“MENYERU MANUSIA PADA KESESATAN”
بسم الله الر حمان الر حيم
Mereka
menyeru manusia kepada kesesatan tanpa dasar ilmu.
SYARAH
(PENJELASAN)
Berdakwah
kepada Allah tanpa dasar ilmu (pemahaman yang benar, pen.) merupakan perilaku
orang-orang jahiliyah sejak zaman dahulu.
Sebab Allah telah memerintahkan untuk menyeru manusia ke jalan-Nya di
atas dasar ilmu, dengan hikmah, peringatan yang baik, serta berdebat dengan
cara yang terbaik. Selain
itu, mereka juga menyeru manusia kepada kesesatan, yaitu mendorong manusia
untuk menyelisihi kebenaran. Sebagaimana makna firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala,
“Dan
berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang beriman, ‘Ikutilah jalan kami,
dan kami akan menanggung dosa-dosa kalian.’”
(QS. Al-Ankabut; 12)
Mereka menyeru manusia kepada kesyirikan,
mengharamkan yang halal, dan menghalalkan yang haram tanpa hujjah.
Dan mereka juga menyeru manusia pada perkara-perkara yang Allah tidak
menurunkan keterangan padanya. Mereka
ini adalah para dai penyesat. Adapun
para dai yang menyeru kepada kebenaran, adalah orang-orang yang menyeru kepada
apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan, dan kepada apa yang
telah disyariatkan-Nya.
Dan di
antara para dai penyesat pada hari ini adalah, orang yang menyeru manusia
kepada kesyirikan, menyembah kuburan, dan mengajak manusia kepada bid’ah
(perkara baru / yang diada-adakan) di dalam Agama - yang Allah tidak menurunkan
suatu keterangan padanya. Mereka menulis
(makalah), mengarang (buku), dan menyuruh manusia untuk menghidupkan
perbuatan bid’ah.
Termasuk juga dalam hal ini adalah orang yang
menyeru manusia kepada paham serba boleh, kefasikan, dan kemaksiatan.
Mereka semua ini adalah para dai penyesat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
memperingatkan kita dari mereka, dan dari jalan-jalan mereka, seperti makna
firman-Nya,
“Hai
orang-orang yang beriman, jika kamu menaati orang-orang kafir itu, niscaya
mereka akan mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu
jadilah kamu orang-orang yang merugi.”
(QS. Ali-Imran; 149), dan
“Mereka
mengajak ke Neraka, sedang Allah mengajak ke Surga.”
(QS. Al-Baqarah;
221), dan
“Dan
jika kamu mengikuti kebanyakan orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka
akan menyesatkanmu dari jalan Allah.
Mereka tidak lain hanya mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak
lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”
(QS. Al-An’am; 116)
Allah Subhanahu
wa Ta’ala menjelaskan, bahwa orang-orang kafir dari berbagai agama dari
dahulu sampai sekarang, mereka bersungguh-sungguh menyeru manusia kepada kesesatan,
pada setiap zaman dan tempat.
Sebagaimana makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Mereka
ingin supaya kamu menjadi kafir, sebagaimana mereka telah menjadi kafir,
lalu kamu menjadi sama (dengan mereka).”
(QS. An-Nisa;
89).
Catatan Penulis Blog;
Para dai yang menganut Paham Serba Boleh (“PSB”),
saat ini lagi marak di Indonesia, karena mereka dianggap oleh masyarakat “awam”
sebagai pemersatu umat Islam, padahal sejatinya mereka justru “memperkeruh” kondisi
dakwah Agama Islam di Indonesia, dan membuat bingung orang-orang yang ingin mencari
kebenaran (jalan yang lurus / Islam yang murni, berdasarkan pemahaman Salaf
Ash-Shalih). Sebab mereka tidak
mementingkan / mempedulikan masalah Tashfiyah (pemurnian, pembersihan)
syariat Islam dari berbagai bentuk penyimpangan dan kesesatan, seperti Bid’ah
(penyimpangan dalam aqidah dan, atau amal), Khurafat (tahayul), Syirik,
dan lain-lain. Mereka beranggapan baik (Istihsan) terhadap semua firqah (kelompok) menyimpang, serta mengakomodir segala macam
bentuk tarikat Islam.
(Baca artikel, KELOMPOK-KELOMPOK SEMPALAN PERTAMA)
(Baca artikel, KELOMPOK-KELOMPOK SEMPALAN PERTAMA)
oOo
(Disadur dari kitab, “Perilaku dan Akhlak Jahiliyah”, Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi, Syarah; Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar