Rabu, 06 Maret 2019

128 PERILAKU DAN AKHLAK JAHILIYAH (Masalah ke-74)



“MENYERU MANUSIA PADA KESESATAN”
بسم الله الر حمان الر حيم

Mereka menyeru manusia kepada kesesatan tanpa dasar ilmu.

SYARAH (PENJELASAN)
Berdakwah kepada Allah tanpa dasar ilmu (pemahaman yang benar, pen.) merupakan perilaku orang-orang jahiliyah sejak zaman dahulu.  Sebab Allah telah memerintahkan untuk menyeru manusia ke jalan-Nya di atas dasar ilmu, dengan hikmah, peringatan yang baik, serta berdebat dengan cara yang terbaik.  Selain itu, mereka juga menyeru manusia kepada kesesatan, yaitu mendorong manusia untuk menyelisihi kebenaran.  Sebagaimana makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang beriman, ‘Ikutilah jalan kami, dan kami akan menanggung dosa-dosa kalian.’”  
(QS. Al-Ankabut;  12)
Mereka menyeru manusia kepada kesyirikan, mengharamkan yang halal, dan menghalalkan yang haram tanpa hujjah.  Dan mereka juga menyeru manusia pada perkara-perkara yang Allah tidak menurunkan keterangan padanya.  Mereka ini adalah para dai penyesat.  Adapun para dai yang menyeru kepada kebenaran, adalah orang-orang yang menyeru kepada apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan, dan kepada apa yang telah disyariatkan-Nya.
Dan di antara para dai penyesat pada hari ini adalah, orang yang menyeru manusia kepada kesyirikan, menyembah kuburan, dan mengajak manusia kepada bid’ah (perkara baru / yang diada-adakan) di dalam Agama - yang Allah tidak menurunkan suatu keterangan padanya.  Mereka menulis (makalah), mengarang (buku), dan menyuruh manusia untuk menghidupkan perbuatan bid’ah.
Termasuk juga dalam hal ini adalah orang yang menyeru manusia kepada paham serba boleh, kefasikan, dan kemaksiatan.  Mereka semua ini adalah para dai penyesat.  Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperingatkan kita dari mereka, dan dari jalan-jalan mereka, seperti makna firman-Nya,
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menaati orang-orang kafir itu, niscaya mereka akan mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang merugi.”  
(QS. Ali-Imran;  149), dan
Mereka mengajak ke Neraka, sedang Allah mengajak ke Surga.”  
(QS. Al-Baqarah;  221), dan
Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.  Mereka tidak lain hanya mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”  
(QS. Al-An’am;  116)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan, bahwa orang-orang kafir dari berbagai agama dari dahulu sampai sekarang, mereka bersungguh-sungguh menyeru manusia kepada kesesatan, pada setiap zaman dan tempat.  Sebagaimana makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir, sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu  kamu menjadi sama (dengan mereka).”  
(QS. An-Nisa;  89).

Catatan Penulis Blog;
Para dai yang menganut Paham Serba Boleh (“PSB”), saat ini lagi marak di Indonesia, karena mereka dianggap oleh masyarakat “awam” sebagai pemersatu umat Islam, padahal sejatinya mereka justru “memperkeruh” kondisi dakwah Agama Islam di Indonesia, dan membuat bingung orang-orang yang ingin mencari kebenaran (jalan yang lurus / Islam yang murni, berdasarkan pemahaman Salaf Ash-Shalih).   Sebab mereka tidak mementingkan / mempedulikan masalah Tashfiyah (pemurnian, pembersihan) syariat Islam dari berbagai bentuk penyimpangan dan kesesatan, seperti Bid’ah (penyimpangan dalam aqidah dan, atau amal), Khurafat (tahayul), Syirik, dan lain-lain.  Mereka beranggapan baik (Istihsan) terhadap semua firqah (kelompok) menyimpang, serta mengakomodir segala macam bentuk tarikat Islam.
(Baca artikel, KELOMPOK-KELOMPOK SEMPALAN PERTAMA)

oOo

(Disadur dari kitab, “Perilaku dan Akhlak Jahiliyah”, Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi, Syarah; Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar