Kamis, 06 Agustus 2020

UNTAIAN MUTIARA PARA 'ULAMA SALAF (371)


بسم الله الرحمان الرحيم

"Sesungguhnya, kemunafikan adalah penyakit kronis yang tersembunyi, ia menjangkiti seseorang dalam keadaan yang bersangkutan tidak menyadarinya, karena sesungguhnya sifat nifaq itu adalah perkara yang samar bagi (kebanyakan) manusia.  Dan, kebanyakan orang yang terjangkiti tidak merasakannya
Maka, ia merasa sedang memperbaiki (Agama Islam), padahal ia telah merusaknya."*

(Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah)

*  Para Sahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam adalah orang-orang yang paling takut hati mereka disusupi oleh sifat Nifak.  Berbeda dengan kaum muslimin zaman now, mereka adalah manusia yang paling PD (Percaya Diri) bahwa diri mereka bersih dari sifat Nifak.  Ciri-ciri kemunafikan yang paling menonjol di negeri ini adalah, keengganan mereka untuk menjalankan syari'at Islam yang murni (Al-Qur'an dan As-Sunnah) berasal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka ingin berislam dengan gaya dan seleranya sendiri (Islam Nusantara), dan menuduh orang-orang mukmin (beriman) yang ingin menjaga kemurnian syari'at Islam dengan tuduhan "Intoleransi" dan pemecah persatuan umat.  Padahal sejatinya, merekalah yang merusak syari'at Islam dan memecah persatuan umat Islam dari dalam.
Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak mengakui (melegitimasi) iman mereka, seperti firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah Ayat; 8
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ

Arab-Latin: Wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi wa bil-yaumil-ākhiri wa mā hum bimu`minīn

"Di antara manusia ada yang mengatakan, 'Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,' padahal mereka itu (sesungguhnya) bukanlah orang-orang yang beriman."

(Baca artikel, MASALAH IMAN BUKAN MASALAH SELERA).
(pen blog).

oOo



Tidak ada komentar:

Posting Komentar