Senin, 31 Mei 2021

SALAH SATU SIFAT BURUK YAHUDI YANG BANYAK DITIRU UMAT ISLAM

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah,

"Sebagian manusia ada yang meminta fatwa kepada para 'ulama.  Jika fatwa tersebut bersesuaian dengan hawa nafsunya - maka, ia menggunakan fatwa tersebut.  Jika tidak, maka dia berpaling darinya.  Sifat semacam ini termasuk sifat (menonjol) dari orang-orang Yahudi."*

(Dauratul Mar'ah, hal 7)


*  Sifat tercela lain yang menonjol dari orang-orang Yahudi adalah Gemar berdusta dan membunuh para Nabi utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Merekalah yang pertama kali mengelabui orang-orang Nasrani dengan mengatakan bahwa Nabi mereka (Isa 'al'alahissalam) telah mati terbunuh dan disalib - sehingga menyesatkan keyakinan (aqidah) orang-orang Nasrani (pen blog).

oOo

SIKAP YANG BENAR TERHADAP KESALAHAN 'ULAMA AHLUSSUNAH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady Al-Madkhaly hafizhahullah:

إذَا أخطَأَ ابنُ تَيميّة نقولُ أخطَأَ، وإذَا أخطَأَ ابنُ باز نقُول أخطَأَ، وإذَا أخطأَ محمد بن عبد الوهاب نقول أخطَأَ، أرأيتُم أم لَا؟، وخَطَأ هؤلاء من جِنسِ خطَأ الأئِمَّة، إن أصَابُوا فَلهُم أجرَانِ وإن أخطَؤُوا فلهُم أجرٌ واحِدٌ، لَكِن لا يُمكِن أن نَأخُذَ خَطَأهُم أو نُدَافِعَ عن ذلك الخَطَأ.

“Jika Ibnu Taimiyyah salah - maka kita katakan beliau salah, jika Ibnu Baz salah - maka kita katakan beliau salah, jika Muhammad bin Abdul Wahhab salah - maka kita katakan beliau salah. Kalian sependapat ataukah tidak?  Dan, kesalahan mereka termasuk jenis kesalahan para imam (kesalah Ahli Ijtihad, pen blog)*.  Jika mereka benar maka mereka mendapatkan dua pahala, sedangkan jika mereka keliru maka mereka mendapatkan satu pahala.  Namun, tidak mungkin bagi kita mengambil kesalahan mereka, atau membela kesalahan mereka.**”


📚 Kaset berjudul "Al-Akhdzu bil Kitab was Sunnah".

ij·ti·had n 1 usaha sungguh-sungguh yang dilakukan para ahli agama untuk mencapai suatu putusan (simpulan) hukum syarak mengenai kasus yang penyelesaiannya belum tertera dalam Alquran dan Sunah; 2 pendapat; tafsiran; pada -- nya, pada pendapatnya; pada hematnya;


ber·ij·ti·had v mengadakan ijtihad; menetapkan suatu hal atas dasar ijtihad; berpendapat (tentang hukum Islam)
(KBBI)

** Jika tetap mengambil pendapat mereka, meskipun telah diketahui Salah.  Maka, sikap yang demikian itulah yang dinamakan;  Taklid Buta, dan orang yang mengikuti kesalahan mereka mendapatkan dosa
(pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

t.me/forumsalafy

Minggu, 30 Mei 2021

JANGAN SOMBONG, SETIAP KITA MEMBUTUHKAN ALLAH AGAR DAPAT MAKAN

 


بسم الله الرحمان الرحيم

يَا عِبَادِي، كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ، فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُم

"Hai hamba-hamba-Ku!  Setiap kalian adalah lapar, kecuali siapa yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, pasti Aku beri kalian makan."


▪️ Asy-Syaikh Al-'Allaamah Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah:

☀️ "Sesungguhnya keadaan asal para hamba adalah, berada dalam kondisi lapar. Karena mereka sama sekali tidak mampu menciptakan sumber makanan yang membuat kehidupan jasad dapat bertahan. 


Seperti yang Allah firmankan dalam surah Al-Waqi'ah:

{أَفَرَأَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ (63) أَأَنتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ (64) لَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَاهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ (65) إِنَّا لَمُغْرَمُونَ (66) بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ (67) أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ (68) أَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنزِلُونَ (69) لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ (70) أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ (71) أَأَنتُمْ أَنشَأْتُمْ شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنشِئُونَ (72)} [الواقعة : 63-72]

"Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam. Kamukah yang menumbuhkannya atau Kamikah yang menumbuhkannya? Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang. (Sambil berkata) "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian." bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa. Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?  Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu).  Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?" (Q.S. Al-Waqi'ah: 63-72)


Sehingga pada asalnya, manusia dalam kondisi kekurangan dan lapar, kecuali yang Allah berikan kepadanya makanan.  Bercabang dari pelajaran ini, firman-Nya 'maka mintalah makan kepada-Ku, pasti Aku beri kalian makan.'...  Maka janganlah kamu bersandar kepada siapapun dalam mencari rezeki kecuali kepada Allah 'Azza wa Jalla."*

📚 (Syarah Al-Arba'in, hlm. 271-272)

✍🏼 (Penggalan pembahasan hadits 24 dari kitab Arba'in Nawawi

📚 (Syarah Al-Arba'in, hlm. 271-272)


* Tanpa kasih sayang dan Rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala keberadaan manusia itu tidak memiliki arti apa-apa.  Karena, asal dari semua manusia itu adalah sama, yaitu Ketiadaan.

Sehingga, untuk urusan sesuap nasi dan satu tarikan nafas saja manusia sangat bergantung kepada Allah 'Azza wa Jalla, apalagi untuk urusan yang lebih besar dari itu? (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

instagram.com/salafy_online


PENGARUH RASA TAKUT KEPADA ALLAH DENGAN WIBAWA SESEORANG

 


بسم الله الرحمان الرحيم

🎙 Berkata Al-Imam Imam Al-Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah:

"Hanya saja para makhluk akan merasa segan kepadamu sesuai dengan (seberapa besar) kadar rasa takutmu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala."


📚 Hilyatul Auliya, karya Abin Nu'aim (juz.8/hal.110). 


قَال الإِمَامُ الْفُضَيْلُ بْنُ عِيَاض رَحِمهُ اللّهُ :

إنَّما يَهَابُكَ الْخَلْقُ عَلىَ قَدْرِ هَيْبَتُكَ لِلَّهِ.


📚 *حلية الأولياء* (٨/١١٠). 

oOo


Disalin dengan editan dari;

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon





JANGAN PERNAH BERPUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

📜 Berkata Al-Imam An Nawawi رحمه الله :

  "Kalau seandainya suatu dosa berulang 💯 (seratus) kali, atau bahkan 1000 (seribu) kali - atau lebih.  Lalu dia bertaubat disetiap kalinya, niscaya diterima taubatnya dan gugurlah dosa-dosanya."


📚 [Syarah Shahih Muslim :17/75]


➖➖➖


📜 ‏قال النووي -رحمه الله :

"‌لو تكرر الذنب مائة مرة أو ألف مرة أو أكثر، وتاب في كل مرة قُبِلَت توبته وسقطت ذنوبه . "


📚  - شرح صحيح مسلم ( ٧٥/١٧) -

oOo

Disalin dengan editan dari;

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon

⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon

🖥 Website Salafy Cirebon :

www.salafycirebon.com




Sabtu, 29 Mei 2021

SUMBER SEGALA KEBURUKAN DI DUNIA DAN AKHIRAT

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Ar-Risalah At-Tabukiyah, hlm. 76 berkata,

ﻭﻣﻦ ﺗﺪﺑﺮ اﻟﻌﺎﻟﻢ ﻭاﻟﺸﺮﻭﺭ اﻟﻮاﻗﻌﺔ فيه علم

Dan, barangsiapa yang mengamati alam ini, dan (segala) kejelekan yang terjadi di dalamnya, ia akan mengetahui...

ﺃﻥ ﻛﻞ ﺷﺮ ﻓﻲ اﻟﻌﺎﻟﻢ ﺳﺒﺒﻪ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ اﻟﺮﺳﻮﻝ ﷺ ﻭاﻟﺨﺮﻭﺝ ﻋﻦ ﻃﺎﻋﺘﻪ

Sesungguhnya setiap kejelekan (yang terjadi) di alam ini - sebabnya adalah karena menyelisihi Rasulullah ﷺ, dan keluar dari ketaatan terhadap Beliau.

ﻭﻛﻞ ﺧﻴﺮ ﻓﻲ اﻟﻌﺎﻟﻢ فإﻧﻪ ﺑﺴﺒﺐ ﻃﺎﻋﺔ اﻟﺮﺳﻮﻝ ﷺ.

Dan, segala kebaikan di alam ini sebabnya adalah karena ketaatan terhadap Rasulullah ﷺ.

ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺷﺮﻭﺭ اﻵﺧﺮﺓ ﻭﺁﻻﻣﻬﺎ ﻭﻋﺬاﺑﻬﺎ ﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﻣﻦ ﻣﻮﺟﺒﺎﺕ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ اﻟﺮﺳﻮﻝ ﷺ ﻭﻣﻘﺘﻀﻴﺎﺗﻬﺎ

Demikian pula kejelekan di Akhirat, kepedihannya, dan adzabnya, sesungguhnya itu adalah akibat menyelisihi Rasulullah ﷺ dan konsekuensinya. 

ﻓﻌﺎﺩ ﺷﺮ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭاﻵﺧﺮﺓ ﺇﻟﻰ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ اﻟﺮﺳﻮﻝ ﷺ ﻭﻣﺎ ﻳﺘﺮﺗﺐ ﻋﻠﻴﻪ

Jadi, kejelekan dunia dan Akhirat kembali pada penyelisihan terhadap Rasulullah ﷺ, dan apa-apa yang diakibatkan olehnya.

(Dinukil dari Risalah karya Syaikh Al-Allamah Dr. Abdullah bin Abdirrahim Al-Bukhari hafizhahullah yang berjudul: Al-Maqaalat Asy-Syar'iyyah, majmu'ah pertama hlm. 12)

oOo

Disalin dengan editan dari;

⏩ Channel Telegram  http://telegram.me/forumsalafy



SOLUSI AGAR DOSA KITA BANYAK DIAMPUNI ALLAH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

🎙️ Berkata Al-Imam Ibnu Bathal rahimahullah,

"من كان كثير الذنــوب وأراد أن يحطّها الله عنه بغير تعب .

فليغتنم ملازمة مصــلّاه بعد الصلاة ليستكثر من دعاء الملائكة واستغفارهم له."

"Barang siapa yang memiliki banyak dosa, dan dia ingin agar Allah melebur dosa-dosanya tanpa bersusah payah. 

Maka ambilah kesempatan untuk berdiam diri di tempat shalatnya setelah selesai melakukan shalat, supaya banyak mendapatkan do'a dari para Malaikat dan permohonan ampun (dari para Malaikat) untuknya." 


 📓 Syarah Ibni Bathal 3/ 144.

oOo

Disalin dengan editan dari;

@KajianIslamTemanggung

---

📲 Join t.me/salafypalembang 

📲 Join t.me/RadioIbanah 

🌏 www.salafypalembang.com 

✳️ Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah 



Jumat, 28 Mei 2021

LEBIH BAIK INTROSPEKSI DIRI BILA SEDANG MARAH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah,

"Dahulu para Salaf, apabila mereka marah - mereka justru memaafkan dan mengampuni (orang yang membuatnya marah), karena mereka mengharapkan keutamaan sifat pemaaf dan menahan amarah.  Di antara mereka ada yang memandang sebab yang membuatnya marah itu adalah dosa-dosa mereka sendiri."

(Thibb Ar-Ruuhaani, 29)

oOo

Kamis, 27 Mei 2021

APA BUKTI KEBENARAN TAUBATMU?

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Segeralah bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, sesali dosamu..., tinggalkan.  Dan, bertekadlah untuk tidak mengulanginya kembali.

Tambahlah bukti kebenaran taubatmu dengan meminta maaf kepada saudaramu yang telah engkau bully, kepada saudaramu yang telah engkau cela, kepada saudaramu yang telah engkau olok-olok, dijadikan bahan tertawaan, engkau ejek, kepada saudaramu yang engkau beri gelar-gelar dan julukan nama-nama yang buruk.

Bertaubatlah, minta maaflah kepada mereka...

Maka, manusia itu hanya ada 2 (dua) golongan, tidak ada yang ketiga;

Yang pertama, mungkin dari mereka ada yang berbuat kesalahan, zhalim dengan kemaksiatannya - namun dia bertaubat kepada Allah dengan segera.  Maka, dialah orang yang berbahagia dan selamat.

Yang kedua, adalah orang-orang yang juga melakukan kemungkaran-kemungkaran ini, namun dia tetap berkutat di atas kezhaliman dan kemungkaran-kemungkaran tersebut - tidak mau bertaubat, terus-menerus dia melakukan kemungkaran-kemungkaran ini (Bahkan, dia merasa dirinya suci dan paling sempurna, pen blog).  Maka, celaka dan binasalah seorang hamba yang semacam ini.

Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu 'alaihi menjelaskan,

"Ketika seseorang hamba mencela saudaranya.  Ketika seorang hamba memperolok-olokkan saudaranya yang muslim, dia jelek-jelekkan, atau dia beri gelar-gelar yang buruk - yang tidak menyenangkan - Yang dia sendiri tidak rela bila gelar-gelar tersebut diberikan kepadanya.  Yang melakukan semua itu berarti perbuatan orang Fasik, dan berarti orang tersebut telah Fasik...  Perbuatannya yang mencela dan memperolok-olokkan, memberi gelar-gelar yang buruk dan yang semisalnya.  Semua itu adalah bentuk dari Kabair (Dosa-dosa besar).  Oleh karena itu Allah mengakhiri ayat, bagi orang-orang yang masih saja belum bertaubat dari semua ini;  "Mereka itulah orang-orang yang Zhalim!"

oOo

(Disarikan dari kajian Al-Ustadz Usamah Mahri Lc, hafizhahullah)

Rabu, 26 Mei 2021

SEPERTI INILAH ILMU ITU DIKUBUR


بسم الله الرحمان الرحيم

لما دُفن زيد بن ثابت رضي الله عنه حثا عليه التراب ابن عباس ثم قال: هكذا يدفن العلم .

وقال: والله قد دُفن به علم كثير.


📌  Ketika Zaid bin Tsabit radhiallahu anhu dikuburkan, Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menaburkan tanah di atas kuburannya, lalu beliau mengatakan:  Seperti inilah ilmu itu dikubur, dan beliau mengatakan:  Sungguh demi Allah, telah terkubur ilmu yang sangat banyak bersamanya.*


📚 Thabaqat Ibnu Sa'ad 2/361, Mushannaf Abdur Razzaq 6479, Fadhail As-Shahabah karya Imam Ahmad 1873, derajat hadits: Hasan.

* Demikianlah cara Allah Subhanahu wa Ta'ala mengangkat Ilmu dari muka bumi - dengan memawafatkan para 'ulama satu demi satu (pen blog).

oOo

Diedit dari;

⏯ *Channel Telegram* || https://t.me/salafy_cirebon

www.salafycirebon.com



Selasa, 25 Mei 2021

BAGAIMANA SIKAP ORANG YANG TERBURU-BURU SETELAH SHALAT KARENA ADA KEPERLUAN?

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah ta'la mengatakan :

"Barangsiapa yang terburu-buru karena ada suatu keperluan setelah shalat , maka janganlah dia meninggalkan dzikir setelah shalat, dia  tetap berdzikir meskipun dia dalam keadaan berjalan".


📚 (Fatawa Jaddah; 24)


📌#قالَ_العلامةُ_الألبانِي_

رحمَه اللهُ :

📘منْ كانَ فِي عجلةٍ منْ أمرِه بعدَ الصلاةِ ؛ فلَا يتركُ الأذكارِ ، ويأتِي بهَا وهوَ يمشِي" .


 📚 *فتاوَى جدة : (24)*

oOo

Diedit dari;

↘️ *Sumber Artikel:*

🌎 *WhatsApp Salafy Cirebon*

⏯ *Channel Telegram* || https://t.me/salafy_cirebon

🖥 *Website Salafy Cirebon* :

www.salafycirebon.com



KERUSAKAN AKHLAK DI AKHIR ZAMAN

 


بسم الله الرحمان الرحيم

💬 Imam Ahmad rahimahullah berkisah

dari Abu Aliyah rahimahullah  yang mengatakan,

 "يأتي على الناس زمانٌ تَخْرُبُ صدورُهم من القرآن، ولا يجدون له حلاوةً ولا لذاذةً، إن قصّروا عما أُمِروا به؛ قالوا: إن الله غفور رحيم! وإن عملوا بما نُهوا عنه؛ قالوا: سيُغفر لنا، إنّا لم نشرك بالله شيئا! أمرُهم كلُّه طمع ليس معه صدق"

"Akan datang suatu zaman pada umat manusia, dimana dada-dada mereka hancur (lalai) dari Al-Qur'an, dan mereka tidak mendapatkan kemanisan dan kelezatan (dengan menghayati Al-Qur'an).   Bila mereka menyia-nyiakan perkara yang diperintahkan, mereka mengatakan,

'Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'

Jika mereka melanggar perkara yang dilarang, mereka akan berkata, 'Kami akan diampuni (tidak diadzab), selama kami tidak berbuat syirik kepada Allah.'

Urusan mereka seluruhnya adalah kerakusan (terhadap dunia), dan tidak ada lagi padanya kejujuran.'"


✍️ Az-Zuhd, 1760

oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/KajianIslamTemanggung

AKIBAT KETERGELINCIRAN SEORANG 'ALIM


 بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnu Abdil Barr Al-Maliki rahimahullah,

"Para 'ulama mengibaratkan ketergelinciran seseorang yang berilmu seperti pecahnya sebuah kapal.  Hal ini, karena jika kapal tersebut karam, maka sekian banyak manusia akan tenggelam bersamanya."

(Jami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlih, 2/982)

oOo



Minggu, 23 Mei 2021

ADAB BERMAJELIS

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Mari sejenak untuk sama-sama jujur dan merenung.  Di antara adab bermajelis adalah, tidak sibuk sendiri dan mengabaikan yang lainnya.  Apabila anda duduk bersama mereka, jangan abaikan mereka - karena sibuk dengan HP / Android anda sendiri.

Sungguh!  Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam pernah mengambil cincin, kemudian Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam memakainya.  Beliau shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), "Cincin ini telah menyibukkanku dari kalian sejak hari ini.  Kadang melihat kepada cincin, kadang melihat kepada kalian."  Kemudian Beliau membuang (cincin tersebut).  Dalam sebuah riwayat Beliau melemparkannya.

(HR.  An- Nasai, Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

oOo

Di edit dari;

https//:t.me./Kajian Islam Temanggung/1231


Sabtu, 22 Mei 2021

MELAKUKAN 1000 KEBAIKAN DALAM SEHARI

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Pertanyaan:

السؤال : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -: «ﺃﻳﻌﺠﺰ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﺃﻥ ﻳﻜﺴﺐ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔ؟ ﻓﺴﺄﻟﻪ ﺳﺎﺋﻞ ﻣﻦ ﺟﻠﺴﺎﺋﻪ: ﻛﻴﻒ ﻳﻜﺴﺐ ﺃﺣﺪﻧﺎ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔ؟ ﻗﺎﻝ: ﻳﺴﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ ﻓﺘﻜﺘﺐ ﻟﻪ ﺃﻟﻒ ﺣﺴﻨﺔ، ﺃﻭ ﺗﺤﻂ ﻋﻨﻪ ﺃﻟﻒ ﺧﻄﻴﺌﺔ (¬1) »

Di dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah memberatkan salah seorang di antara kalian untuk melakukan seribu kebaikan dalam sehari?” Kemudian salah seorang yang ada di dalam majelis bertanya, “Bagaimana caranya salah seorang di antara kami mampu melakukan seribu kebaikan dalam sehari?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, Seseorang bertasbih sebanyak 💯 (seratus) kali, niscaya akan dicatat baginya 1000 (seribu) kebaikan, atau dihapus darinya 1000 (seribu) kesalahan.” (Shahih Muslim Kitab: Adz-Dzikr wa Ad-Du’a wa At-Taubah wa Al-Istighfar no. 2698; Sunan at-Tirmidzi Kitab: Ad-Da’awaat, no. 3463; dan Musnad Ahmad bin Hambal, 1/185)


Pertanyaan:

ﺳﺆاﻝ: ﻫﻞ اﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺑﺄﻥ ﻳﺴﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ ﻛﻤﺎ ﻳﺴﺒﺢ ﺑﻌﺪ اﻧﺘﻬﺎء اﻟﺼﻼﺓ 33 ﺗﺴﺒﻴﺤﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﻳﺰﻳﺪ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﺗﺼﺒﺢ ﻣﺎﺋﺔ، ﻭﻟﻜﻦ ﺑﻨﻔﺲ اﻟﻜﻴﻔﻴﺔ، ﺣﻴﺚ ﻛﻞ ﺃﺻﺒﻊ 3 ﺗﺴﺒﻴﺤﺎﺕ؟ ﺃﻓﻴﺪﻭﻧﺎ ﺑﺎﺭﻙ اﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ

Apakah maksud dari hadits tersebut “Seseorang bertasbih sebanyak seratus kali” adalah dengan seseorang bertasbih sebagaimana tata cara tasbih ketika berzikir seusai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali, namun dia menambahnya sampai genap seratus? Yakni dengan tata cara yang sama? Sebab, satu jari bisa digunakan untuk menghitung tiga kali tasbih. Mohon bimbingannya barakallahufiikum.


Jawab:

ﺟ 1: اﻟﻤﺮاﺩ ﺃﻥ ﻳﻘﻮﻝ: (ﺳﺒﺤﺎﻥ اﻟﻠﻪ ﻭﺑﺤﻤﺪﻩ) ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓ.

Maksud hadits tersebut adalah seseorang mengucapkan, “Subhaanallahu wa bihamdihi” (Maha Suci Allah dan aku memuji-Nya) sebanyak 💯 (seratus) kali.


📚 Al-Lajnah ad-Daaimah Lilbuhuuts al-Ilmiyyah wal-Iftaa, Fatwa nomor 10810

Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Wakil Ketua: Abdurrazaq Afifi

Anggota: Abdullah bin Ghudayyan

oOo

Diedit dari;

 http://telegram.me/forumsalafy



DUA SYARAT YANG HARUS DIPENUHI DALAM MENINGGALKAN MAKSIAT (KEBURUKAN)


بسم الله الرحمان الرحيم

✍️ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:

‏الامتناع من فعل السيئات لا يكون إلا مع اعتقاد قبحها وقصد تركها وهذا الاعتقاد والاقتصاد حسنتان مأمور بهما وهما من أعظم الحسنات.

"Meninggalkan (suatu) perbuatan jelek tidak akan dianggap, kecuali bila disertai: 

🔅 Keyakinan akan keburukan perbuatan tersebut, dan 

🔅 Niat untuk meninggalkannya. 

Keyakinan dan niat ini merupakan dua kebaikan yang diperintahkan.  Keduanya termasuk sebesar-besar kebaikan."


📚 Majmu' Al-Fatawa (20/124)

oOo

Disalin dengan editan dari;

↘️ *Sumber Artikel:*

🌎 *WhatsApp Salafy Cirebon*

⏯ *Channel Telegram* || https://t.me/salafy_cirebon

🖥 *Website Salafy Cirebon* :

www.salafycirebon.com



Kamis, 20 Mei 2021

CARA BERSHADAQAH YANG LEBIH AFDHAL


بسم الله الرحمان الرحيم

💎  Syaikh Muhammad Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:

‌‎صدقة السر أفضل؛ لأنها أقرب إلى الإخلاص، وأرفق بالمتصدق عليه، حيث لا يخجل أمام الناس. فإن كثيرا من الناس لا يرغب أن تتصدق عليه أمام الناس.

"Shadaqah secara rahasia lebih afdhal, karena lebih dekat pada keikhlasan, dan lebih lembut dirasakan oleh orang yang menerima shadaqah, karena dia tidak merasa malu di hadapan orang lain.  Karena banyak manusia yang tidak suka diberi shadaqah di hadapan orang lain."


📚 Ahkamun Minal Qur'an, jilid 2 hlm. 428

oOo

Diedit dari;

 https://www.fawaidsolo.com/

 https://t.me/fawaidsolo



BESARKANLAH HARAPANMU TERHADAP ALLAH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

قرأ رجل عند يحيى بن معاذ هذه اﻵية: (فقولا له قولا لينا)،

فبكى يحيى، 

وقال: الهي هذا رفقك بمن يقول 

 أنا اﻹله؟

فكيف بمن يقول: أنت اﻹله؟

تفسير البغوي (274/1).


☝🏼 Suatu ketika di sisi Al-Imam Yahya bin Muadz, ada seseorang membaca ayat ini:

{فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ} 

📖 “Maka katakan kepadanya (Fir'aun) perkataan yang lembut semoga dengan itu dia mau ingat atau takut.” (Toha: 44)


💦 Maka Al-Imam Yahya bin Muadz menangis sambil berkata, “Wahai Tuhanku, jika begini kelembutan-Mu terhadap manusia yang berkata, 'Aku adalah tuhan', maka bagaimana kelembutan-Mu terhadap hamba-Mu yang berkata 'Engkau adalah Tuhan?'(Tafsir Baghawi, 1/275)

🌵Maka teruslah berdoa dan berharap kepada Allah, jangan pernah berputus asa.

oOo

Disalin dengan editan dari tulisan;

✍🏼 Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله

↘️ Sumber:

@thoriqussalaf

BERAMAL SETELAH BERILMU

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah;

"Janganlah kita tertipu dengan apa yang dilakukan oleh manusia.  Sebab, boleh jadi apa yang dilakukan manusia itu tidak dilandasi ilmu (Agama).  Oleh karena itu, yang menjadi tolok ukur bagi kita (kebenaran) adalah apa yang ditunjukkan oleh syari'at (Al-Qur'an dan As-Sunnah), bukan apa yang dilakukan oleh manusia."

(Al-Qaul Al-Mufid 'Ala Al-Kitab At-Tauhid, 1/204)

oOo

Rabu, 19 Mei 2021

ADAB HAMBA SETIAP KALI SELESAI MENUNAIKAN SUATU IBADAH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍🏻 Syaikh Abdurrahman As-Sa'di rahimahullah berkata, 

ينبغي للعبد كلما فرغ من عبادة، أن يستغفر الله عن التقصير، ويشكره على التوفيق، لا كمن يرىٰ أنه قد أكمل العبادة، ومنّ بها على ربه، وجعلت له محلا ومنزلة رفيعة.

"Sepantasnya bagi seorang hamba setiap kali selesai melakukan suatu ibadah untuk memohon ampunan kepada Allah atas kekurangan yang ada, dan bersyukur kepada-Nya atas taufik-Nya.

Bukan seperti seseorang yang menganggap bahwa dia telah beribadah dengan sempurna, merasa memiliki keutamaan di sisi Rabb-nya, dan menjadikannya merasa layak mendapatkan tempat dan kedudukan yang tinggi.

فهذا حقيق بالمقت وردّ الفعل، كما أن الأول، حقيق بالقبول والتوفيق لأعمال أخر.

Orang yang seperti ini pantasnya mendapatkan kemurkaan dan tertolak amalnya. Sedangkan orang yang pertama tadi berhak untuk diterima dan diberikan taufik untuk melakukan amal-amal yang lainnya."


📚 Taisir Al-Karim Ar-Rahman fi Tafsir Kalam Al-Mannan, hlm. 92-93

oOo

Disalin dengan editan dari;

↘️ Sumber:

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia

⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy



BERLOMBA MERAIH YANG ABADI

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍🏻 Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,

وقد أجمع عقلاء كل أمة على أن النعيم لا يدرك بالنعيم، وإن من آثر الراحة فاتته الراحة، وإن بحسب ركوب الأهوال وإحتمال المشاق تكون الفرحة واللذة، فلا فرحة لمن لا هم له، ولا لذة لمن لا صبر له، ولا نعيم لمن لا شقاء له، ولا راحة لمن لا تعب له، بل إذا تعب العبد قليلًا استراح طويلًا … وكلما كانت النفوس أشرف والهمة أعلا، كان تعب البدن أوفر وحظه من الراحة أقل

"Para pemilik akal sehat seluruh umat (generasi) telah sepakat, bahwa kenikmatan abadi tidak dapat diraih dengan kenikmatan sesaat (dunia).

Barangsiapa mendahulukan istirahat (bersenang-senang di dunia), dia akan luput mendapat kesempatan istirahat (di Akhirat).

Besarnya kebahagiaan dan kelezatan yang dirasakan (di dunia) - sebanding dengan besarnya kesusahan (penderitaan) yang akan dialami (di Akhirat).

Tak ada kebahagiaan (Akhirat) bagi orang yang tidak mengalami kesedihan (di dunia).

Tidak ada keledzatan (hakiki) bagi orang yang tidak memiliki kesabaran.

Tidak ada kenikmatan (abadi) bagi orang yang tidak mengalami kesusahan.

Tidak ada istirahat (panjang) bagi orang yang tidak mengalami keletihan (melakukan ketaatan).  Bahkan, apabila hamba mau berlelah-lelah sebentar (di dunia), niscaya dia akan mendapat istirahat yang panjang (di Akhirat).

Semakin mulia jiwa - semakin tinggi cita-cita, dia akan semakin lelah dan semakin sedikit istirahatnya."*

📚  Miftah Dar As-Sa’adah, (2/15)


*  Surga Allah Subhanahu wa Ta'ala itu sangatlah mahal, tidak bisa diraih dengan gaya hidup santai dan bersenang-senang.  Menuntut keseriusan dan ikhtiar yang maksimal, jauh melebihi upaya seseorang untuk memonopoli seluruh perbendaharaan dan kekayaan dunia seorang diri.  Baik pengorbanan waktu, pemikiran, tenaga, harta, dan jiwanya.  Sunnatullah yang pasti terjadi.

Baca artikel, DI ANTARA TUMPUKAN SAMPAH, (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/forumsalafy



Selasa, 18 Mei 2021

KEKOKOHAN IMAN

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al-Imam, Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah,

"Manakala keimanan kokoh di dalam hati, anggota-anggota tubuhpun semuanya akan bergerak menuju amal-amal shalih."

(Latha'iful Ma'arif, 396)

oOo


SUMBER KESHALIHAN HATI

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,

"Membaca Al-Qur'an disertai dengan memahaminya merupakan sumber keshalihan hati."

(Miftah Daris Sa'adah, juz 1, hal. 554)

oOo


BILA PUASA SYAWAL BERTEPATAN DENGAN HARI SENIN ATAU KAMIS

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍🏻 Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah,

ﻭﺇﺫا اﺗﻔﻖ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﻴﺎﻡ ﻫﺬﻩ اﻷﻳﺎﻡ اﻟﺴﺘﺔ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ اﻻﺛﻨﻴﻦ ﺃﻭ اﻟﺨﻤﻴﺲ، ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺤﺼﻞ ﻋﻠﻰ اﻷﺟﺮﻳﻦ ﺑﻨﻴﺔ ﺃﺟﺮ اﻷﻳﺎﻡ اﻟﺴﺘﺔ ﻭﺑﻨﻴﺔ ﺃﺟﺮ ﻳﻮﻡ اﻻﺛﻨﻴﻦ ﻭاﻟﺨﻤﻴﺲ 

Jika puasa enam hari di bulan Syawal enam hari tersebut bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, sungguh ia dapat memperoleh dua pahala. (Yang demikian bisa terwujud) dengan meniatkan pahala puasa enam hari di bulan Syawal, dan puasa Senin Kamis. 

ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﺇﻧﻤﺎ اﻷﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﻴﺎﺕ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻟﻜﻞ اﻣﺮﻯء ﻣﺎ ﻧﻮﻯ» .

Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Sesungguhnya setiap amalan pasti mengandung niat, dan hanyalah seseorang menerima (balasan) sesuai dengan yang dia niatkan."


📚 Majmuu' Fataawa Wa Rasaa`il Al-Utsaimin, 20/18–19

oOo

Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/ForumSalafy



AGAR JANGAN TERTIPU DENGAN DUNIA

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍🏼 Syaikh Zaid bin Muhammad Al-Madkhali rahimahullah berkata, 

وليعلم المغرور علم اليقين أنه سيفارق هذه الحياة، وستنقطع العلائق المزيفة بينه وبينها، وذلك إذا بلغت الروح الحلقوم، واﻷخلاء قيام ينظرون، ورب العزة أقرب إليه منهم ولكن لا يبصرون.

"Hendaklah orang yang tertipu (dengan dunia) mengetahui secara yakin, bahwa dia akan meninggalkan dunia ini, dan ikatan-ikatan semu antara dirinya dengan dunia akan terputus.  Hal itu terjadi ketika nyawa telah sampai di kerongkongan.  Orang-orang tercinta tengah menunggui, sementara Allah lebih dekat dengannya daripada mereka, namun mereka tidak melihat."


📚 Syarh Al-Qashidah Al-Haa`iyyah, hlm. 28

oOo

Disalin dengan editan dari;

⚪ *WhatsApp Salafy Indonesia*

⏩ *Channel Telegram* || http://telegram.me/forumsalafy


TINGKATAN-TINGKATAN MANUSIA DALAM SHALAT

 

بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah Ta'ala :

Ada 5 (lima) tingkatan manusia dalam mengerjakan shalat:

1⃣Tingkatan orang yang zhalim kepada diri sendiri dan teledor.  Yaitu, orang yang kurang sempurna dalam wudhu'nya, waktu shalatnya, batasan-batasannya dan rukun-rukunnya.

2⃣Orang yang bisa menjaga waktu-waktunya, batasan-batasannya, rukun-rukunnya yang bersifat lahiriyah, dan juga wudhunya, tetapi tidak berupaya keras untuk menghilangkan bisikan jahat dari dalam dirinya.

Maka dia pun terbang bersama bisikan jahat dan pikirannya.

3⃣Orang yang bisa menjaga batasan-batasannya dan rukun-rukunnya. Ia berupaya keras untuk mengusir bisikan jahat dan pikiran lain dari dalam dirinya, sehingga dia terus-menerus sibuk berjuang melawan musuhnya agar jangan sampai berhasil mencuri shalatnya.

Maka, dia sedang berada di dalam shalat, sekaligus jihad.

4⃣Orang yang melaksanakan shalat dengan menyempurnakan hak-haknya, rukun-rukunnya, dan batasan-batasannya. Hatinya larut dalam upaya memelihara batas-batas dan hak-hak-Nya, agar dia tidak menyia-nyiakan sedikitpun darinya. Bahkan seluruh perhatiannya tercurah untuk melaksanakannya sebagaimana mestinya, dengan cara yang sesempurna dan selengkap mungkin. Jadi, hatinya dipenuhi oleh urusan shalat dan penyembahan kepada Rabb-nya Tabaaraka wa Ta'ala.

5⃣Orang yang melaksanakan shalat dengan sempurna.  Dia mengambil hatinya dan meletakkannya di hadapan Rabb-nya 'Azza wa Jalla.

Dia memandang dan memperhatikan-Nya dengan hatinya yang dipenuhi rasa cinta dan hormat kepada-Nya.

Seolah-olah ia melihat-Nya dan menyaksikan-Nya secara langsung.

Bisikan dan pikiran jahat tersebut telah melemah. Hijab antara dia dengan Rabb-nya telah diangkat. Jarak antara shalat orang semacam ini dengan shalat orang yang lainnya lebih tinggi dan lebih besar daripada jarak antara langit dan bumi.

Di dalam shalatnya, dia sibuk dengan Rabb-nya. Dia merasa tenteram lewat shalat.

🔻Kelompok pertama akan disiksa.

🔸Kelompok kedua akan diperhitungkan amalnya. 

🔹Kelompok ketiga akan dihapus dosanya.

🔷Kelompok keempat akan diberi balasan pahala.

🔵Dan kelompok kelima akan mendapat tempat yang dekat dengan Rabb-nya, karena dia menjadi bagian dari orang yang ketenteraman hatinya ada di dalam shalat.

▫️Barangsiapa yang tenteram hatinya dalam shalat di dunia, maka hatinya akan tenteram dengan kedekatannya kepada Rabb-nya di Akhirat, dan akan tenteram pula hatinya di dunia.

◽️Barangsiapa yang hatinya merasa tenteram dengan Allah Ta’ala ,maka semua orang akan merasa tenteram dengannya.

▪️Dan barangsiapa yang hatinya tidak bisa merasa tenteram dengan Allah Ta’ala , maka jiwanya akan terpotong-potong karena penyesalan terhadap dunia.


📚 Al-Wabilush Shayyib, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, hal 25-29


🔎Maka nilailah diri kita sekarang.

📈Dimanakah posisi kita dari tingkatan orang yang shalat?

📋Barangsiapa yang berada diposisi yang terbaik hendaknya ia memuji Allah.

💊Namun bila tidak segeralah perbaiki diri, karena amalan shalat adalah termasuk penentu posisi anda di akhirat kelak.

oOo

Disalin dengan editan dari tulisan;

✒️Abu Sufyan Al Musy Ghofarahullah


NASIHAT EMAS USAI RAMADHAN

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Al-Imam, Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah berkata

يا من اعتق ومولاه من النار إياك ان تعود بعد أن صرت حرا إلى رق الأوزار.

"Wahai orang yang telah dibebaskan oleh Tuhannya dari Neraka, jangan sampai engkau kembali diperbudak oleh dosa-dosa - setelah engkau dibebaskan (dari Neraka)

أيبعدك مولاك عن النار وانت تتقرب منها ؟ وينقذك منها وانت توقع نفسك فيها ولا تحيد عنها.

Apakah setelah Tuhanmu menjauhkan dirimu dari Neraka, engkau malah mendekatinya? Apakah setelah Tuhanmu menyelamatkanmu darinya, engkau malah menjatuhkan dirimu ke sana, dan tidak menjauh darinya?"


📑 Lathaaif Al-Maarif, 381

oOo

Disalin dengan editan dari;

↘️ *Sumber:*

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso

💽||_Join chanel telegram

http://telegram.me/ahlussunnahposo

🌏||_Kunjungi : https://mahad-arridhwan.com/3706/



Senin, 17 Mei 2021

BERZIARAH KUBUR DI SETIAP HARI RAYA ITU TIDAK ADA TUNTUNANNYA

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ditanya; 

Pertanyaan :

Semoga Allah memberkahi Anda, ada pendengar bernama Hamid, dalam pertanyaan terakhir berkata : Di tempat kami ada fenomena yang tersebar, yaitu manusia beramai-ramai menuju ke kuburan setelah selesai dari shalat Ied. Apa hukum syariat menurut pandangan anda tentang amalan ini?


Jawaban :

Amalan ini bid'ah, tidak pernah ada (dilakukan) di zaman Rasul ﷺ, membiasakan ziarah kubur pada hari Raya.  Nabi ﷺ hanya memerintahkan berziarah kubur secara mutlak dan umum.

Beliau besabda :

"Dulu aku melarang kalian dari ziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian! Karena sesungguhnya itu akan mengingatkan kalian terhadap Akhirat."

Sebaiknya seorang itu berziarah kubur setiap waktu, sama saja apakah di malam hari atau siang hari, tidak harus dipersyaratkan di waktu tertentu, tidak harus di hari Jum'at atau di hari Ied. 

Kita katakan setiap kali keras hatinya, dia lupa akan alam Akhirat, keluar berziarah ke pekuburan bertujuan untuk mengingatkannya akan alam Akhirat. 

Sebagaimana Nabi ﷺ menyebutkan dalam sabda Beliau:

"Maka sesungguhnya hal itu akan mengingatkan kalian terhadap Akhirat."


📑 Silsilah Fatawa Nur ala Ad-Darbi, kaset 214

oOo

Disalin dengan editan dari;

↘️ *Sumber:*

⏩|| Grup Whatsap Ma'had Ar-Ridhwan Poso 

💽||_Join chanel telegram 

http://telegram.me/ahlussunnahposo 

🌏||_Kunjungi :

www.mahad-arridhwan.com



MAKNA DUA KALIMAH SYAHADAT

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍️ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah:

‏وإخلاص الدين لله وعبادة الله وحده ومتابعة الرسول ﷺَ فيما جاء به هو شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله

✅ Memurnikan agama hanya untuk Allah, beribadah hanya kepada Allah semata, dan mengikuti Rasulullah ﷺَ pada perkara yang Beliau bawa (dari Allah Subhanahu wa Ta'ala), ini semua adalah makna dari dua kalimat syahadat:

"Tiada sesembahan yang benar (haq) kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul (Utusan)-Nya."*


📚 Majmu' Al-Fatawa (1/71)

* Bagaimana kira-kira menurut pandangan Pembaca yang budiman, kadar keimanan orang-orang yang menolak (melecehkan) hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Salam?  Berarti dia telah menolak (melecehkan) Dzat (Allah Subhanahu wa Ta'ala) Yang mengutus Beliau.  "Na'udzubillahi min dzaalika" (pen blog).  


oOo

Disalin dengan editan dari;

↘️ *Sumber:*

🌎 *WhatsApp Salafy Cirebon*

⏯ *Channel Telegram* || https://t.me/salafy_cirebon

🖥 *Website Salafy Cirebon* :

www.salafycirebon.com



PERBEDAAN PAHALA PUASA SYAWAL DENGAN AYYAMUL BIDH

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Puasa Syawal adalah puasa yang dilakukan setelah berakhirnya puasa Ramadhan, disebut juga dengan puasa 6 (enam) - karena dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal, bisa dilaksanakan enam hari berturut-turut, atau diselang-seling.

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa 3 (tiga) hari pada setiap pertengahan bulan Hijriyah (tanggal 13, 14, dan 15) penanggalan Hijriyah.

Di dalam hadits disebutkan, bahwa ganjaran pahala yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala bila melakukan kedua macam puasa ini sama dengan seseorang yang berpuasa selama setahun berturut-turut.  Lalu, apa perbedaan di antara keduanya?

Berikut penjelasan para 'ulama; 

▫️ Rasulullah ﷺ bersabda tentang berpuasa tiga hari setiap bulan (Ayyamul Bidh), 

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa sebanyak tiga hari di setiap bulan pahalanya seperti puasa setahun penuh.” 

(HR. Al-Bukhari, 1979)

Meskipun sama-sama mendapatkan pahala berpuasa setahun penuh, sebagian ulama menjelaskan perbedaannya.

Puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal pahala yang diraih adalah sama dengan melaksanakan puasa wajib selama setahun penuh!  Al-Hafizh Ibnu Rajab mengisyaratkan keterangan ini dalam kitab Al-Latha-if;  Dan, telah dimaklumi, bahwa pahala ibadah wajib lebih besar daripada pahala ibadah sunnah. 


▪️ Al-Faqih Zakariya Al-Anshari rahimahullah mengatakan, 

وَخَبَرِ النَّسَائِيّ صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ أَيْ مِنْ شَوَّالٍ بِشَهْرَيْنِ فَذَلِكَ صِيَامُ السَّنَةِ أَيْ كَصِيَامِهَا فَرْضًا وَإِلَّا فَلَا يَخْتَصُّ ذَلِكَ بِمَا ذُكِرَ

“Hadits riwayat An-Nasa-i ‘Berpuasa di bulan Ramadhan bernilai berpuasa 10 (sepuluh) bulan.  Berpuasa enam hari (di bulan Syawal) bernilai 2 (dua) bulan.  Maka itulah (pahala) berpuasa setahun.ʼ maknanya bernilai puasa wajib setahun penuh. Jika tidak diartikan demikian, maka tidak ada keistimewaan khusus dari yang telah disebutkan.” 

(Fath Al-Wahhab, 1/145) 


▪️ Asy-Syaikh Abdullah Al-Bassam rahimahullah menerangkan, 

من صامها مع رمضان، فكأنما صام الدهر فرضًا؛ ذلك أنَّ الحسنة بعشر أمثالها، فرمضان بعشرة أشهر، والستة الأيام عن شهرين، فذلك سنة كاملة، فحصل ثواب عبادة الدهر على وجه لا مشقة فيه، فضلًا من الله، ونعمةً على عباده

"Orang yang berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah menuntaskan puasa Ramadhan, maka seakan-akan dia telah berpuasa wajib selama setahun penuh.  Karena satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. 

Satu bulan Ramadhan bernilai 10 (sepuluh) bulan, dan enam hari (Syawal) bernilai dua bulan (60 hari). Maka sempurnalah  satu tahun. 

Seseorang mendapatkan pahala ibadah selama setahun dengan cara yang tidak sulit!  Sungguh, ini adalah keutamaan dari Allah, dan nikmat yang Dia berikan bagi hamba-hamba-Nya." 

(Taudhih al-Ahkam, 3/524)

Inilah salah satu sisi perbedaannya dengan berpuasa tiga hari pada setiap pertengahan bulan.  Dan, dalam kedua amalan puasa sunnah ini terdapat pahala yang sangat besar. Kepada Allah kita memohon kemudahan untuk mengisi hari-hari kita dengan keta'atan.

oOo

Disadur dari tulisan;

✍ -- Hari Ahadi

-- Dikutip dari “Catatan Fikih Puasa Sunnah”

📡 https://t.me/nasehatetam 

🖥 www.nasehatetam.net

HUKUMAN YANG PALING BURUK DI DUNIA

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,

"Tidak ada hukuman yang lebih buruk bagi seorang hamba (di dunia ini) selain dari kerasnya hati, dan jauh dari Allah."*

(Al-Fawa'id, hal 142)

* Hati yang keras (membatu) tidak mau tunduk pada kebenaran (Al-Haq), dan tidak mampu membedakan / memilah-milah mana Kebenaran, Syubhat (kebathilan yang berkedok / menyerupai kebenaran), mana Kesalahan, Kedustaan, Bid'ah (penyimpangan dalam keyakinan dan, atau amalan), Khurafat (Tahayul).  Dan, tidak pula mampu mendeteksi adanya penyakit di dalam hati tersebut, (pen blog).

oOo

Minggu, 16 Mei 2021

SENANTIASA MEMOHON KETEGUHAN HATI

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Asy-Syaikh, Al-'Allamah Shalih Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah,

"Seorang insan (manusia hendaknya) selalu memohon keteguhan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, meskipun dia telah mengenal kebenaran, beramal dengannya, dan meyakininya."*

(At-Ta'liq 'ala Syarhis Sunnah, 1/48)

* Karena Allah-lah yang membolak-balikkan hati manusia itu sekehendak-Nya, kapanpun dikehendaki-Nya.

Di antara do'a untuk meneguhkan hati;

اللهم اني اسالك الثبات في الاءمر والعزيمة على لرشد

"Allahumma inny as-aluka ats-tsabaata fil amri, wal "aziymata 'alaar rusydi"

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keteguhan dalam segala urusanku, dan kekokohan di atas petunjuk jalan yang lurus."  (HR. Ahmad dan An-Nasai)

Atau;

يا مقلب القلوب  ثبت قلبي على دينك

"Ya muqallibal qulub, tsabbits qalbiy 'alaa diynika."

"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas Agama-Mu"  (HR. At-Tirmidzi, Ahmad).  Berkata Ummu Salamah radhiyallahu 'anha, "Do'a itu merupakan do'a Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang paling sering (dibaca)."

(pen blog).


oOo

Sabtu, 15 Mei 2021

HADIAH UANG UNTUK ANAK-ANAK DI HARI IDUL FITRI

 


بسم الله الرحمان الرحيم

📬 Pertanyaan:

ﻋﻨﺪﻧﺎ ﺃﻃﻔﺎﻝ ﺻﻐﺎﺭ، ﻭﺗﻌﻮﺩﻧﺎ ﻓﻲ ﺑﻼﺩﻧﺎ ﺃﻥ ﻧﻌﻄﻴﻬﻢ ﺣﺴﺐ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻌﻴﺪ ﺳﻮﺍﺀ ﺍﻟﻔﻄﺮ ﺃﻭ ﺍﻷﺿﺤﻰ ﻣﺎ ﻳﺴﻤﻰ ﺏ ( ﺍﻟﻌﻴﺪﻳﺔ ) ﻭﻫﻲ ﻧﻘﻮﺩ ﺑﺴﻴﻄﺔ، ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺇﺩﺧﺎﻝ ﺍﻟﻔﺮﺡ ﻓﻲ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ، ﻓﻬﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻌﻴﺪﻳﺔ ﺑﺪﻋﺔ ﺃﻡ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻬﺎ ﺷﻲﺀ؟

Di tempat kami ada anak-anak kecil. Kami terbiasa di negeri kami memberi mereka uang ketika hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, yang dinamakan iediyyah, yaitu pemberian uang kecil (salam tempel), dalam rangka memasukkan kebahagiaan di hati mereka. Apakah iediyyah ini bid'ah atau tidak mengapa dilakukan?


🔓 Jawaban:

ﻻ ﺣﺮﺝ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ، ﺑﻞ ﻫﻮ ﻣﻦ ﻣﺤﺎﺳﻦ ﺍﻟﻌﺎﺩﺍﺕ، ﻭﺇﺩﺧﺎﻝ ﺍﻟﺴﺮﻭﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ، ﻛﺒﻴﺮﺍ ﻛﺎﻥ ﺃﻭ ﺻﻐﻴﺮﺍ، ﻭﺃﻣﺮ ﺭﻏﺐ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﺍﻟﻤﻄﻬﺮ . ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ، ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ .

Tidak mengapa hal itu, bahkan itu termasuk adat kebiasaan yang bagus.  Menanamkan kebahagiaan kepada kaum muslimin, baik kepada orang dewasa maupun anak-anak, adalah perkara yang dianjurkan oleh syariat yang suci ini.


Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz

Wakil Ketua: Abdul Aziz Alu Asy-Syaikh

Anggota: Shalih Al-Fauzan, Bakar Abu Zaid.

📚 Fataawa Al-Lajnah Ad-Daimah 26/347-348, soal kedua dari fatwa no. 20195

oOo

Dari;

↘️ *Sumber:*

⚪ *WhatsApp Salafy Indonesia*

⏩ *Channel Telegram* || http://telegram.me/forumsalafy



MENAMPAKKAN KEGEMBIRAAN DI HARI 'ID

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Berkata Al-Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah,

"Menampakkan kegembiraan pada Hari Raya - Hari Raya (Islam) termasuk Syi'ar-syi'ar Agama."

(Fathul Bari, 2/423)

oOo

Jumat, 14 Mei 2021

TANDA-TANDA DITERIMANYA PUASA RAMADHAN

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍️ Al-Imam, Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahullah mengatakan:

" معاودةُ الصيام بعدَ صيام رمضان، علامةٌ على قَبولِ صومِ رمضان، فإنَّ الله إذا تقبل عملَ عبدٍ، وفّقهُ لعملٍ صالحٍ بَعدهُ "

✅  Membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya puasa Ramadhan,  karena apabila Allah menerima amalan seorang hamba,  niscaya Allah akan memberinya taufik untuk beramal shalih setelahnya.*


📚 Lathaiful Ma'arif, 221.

* Demikian pula dengan amal shalih yang lain, seperti Tadarus Al-Qur'an dan lain-lain.  Karena sesungguhnya, sunnatullah yang pasti berlaku adalah;  Balasan itu sesuai dengan jenis amal perbuatan.  

Oleh karena itu, alangkah meruginya orang-orang yang mengamalkan Bid'ah, karena satu bid'ah akan dibalas oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan bid'ah yang lain.  Sehingga, ganjaran dosanya juga berlipat-lipat.  Belum termasuk dosa orang-orang yang mengikuti kesalahannya.  Kecuali, bila ia telah bertaubat darinya (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

www.salafycirebon.com



KEMENANGAN HANYA BAGI MEREKA YANG DIAMPUNI DOSA-DOSANYA

 


بسم الله الرحمان الرحيم

✍ Berkata Al-Imam, Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah:

💐 Hari raya bukanlah bagi orang yang mengenakan pakaian baru.

Akan tetapi hari raya itu hanyalah bagi orang yang bertambah ketaatannya.

☘ Hari raya bukanlah bagi orang yang berhias dengan pakaian dan kendaraannya, akan tetapi hari raya itu hanyalah bagi orang-orang yang diampuni dosa-dosanya.

🌷 Pada malam Ied dibagi-bagilah pembebasan (dari api Neraka, pen blog), dan ampunan kepada para hamba.

🔅 Maka, barangsiapa yang meraih sesuatu darinya maka dia mendapatkan Ied (kemenangan), 

🖐 kalau tidak, maka dia adalah orang terhalang dari Ied (merugi, pen blog).


📚 (Lathoiful Ma'arif 277)


🇸🇦Teks Arab:

🛑 إنّما الـعيد لمن غفرت له الـذنوب 💧

🔘 قَـالـ الإمام َ الحَـافِظُ  ابْـنُ رَجَـبْ الحنبلي - رَحِـمَهُ الله  - :

ليس الـعيد لمن لـبس الجديد، إنما الـعيد لمن طـاعاته تزيد،

ليس الـعيد لمن تجـمّل باللـباس والـركوب، إنمـا الـعيد لمن غفرت له الذنوب، 

في لـيلة الـعيد تفرق خلـق الـعتق والمغفرة على الـعبيد،

فمن نالـه منها شيء فلـه عيد، وإلا فهو مطـرود بعـيد 


📚 لطائف المعارف صـ ٢٧٧

oOo

Disalin dengan editan dari;

🔎 Sumber Artikel:

https://t.me/salafy_cirebon



Kamis, 13 Mei 2021

THE SHOW MUST GO ON

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Wahai sekalian manusia

Tidak kah kalian lihat 

Allah 'Azza wa Jalla tengah menimbun Neraka Jahannam dengan timbunan Jin dan Manusia?

Hanya dengan makhluk seukuran 0,1 mikrometer terenggutlah jutaan nyawa di seluruh dunia.

Bergelimpangan layaknya bangkai yang tak berharga

Padahal tujuan penciptaan mereka sangatlah agung dan mulia

Tetapi mereka menghianati fitrahnya, termakan bujuk rayu dan tipuan Iblis laknatullah serta godaan dunia

Wahai sekalian manusia

The show must go on

‌Adakah yang mau mengambil pelajaran?  Ataukah semuanya hanya tontonan 

Yang segera dilupakan

Karena fitrah yang suci telah berganti dengan kegelapan dan kebutaan?  Tak lagi mampu memetik pelajaran

Wahai sekalian manusia

Ambillah pelajaran Sebanyak-banyaknya, sebelum ditiup Sangkakala

oOo

(Baca juga artikel, APA ITU FITRAH?)



Rabu, 12 Mei 2021

TUNTUNAN SHALAT IDUL FITRI DI RUMAH

 

بسم الله الرحمان الرحيم

🔄 Pada dasarnya, sama saja shalat Id di rumah atau di luar rumah, baik di tanah lapang—dan itulah yang sesuai dengan sunnah (ajaran Nabi)—maupun di masjid.

⏩ Hanya saja, ada beberapa hal yang berbeda, sebagaimana akan dijelaskan insya Allah. Karena itu, kita akan menyebutkan secara ringkas adab dan tuntunan shalat Id.

👉🏻 Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih rinci beserta dalil-dalilnya, silakan membaca makalah yang sebelumnya pernah kita tulis dengan judul Meneladani Nabi dalam Beridul Fitri.

⏭️Berikut ini adalah ringkasannya, dengan sedikit tambahan pada beberapa masalah.

1️⃣ Mandi sebelum melakukan shalat Id.

2️⃣ Memakai wewangian.

3️⃣ Berhias dengan pakaian yang bagus.

4️⃣ Memakan kurma dalam jumlah ganjil: tiga, lima, atau tujuh butir, sebelum melaksanakan shalat Id.

🍡Apabila tidak ada kurma, memakan sesuatu yang manis, seperti madu; sebagaimana yang disarankan sebagian tabi'in, seperti Mu’awiyah bin Qurrah dan Ibnu Sirin.

🥛Bahkan, sekalipun hanya meminum seteguk air, sepantasnya tetap dia lakukan, sebagaimana kata Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari (2/447).

5️⃣ Bertakbiran sambil menunggu shalat, dengan lafaz,

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Atau,

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

6️⃣Melaksanakan shalat Id pada waktunya.

🌤️ Waktunya dimulai setelah matahari terbit kira-kira seukuran setinggi tombak (sudah keluar dari waktu larangan shalat) sampai menjelang tengah hari. Disunnahkan shalat Id dikerjakan pada awal waktu.

❌ Tanpa mengumandangkan azan dan iqamah, termasuk tanpa seruan “ash-shalatu jami’ah”, menurut pendapat yang lebih kuat.

7️⃣ Shalat Id dilaksanakan tetap dua rakaat dengan suara keras atau jahr, dengan niat shalat Id.

🔰Sedikit kita jelaskan bahwa dalam hal ini ada beberapa pendapat 'ulama.

👉🏻 Ada yang mengatakan, dilakukan empat rakaat. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu. Ada pula pendapat yang lain. Perinciannya bisa dilihat dalam kitab Fathul Bari karya Ibnu Rajab.

✅ Singkat saja, bahwa pendapat yang terkuat adalah tetap dilaksanakan dengan dua rakaat dan dengan takbir tambahan.  Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Anas radhiallahu anhu. Ini menjadi pendapat beberapa 'ulama.

📍Yang menguatkan pendapat ini adalah bahwa asal shalat Id ialah dua rakaat.  Ia tidak berubah menjadi empat rakaat bagi yang tertinggal jamaah lalu melakukannya.

❔Saat ditanya tentang hal ini, Syaikh Al-Albani menjawab, “Diqadha seperti yang terlewatkan, dan ini merupakan kaidah dalam fikih.”


✍🏼 Al-Bukhari rahimahullah menyebutkan,

وَأَمَرَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ مَوْلاَهُمْ ابْنَ أَبِي عُتْبَةَ بِالزَّاوِيَةِ فَجَمَعَ أَهْلَهُ وَبَنِيهِ، وَصَلَّى كَصَلاَةِ أَهْلِ الْمِصْرِ وَتَكْبِيرِهِمْ

“Anas (bin Malik) memerintah budaknya, yaitu Ibnu Abi Utbah di kampungnya, Zawiyah, untuk mengumpulkan keluarga dan anak-anaknya.  Lalu dia mengumpulkan mereka dan melakukan shalat (Id) seperti shalatnya penduduk kota dan seperti takbir mereka.”

وقَالَ عَطَاءٌ: إِذَا فَاتَهُ الْعِيدُ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ.

Seorang tabi'in, ‘Atha bin Abi Rabah mengatakan, “Jika seseorang terluput dari shalat Idnya, dia shalat dua rakaat.”

Ini juga merupakan pendapat Al-Hasan al-Bashri, An-Nakha’i, Malik, Al-Laits, Asy-Syafi’i, dan Ahmad dalam salah satu pendapatnya.  Bahkan, Abu Hanifah mengatakan,

 “Tidak bertakbir melainkan seperti takbir imam, tidak lebih tidak kurang.”

📒(Fathul Bari karya Ibnu Rajab, 6/169—170)


👉🏻 Adapun yang berpendapat empat rakaat, karena menyamakannya dengan shalat Jumat yang dilakukan di rumah. Padahal shalat Id dan shalat Jum'at tidak sama.

➕Tetap disunnahkan menambah takbir tujuh kali setelah takbiratul ihram pada rakaat pertama, dan lima kali setelah takbir intiqal (takbir saat berdiri) pada rakaat yang kedua, seperti penjelasan 'ulama di atas.

👉🏻Dalam hal ini juga ada pendapat yang mengatakan tanpa tambahan takbir.  Namun, sebagaimana penjelasan sebelumnya, tata cara shalat Id tidak berubah

8️⃣ Mengangkat tangan pada takbir tambahan menurut jumhur (mayoritas) ulama.

👉🏻 Adapun Imam Malik berpendapat tidak mengangkat tangan.

9️⃣Bacaan istiftah, menurut Asy-Syafi’i, Ahmad bin Hanbal, dan mayoritas ulama, dibaca setelah takbiratul ihram, lalu takbir tujuh kali.

Adapun pendapat Al-Auza’i dan Ahmad dalam riwayat lain dari beliau, istiftah dibaca setelah takbir tujuh kali. Imam Ahmad membolehkan setelah takbir tujuh kali atau sebelumnya.

📚 (Masa’il Imam Ahmad riwayat putranya, Abdullah, 132)


◼️Hal ini mungkin karena tidak ada riwayat yang jelas yang menentukan di mana letak istiftah tersebut.

❔Apakah ada bacaan di antara takbir-takbir tersebut?

✖️Tidak ada riwayat dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bacaan apa pun di sela-sela takbir-takbir tambahan. Hanya saja, diriwayatkan dari sebagian sahabat, seperti Ibnu Mas’ud,

بَيْنَ كُلِّ تَكْبِيرَتَيْنِ حَمْدٌ لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَثَنَاءٌ عَلَى اللهِ

“Di antara tiap dua takbir, adalah pujian dan sanjungan kepada Allah Azza wa Jalla.”.

📜 (Riwayat Al-Muhamili dalam kitab Al-‘Idain. Syaikh al-Albani mengatakan [Irwa’ul Ghalil, 3/115], “Ini sanad yang bagus.”)


▶️Jadi, yang tidak membaca dibolehkan; yang membaca pun dibolehkan.

🔟Bacaan surah, tidak diharuskan surah tertentu.

📖 Akan tetapi, sunnahnya ialah pada rakaat pertama membaca surah Al-A’la dan pada rakaat kedua surah Al-Ghasyiyah; atau pada rakaat pertama membaca surah Qaf dan pada rakaat kedua membaca surah Al-Qamar .

📣 Apakah dengan khotbah❓

✋🏻 Bagi yang shalat sendirian, tentu saja tanpa khotbah. Bagaimana halnya bagi yang berjamaah?

✅ Khotbah dalam shalat Id adalah sunnah, menurut empat mazhab. 

📚(Raddul Mukhtar, 2/175; Minahul Jalil, 1/466; Mughnil Muhtaj, 1/589; Al–Inshaf, 3/353)

Dengan demikian, shalat Id tetap sempurna sekalipun tanpa khotbah.

✍🏼 Ibnul Qasim rahimahullah mengatakan,

“Tidak wajib menghadiri khotbah dan tidak wajib mendengarkannya. Tidak hanya satu orang 'ulama yang mengatakan bahwa 'ulama yang mewajibkan shalat Id dan 'ulama lainnya telah bersepakat tentang tidak wajibnya khotbah. Kami tidak ketahui ada seorang ulama yang mewajibkannya."


✍🏼 Al-Muwaffaq rahimahullah mengatakan,

 "Hanyalah khotbah itu diakhirkan setelah shalat—wallahu a’lam—karena hukumnya tidak wajib. Karena itu, khotbah ditempatkan pada waktu yang memungkinkan orang yang ingin meninggalkannya untuk meninggalkannya.” 

📚(Hasyiyah Ar–Raudhul Murbi’ 2/513)


📌Hukum ini berlaku dalam kondisi normal.


💡Alasannya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak mewajibkan mendengarkan khotbah. Dengan demikian, ini berarti bahwa khotbah itu tidak wajib. 

📚(Hasyiyah Ar–Raudhul Murbi’ 2/513)


✍🏼Ibnu Rajab rahimahullah menerangkan: 

"Bahwa sebagian 'ulama berpendapat, bagi yang tertinggal shalat Id boleh melakukannya baik dengan sendirian maupun berjamaah."

💬Beliau lalu mengatakan, 

“Akan tetapi, tidak melakukan khotbah setelah imam berkhotbah. Sebab, hal itu merupakan sikap menyempal dari imam dan bisa memecah-belah persatuan.”

📚(Fathul Bari, 6/173)


✍🏼Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan, 

"Dahulu Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu memerintah seseorang untuk mengimami orang-orang (yang lemah dan tidak bisa mengikuti jama'ah) agar shalat di Masjid Kufah dua rakaat."


✍🏼 Ibnu Abi Laila mengatakan, 

“Shalat dua rakaat.”

❔Seseorang bertanya kepada Ibnu Abi Laila, “Shalat tanpa khotbah?” 

“Ya,” jawabnya.

📚 (Al–Mushannaf, 2/5)


🔰Bisa jadi, dengan pertimbangan ini, Komisi Fatwa Kerajaan Arab Saudi (Al-Lajnah Ad-Daimah) berfatwa:

“Barang siapa terlewatkan shalat Id dan ingin mengqadhanya, disunnahkan baginya melakukannya seperti tata caranya, tanpa khotbah.”

👍Boleh shalat Id sendirian dalam kondisi khusus.

📝Saat menukilkan pendapat 'ulama yang membolehkan mengqadha shalat Id seperti yang dikerjakan imam—yaitu pendapat An-Nakha’i, Malik, Asy-Syafi’i, Abu Tsaur dan Ibnu Mundzir—Ibnu Qudamah mengatakan,

“… Karena ini adalah qadha bagi sebuah shalat, ia dilakukan sesuai tata caranya, sebagaimana mengqadha shalat-shalat lain. Seseorang diberi pilihan, melakukannya sendirian atau berjamaah.”

Imam Ahmad pun pernah melakukan (shalat Id) sendirian saat beliau bersembunyi. 

📚(Masa’il Imam Ahmad riwayat putranya, Abdullah, 130)


❌Musafir disunnahkan tidak shalat Id. Namun, apabila dia melakukannya,  hukumnya sah.


✍🏼 Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, 

“Tidak diperselisihkan bahwa shalat Id tidak wajib bagi penduduk kampung (terpencil) dan para musafir.  Perbedaan pendapat 'ulama adalah dalam hal sah atau tidaknya shalat itu apabila mereka melakukannya.  Mayoritas 'ulama berpendapat sah dan boleh.”

✍🏼 Az-Zuhri rahimahullah mengatakan,

 “Tidak ada kewajiban shalat Idul Fitri maupun Idul Adha bagi musafir, kecuali jika dia berada di sebuah desa atau kota sehingga ikut (shalat Id) bersama penduduk."


⏺️ PENUTUP

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan. Kami memohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan.

🤲🏻 Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima amal ibadah kita selama Ramadhan dan selain Ramadhan. Semoga pula Allah memaafkan kekurangannya.

🌙🌼 Selamat berhari raya.

🤲🏻 Semoga tetap berbahagia walau beriring duka.  Semoga kesedihan ini segera Allah ganti dengan berlipat-lipat kebahagiaan.  Semoga pula wabah ini segera berakhir dan berganti dengan berkah.


📝Ditulis oleh :

Ustadz Qomar ZA, Lc.

oOo


🗓️ Temanggung, Senin, malam 25 Ramadhan 1441 H, bertepatan dengan 18 Mei 2020 M

📚 WhatsApp Salafy Online

🌎 Channel Telegram

https://t.me/salafyonline

https://t.me/salafyonline_poster

🔎 Sumber Artikel:

https://asysyariah.com/e-book-tata-cara-shalat-id-di-rumah/