereka mau mengikutimu.”
oOo
(Disalin
dari kitab, “Perilaku dan Akhlak Jahiliyah”, Al-Imam Muhammad bin
Abdul Wahhab At-Tamimi, Syarah; Dr.
Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar