بسم الله الرحمان الرحيم
Seandainya manusia memahami dan meyakini satu saja makna sabda Rasulullah 'Isa 'alaihissalam;
"Aku pernah mengamati tentang keadaan makhluk di dunia. Akhirnya aku dapati, bahwa yang tidak diciptakan itu lebih berbahagia daripada yang telah diciptakan."
Niscaya mereka akan menyibukkan diri dengan setetes ilmu.
Setetes ilmu saja yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'ala cukup untuk membuat mereka tenggelam seumur hidup. Menghindari segala kesia-siaan. Menghabiskan jatah umur yang singkat tetapi sangat bernilai dan sangat menentukan di Negeri Akhirat.
Bila saja manusia menyadari dan meyakininya.
Niscaya mereka akan sibuk bergelut dengan setetes ilmu tersebut, tidak lagi peduli dengan yang lainnya. Untuk apa? Apa manfaatnya menyibukkan diri dengan segala sesuatu yang hanya akan berakhir dengan kesia-siaan, dan penyesalan?
Berkata Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah,
"Apa yang belum diketahui oleh manusia jauh lebih banyak daripada apa yang telah mereka ketahui. Yang bisa diibaratkan dengan patukan seekor burung kecil di atas samudera yang membentang luas."
Bila saja manusia menyadari dan meyakininya.
Apa bekal yang telah mereka persiapkan untuk menghadap Rabbul 'Alamiin? Jika selama hidup mereka di dunia hanya dihabiskan dengan senda gurau, syubhat, syahwat, dan segala sesuatu yang melalaikan dari Negeri Akhirat?
Wal 'iyaadzubillah, kita berlindung kepada Allah dari segala kesia-siaan.
Dari negeri yang penuh dengan tipu daya dan kepalsuan.
Dari fatamorgana yang melelahkan.
Bila saja manusia menyadari dan meyakininya, sebelum tiba waktu yang telah dijanjikan, yang penuh dengan penyesalan, dan ketakutan yang sangat mencekam.
Seharusnya manusia tenggelam dalam setetes ilmu yang bermanfaat itu, yang telah dianugerahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada mereka.
(pen blog, dari beberapa sumber)
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar