بسم الله الرحمان الرحيم
Jawaban atas permasalahan ini bisa dari dua sisi; Secara global, dan rinci.
Jawaban secara global, bahwa mereka disiksa karena kebodohan mereka tentang Allah, mengabaikan perintah-perintah-Nya, melakukan kedurhakaan pada-Nya. Sebab, Allah tidak menyiksa roh orang yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, begitu pula jasad mereka.
Siksa kubur dan siksa Akhirat merupakan dampak dari kemurkaan Allah kepada hamba-Nya. Maka, barangsiapa yang membuat Allah murka dan marah di dunia ini, dan tidak bertaubat sebelum mati dari perbuatannya tersebut, maka dia layak mendapat siksa di Alam Barzakh (kubur), tergantung pada seberapa jauh kemurkaan Allah padanya, sedikit atau banyak.
Adapun jawaban secara rinci, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah mengabarkan tentang dua orang yang Beliau lihat disiksa di dalam kuburnya, karena salah seorang dari keduanya berlalu-lalang di tengah-tengah manusia sambil menyebarkan adu domba (menghasut), dan yang lainnya tidak bersuci setelah buang air kecil. Berarti dia meninggalkan Thaharah yang diwajibkan. Adapun orang yang pertama memprovokasi manusia dengan ucapan-ucapannya (tulisan-tulisannya), sehingga mereka saling bermusuhan, meskipun apa yang dia omongkan (tulis) itu benar. Ini merupakan peringatan, bahwa permusuhan yang muncul di tengah-tengah masyarakat karena perkataan dusta (tidak berdasarkan panduan syariat yang shahih), berarti siksanya lebih besar lagi. Demikian pula tidak bersuci setelah buang air kecil yang kemudian mendatangkan siksa. Ini merupakan peringatan, bahwa barangsiapa yang meninggalkan kewajiban dan syarat-syarat sahnya shalat akan mendapat siksa yang lebih besar, apalagi jika meninggalkan shalat sama sekali. Di dalam hadits Syu'bah disebutkan, bahwa, "Salah seorang di antara keduanya suka memakan daging manusia," artinya dia adalah orang yang suka mengghibah (menggunjing) dan mengadu domba. Kami (Ibnu Qayyim) juga telah menyampaikan hadits Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu tentang orang yang dipukul dengan cambuk hingga kuburannya dipenuhi oleh api, karena dia pernah mendirikan shalat tanpa bersuci, dan melewati orang dizhalimi oleh orang lain, namun dia tidak menolongnya.
Juga telah disampaikan hadits Samirah di dalam Shahih Al-Bukhari, tentang siksaan yang ditimpakan kepada seseorang yang membaca Al-Qur'an, kemudian dia tidur pada malam harinya, dan tidak mengamalkannya pada siang hari. Siksa yang ditimpakan kepada para pezina - laki-laki maupun wanita, siksa kepada orang-orang yang memakan riba (bunga Bank, rentenir), dan siksa-siksa lainnya, seperti yang disaksikan Nabi di Barzakh.
Juga telah disebutkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, yang di dalamnya disebutkan kepala orang-orang yang dipukul dengan batu, karena kepala mereka berat untuk melaksanakan shalat. Ada pula orang-orang yang memakan daging yang busuk dan kotor karena perbuatan zina yang mereka lakukan di dunia, orang-orang yang memotong bibirnya dengan alat pemotong dari besi - karena suka menyebarkan fitnah dalam pidatonya.
Telah disebutkan hadits Abu Sa'id tentang siksa yang dijatuhkan kepada orang-orang yang melakukan berbagai macam kejahatan. Di antara mereka ada yang perutnya menggelembung sebesar rumah. Mereka berada di jalan para pengikut Fir'aun. Mereka adalah para pemakan riba. Di antara mereka ada yang membuka mulutnya, lalu menyuapkan bara api - hingga bara api tersebut keluar lagi dari duburnya. Mereka adalah orang-orang yang memakan harta anak yatim. Di antara mereka, ada para wanita yang menggelantung pada payudaranya, mereka adalah para wanita pezina. Di antara mereka ada yang memotong daging lambungnya, lalu memakannya. Mereka adalah orang-orang yang suka menggunjing. Di antara mereka ada yang memiliki kuku dari tembaga, lalu mereka mencakari muka dan dadanya. Mereka adalah orang-orang yang suka menodai kehormatan manusia.
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita tentang orang yang terbunuh di Medan Jihad yang mengenakan mantel yang diambilnya dari harta rampasan, dan mantel tersebut berubah menjadi api yang membakarnya di dalam kubur. Padahal sebenarnya orang ini memiliki hak terhadap harta rampasan perang itu. Lalu, bagaimana dengan orang yang mengambil sesuatu yang bukan haknya?
Siksa kubur bisa disebabkan oleh kedurhakaan hati, mata, telinga, mulut, lisan, perut, kemaluan, tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuh.
Inilah gambaran rincian orang-orang yang mendapat siksa di dalam kubur karena kejahatan yang dilakukannya;
* Mengadu domba, berdusta, dan mengghibah (menggunjing).
* Memberikan kesaksian palsu.
* Menuduh para wanita yang suci (berbuat zina).
* Menyebarkan fitnah.
* Mengajak kepada Bid'ah.
* Berkata tentang Allah dan Rasul-Nya yang tidak dilandasi ilmu pengetahuan yang shahih.
* Berbicara semaunya tanpa aturan.
* Memakan riba (bunga Bank, rentenir), baik orang yang mengambil riba, pemberinya, penulisnya, dan saksi-saksinya.
* Mengambil harta anak yatim.
* Memakan uang sogok (suap).
* Mengambil harta saudaranya sesama muslim secara tidak benar, atau mengambil harta ahli dzimmah (orang-orang non muslim yang hidup di negeri muslim).
* Meminum minuman yang memabukkan.
* Berzina dan homoseksual.
* Mencuri dan menipu.
* Menimbun barang-barang yang menyebabkan kelangkaan dan nya harga.
* Menodai hal-hal yang disucikan Allah.
* Menggugurkan hal-hal yang diwajibkan Allah.
* Mengganggu dan menyakiti orang-orang muslim.
* Mencari-cari aib orang muslim.
* Orang yang berhukum tidak menurut apa yang Allah turunkan (Al-Qur'an dan As-Sunnah).
* Memberikan Fatwa yang bertentangan dengan apa yang Allah syariatkan.
* Menolong perbuatan dosa dan permusuhan (misalnya menyebarkan konten-konten negatif, hoaks, pen blog).
* Membunuh jiwa yang diharamkan Allah untuk dibunuh.
* Menggugurkan hak-hak Asma' Allah dan Sifat-Sifat-Nya.
* Mengingkari Asma Allah dan Sifat-Sifat-Nya.
* Mendahulukan pendapat dan jalan pikiran sendiri daripada Sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
* Meratap tangis jika anggota keluarganya meninggal, dan orang-orang yang mendengarkan dan mendiamkan hal itu.
* Mendendangkan lagu-lagu yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya, serta orang yang mendengarkannya.
* Mendirikan masjid di atas kuburan, dan menyalakan pelita di sana.
* Berbuat curang ketika menimbang barang, dengan cara meminta tambahan jika dia menginginkan barang yang ditimbang, dan mengurangi timbangan jika ia memberikannya kepada orang lain.
* Bertindak semena-mena, sombong (menolak Kebenaran dan merendahkan manusia), membanggakan diri, dan pamer.
* Mengolok-olok dan mencerca orang-orang Salaf.
* Mendatangi dukun, peramal, dan ahli nujum. Bertanya tentang ini dan itu, serta mempercayainya.
* Menolong orang-orang zhalim yang menjual Akhiratnya untuk meraih dunia.
* Tidak peduli jika diingatkan, agar takut kepada Allah karena kedurhakaan yang dilakukannya. Dan langsung menanggapi jika diingatkan agar takut kepada manusia yang memang menakutkan.
* Mengetahui petunjuk Allah dan Rasul-Nya, tetapi tidak peduli dan tidak mau mengikutinya.
* Menerima apapun yang disampaikan orang lain yang mendapat persangkaan baik (seperti ustadz, kiyai, da'i, pemuka masyarakat, pen blog), tidak peduli apakah yang disampaikannya itu benar atau salah, dan sama sekali tidak menentangnya (bila salah).
* Mendengar bacaan Al-Qur'an, tetapi hatinya sama sekali tidak tergerak oleh kandungannya, atau malah merasa risih oleh bacaan itu. Sebaliknya, jika mendengarkan omongan Syaithan, nyanyian dan lagu-lagu maka dia bersegera menyimaknya.
* Bersumpah palsu atas Nama Allah, dan berdusta.
* Bangga dengan kedurhakaan yang dilakukan, dan mempromosikan di kalangan rekan-rekannya. Atau, melakukan kedurhakaan secara terang-terangan.
* Mengucapkan kata-kata yang kotor dan jorok, umpatan, dan hinaan yang menggambarkan akhlak yang buruk.
* Menangguhkan pelaksanaan shalat hingga akhir waktu, dan tidak berdzikir mengingat Allah, kecuali sedikit.
* Tidak membayar zakat mal dengan sukarela dari hatinya.
* Tidak menunaikan haji meskipun telah memiliki kemampuan.
* Tidak memenuhi hak orang lain meskipun sanggup melakukannya.
* Tidak peduli dari mana asal harta yang diperoleh, dari jalan yang halal atau dari jalan yang haram.
* Tidak menyambung tali persaudaraan, tidak mengasihi orang miskin, janda, anak yatim, dan hewan peliharaan. Tidak pula menganjurkan orang lain untuk mengasihi orang miskin.
* Dan, masih banyak rincian lain, masing-masing bergantung kepada sedikit banyaknya dan besar kecilnya.
Karena banyak manusia yang mengerjakan hal-hal di atas (dianggap biasa), maka banyak di antara para penghuni kubur yang mendapat siksaan. Sedikit sekali orang yang lolos dari siksaan tersebut.
Secara zhahir, pada kuburan memang hanya tanah yang terlihat. Namun di dalamnya terdapat berbagai siksaan, dan panas yang menggelegak seperti air yang mendidih di dalam bejana. Mereka tak lagi memiliki harapan dan syahwat.
Demi Allah! Peringatan telah disampaikan, tetapi perkataan orang yang menyampaikannya tidak digubris. Wahai orang-orang yang membangun kehidupan dunia, kalian berada di sini, dan sekejap lagi kalian akan meninggalkannya.
Kalian merobohkan tempat tinggal yang kesanalah kalian akan berpindah. Kalian membangun rumah yang tidak akan kalian miliki. Dan, kalian robohkan satu-satunya rumah yang akan kalian tempati selama-lamanya. Inilah rumah tempat menuai tanam-tanaman. Semua ini dapat dijadikan pelajaran, antara beraneka ragam tanam-tanaman Surga, dan lubang api Neraka.
Renungan;
Maka, masihkah kita akan beranggapan, bahwa masuk Surga itu adalah sesuatu yang mudah (gampang)?
Berpikirlah secara realistis, jangan terbawa perasaan dan angan-angan kosong belaka.
Barangsiapa yang disiksa dalam kuburnya, maka di Akhirat urusannya akan lebih berat (sulit).
"Laa haula walaa Quwwata Illa Billah"
(pen blog).
oOo
(Dinukil dari kitab ROH, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar