Jumat, 21 Agustus 2020

SHIRATHAL MUSTAQIM DUNIA DAN AKHIRAT


بسم الله الرحمان الرحيم

Bila kita ingin tahu gambaran keadaan kita sewaktu melintas di atas Ash-Shirath Al-Mustaqim Akhirat kelak - maka perhatikanlah sekuat apa kita berpegang pada tuntunan (aturan) Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya (Al-Qur'an dan As-Sunnah).  Sejauh mana kita membuka diri untuk menerima keduanya sebagai pedoman seluruh aspek kehidupan kita (way of life).  Sejauh mana kita meyakininya sebagai dua perkara yang akan menyelamatkan kehidupan kita dunia maupun Akhirat.
Seluruh manusia akan menyeberang di atasnya, kecuali orang-orang Kafir yang telah lebih dulu dimasukkan ke dalam Neraka.
Manusia pertama yang akan melintas di atasnya adalah Al-Khalil Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.

✍🏻  Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,

"Sesuai kadar kekokohan seorang hamba berjalan di atas jalan (syari'at) yang Allah tetapkan di muka bumi ini, seukuran itu pula kekokohannya dalam menyeberangi Shirath (jembatan) yang terbentang di atas Jahannam (kelak). 

Ada seseorang yang melintas di atasnya bagaikan kilat, ada pula yang secepat kedipan mata, ada yang seperti tiupan angin, ada yang seperti orang yang memacu kuda, ada yang berlari, ada pula yang berjalan saja, ada yang merangkak, ada yang tergelincir hampir jatuh namun selamat, ada pula yang jatuh ke dalam Neraka. 

Oleh karena itu, hendaklah seorang hamba mencermati bagaimana dia menapaki jalan di dunia ini dan bagaimana pula kelak (keadaannya) di Akhirat. 

Balasan itu sesuai dengan amalan;
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;

هَلۡ تُجۡزَوۡنَ إِلَّا مَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

"Tidaklah kalian dibalasi, melainkan atas apa yang (telah) kalian amalkan." (QS. An-Naml: 90)

Lihat pula godaan syahwat dan syubhat (kebathilan yang berkedok / menyerupai kebenaran) yang merintangi jalan Shirathal Mustaqim di dunia.  Itulah permisalan kait-kait (Kalalib, pengait-pengait dari besi, pen blog) yang berada di sisi-sisi jembatan di atas Neraka Jahannam tersebut, menjuntai dan merintanginya ketika lewat di atasnya.  Kalau di dunia ini banyak didapatinya, maka akan banyak pula dia dapati nanti di sana (Akhirat)."
Selesai penukilan.

oOo

Disadur dari Salafy Online
📚 Madarij As-Salikin, hlm. 16
@ForumSalafy




Tidak ada komentar:

Posting Komentar