Selasa, 11 Mei 2021

NASIHAT AL-IMAM AL-HASAN AL-BASHRI

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Di antara untaian nasihat Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله adalah;

"Lisan orang yang berilmu ada di balik hatinya, maka apabila ingin berbicara ia berpikir terlebih dahulu.  Jika ucapannya berdampak baik baginya maka ia ucapkan, dan apabila ucapannya berdampak buruk baginya maka ia diam.  Dan, hati orang yang bodoh ada di balik lisannya.  Setiap kali ingin bicara maka ia pun berbicara".


🏹 Dan Beliau رحمه الله juga berkata :

"Siapa saja yang menuduh saudaranya berbuat dosa - sementara dia telah taubat kepada Allah  عز و جل  darinya, maka tidaklah ia mati sampai diuji dengan dosa yang semisal itu."


💎  Beliau - رحمه الله - juga  berkata :

"Kewibawaan seorang lelaki adalah kejujuran lisannya, menanggung beban urusan saudara-saudaranya, berbuat baik kepada orang-orang di masanya, dan menahan diri dari mengganggu tetangganya."


🌻 Dan beliau رحمه الله  pernah  berkata; 

"Sesungguhnya di antara akhlak seorang mukmin adalah, kuat dalam beragama dan tegas dalam kelembutan, beriman dalam keyakinan, berilmu dalam kesabaran, bersabar dalam ilmu, cerdas dalam keramahan, bersabar dalam kemiskinan, sederhana dalam kecukupan, belas kasih dalam nafkah, dan rahmah kepada orang yang kesulitan, memenuhi hak-hak orang lain, dan pertengahan dalam istiqamah.

Ia berlaku adil terhadap orang yang dibencinya, tidak berbuat dosa ketika membantu orang yang dicintainya, ia tidak mengumpat, tidak meremehkan, tidak mencela, tidak berkata yang sia-sia, tidak sembarang dalam berbuat, tidak bermain-main, tidak mengadu domba, tidak mengikuti apa yang tidak pantas diikuti, tidak menentang kebenaran yang menghukumi dirinya, tidak melampaui kadar dirinya, tidak gembira dengan keburukan yang menimpa orang lain, tidak bahagia dengan musibah yang terjadi pada selainnya."


🍏 Beliau  رحمه الله  juga berkata:

" Seorang mukmin itu khusyuk dalam shalatnya, bersegera dalam berzakat, ucapannya adalah penyembuh, kesabarannya adalah ketaqwaan, diamnya adalah berpikir, pandangannya adalah 'ibrah, ia mendekati para 'ulama untuk meraih ilmu, ia diam di hadapan mereka untuk mendapat  keselamatan, dan ia berbicara untuk mendapat pahala, jika bisa berbuat  kebaikan ia gembira,  jika berbuat kejelekan ia beristighfar, apabila ditegur ia meminta untuk selalu ditegur, jikalau direndahkan dia bersabar, jikalau didholimi ia juga bersabar, bila dicurangi  ia balas dengan keadilan, dia tidak berlindung kepada selain Allah, dan tidak meminta pertolongan kecuali kepada Allah saja. Berwibawa ketika bersama banyak orang, selalu bersyukur ketika bersendirian, ia merasa cukup dengan rizki yang ada, senantiasa memuji (Allah) di waktu lapang, senantiasa sabar ketika ditimpa ujian. Tidak didapati pada dirinya sifat putus asa, tidak pula dikalahkan oleh kekikiran.  Apabila ia duduk bersama orang-orang yang suka ribut dia ditetapkan sebagai orang-orang yang berdzikir, dan bila duduk bersama orang-orang yang berdzikir maka ia ditetapkan sebagai orang-orang yang mengigau (melebihi orang yang berdzikir)."


(Lihat : Adab Al-Hasan Al-Bashri wa Zuhduh wa mawa'idhuhu)

oOo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar