Kamis, 31 Oktober 2024

PILIH TEMAN YANG BAIK

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

🎙️ Berkata Asy-Syaikh As-Sa'di rahimahullah:

فإنَّ الإنسان مجبولٌ على الاقتداء بصاحبه وجليسه، والأرواح جنودٌ مجنَّدةٌ، يقود بعضها بعضًا إلى الخير أو إلى ضدِّه.

🪑 "Sesungguhnya, jiwa manusia itu tercipta (sedemikian rupa) untuk meniru* temannya atau teman duduknya.

⛓️ Roh (jiwa) manusia itu seperti pasukan yang berbaris-baris.

🚩 Satu dengan yang lain saling memandu (mempengaruhi), menuju kebaikan (keselamatan) atau keburukan (kesesatan)."

📚  Bahjah Qulubil Abrar, hlm.139.


*  Hal pertama yang ditiru oleh Qabil (salah seorang putera Nabi Adam 'alaihissalam) dari seekor burung adalah menguburkan adiknya Habil setelah dibunuhnya - mencontoh perbuatan seekor burung.

---

Abu Musa raḍiyallāhu 'anhu meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa Beliau bersabda (artinya);
"Perumpamaan teman bergaul yang saleh dan teman bergaul yang buruk adalah bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi.  Penjual minyak wangi itu antara dia akan memberimu atau engkau akan membeli darinya, atau paling tidak engkau bisa mendapatkan darinya aroma yang wangi. Sedangkan pandai besi, bisa jadi dia akan membakar (melubangi) pakaianmu atau engkau akan beroleh aroma tidak sedap darinya."
 
[Shahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Muslim - 2628]

Dalam ajaran syariat Islam, orang yang diam ketika menyaksikan suatu kemungkaran (dosa), atau "tutup mata dan telinga", tidak berupaya mencegah dan menasihati sesuai kemampuan, maka ia ikut terimbas dosa orang (teman) yang melakukan perbuatan mungkar tersebut.

 (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/salafytimika.

Rabu, 30 Oktober 2024

SYIRIK DALAM KECINTAAN

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

Dalam setiap shalat yang dilakukan seorang muslim / mukmin disunnahkan membaca doa Istiftah, antara lain (artinya);

"...Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, semata-mata hanya untuk Allah Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagiNya..."
(HR. Muslim)

Akan tetapi, dalam kenyataan hidup sehari-hari bacaan doa (janji) tersebut tinggal janji, kecintaan telah beralih (tertumpah) pada yang lain, selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Padahal syirik dalam kecintaan (Mahabbah) ini termasuk salah satu Syirik Akbar (Syirik Besar) yang dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam (murtad).

Syirikun Mahabbah (Syirik dalam kecintaan), adalah mencintai segala sesuatu selain Allah Subhanahu wa Ta’ala menyamai cintanya terhadap Allah.  Mencintai segala sesuatu selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, mengagungkannya sampai mengalahkan perintah dan larangan-Nya.
Syirik semacam ini seringkali terkait dengan kecintaan seseorang terhadap;  Harta, Tahta (Kedudukan / Jabatan), Wanita, Adat istiadat, Norma, Ormas, Partai, Uang dan lain sebagainya - dengan mengalahkan aturan hukum syariat Islam (Al-Qur'an dan As-Sunnah).

Syirik dalam hal kecintaan satu dekade belakangan ini makin mewabah di Indonesia, seakan-akan negeri dengan mayoritas penduduk muslim ini telah berubah menjadi negara sekuler.  Aturan Agama hanya dipakai bila sesuai dengan tujuan duniawi, bila menghalangi tujuan dunia diabaikan saja.  Jadi, boro-boro peduli dengan aturan negara.  Mereka menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya, menghalalkan segala cara.

Inna lillahi wa Inna ilaihi raaji'uun.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.  Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.  Dan seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksaan (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu milik Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal).”
[QS. Al-Baqarah (2): 165]

Orang yang meninggal dalam keadaan syirik tidak akan mendapatkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kekal dalam Neraka bila tidak sempat bertobat;

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
(QS. An Nisa’: 48, 116)

Syirik akbar menghapus seluruh pahala kebaikannya dari awal hingga akhir.  Sehingga, yang tersisa pada dirinya hanya dosa dan dosa.  Betapa sia-sia hidupnya.

(Baca juga artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN)

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala;


وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ۝٦٥
'Sungguh, benar-benar telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang (para Nabi) sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan gugurlah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang-orang yang merugi."  (QS. Az-Zumar; 65)

Lain halnya dengan orang yang tidak melakukan dosa syirik, betapapun besar dan banyak dosanya ia tidak akan kekal di dalam Neraka.  Setelah semua dosanya ditebus dengan adzab Neraka ia akan dicuci bersih, lalu dimasukkan ke dalam Surga, dan tidak keluar lagi dari sana.

Betapa berbahayanya dosa syirik.

Wallahul muwaffiq.

(Pen blog)


Selasa, 29 Oktober 2024

TIGA GOLONGAN YANG DIJAMIN ALLAH

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dari sahabat yang mulia Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu 'anhu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ إِنْ عَاشَ رُزِقَ وَكُفِيَ وَإِنْ مَاتَ أَدْخَلَهُ اللهُ الجَنَّةَ مَنْ دَخَلَ بَيْتَهُ فَسَلَّمَ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى المَسْجِدِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ وَمَنْ خَرَجَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللهِ 

"Tiga golongan manusia yang semuanya mendapat jaminan Allah.  Bila ia hidup akan diberi rezeki dan dicukupi, bila ia meninggal dunia akan masuk Surga. Yaitu, 

(1) Barangsiapa yang memasuki rumahnya mengucapkan salam, maka ia mendapat jaminan Allah,

(2) Barangsiapa yang pergi ke masjid, maka ia mendapat jaminan Allah, 

(3) barangsiapa yang pergi berperang di jalan Allah, maka ia mendapat jaminan Allah."*

HR. Abu Dawud, no. 2494


Raihlah keutamaan yang telah disebutkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. 

(1) Biasakanlah mengucapkan salam bilamana memasuki rumah.  Salam merupakan untaian do'a.  Maka, sungguh mulia orang yang tatkala memasuki rumahnya, ia menyampaikan do'a bagi penghuni di dalamnya.  Doa memohon keselamatan (kesejahteraan), kasih sayang dan keberkahan.

(Baca artikel, TUJUAN PENGUCAPAN SALAM, dan JANGAN SEMBUNYIKAN NASIHAT)

(2) Orang yang pergi ke masjid termasuk yang mendapat jaminan Allah Ta'ala.  Karenanya, giatlah dalam menunaikan shalat fardhu secara berjamaah di masjid. 

(3) Berperang di jalan Allah merupakan amalan mulia.  Maka, yang pergi berperang dalam upaya membela agama Allah, termasuk yang mendapat jaminan Allah Ta'ala

Semoga kita mendapat taufiq dari Allah Ta'ala dan senantiasa diberi rezeki dan dicukupi kebutuhannya. 


*  Berperang di jalan Allah saat ini lebih pada membela agama Allah dengan lisan dan tulisan dari bahaya penyimpangan dan kesesatan, dengan merujuk pada pemahaman tiga generasi terbaik Islam;  Generasi Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in.

(Baca puisi, SERUPA TAPI TAK SAMA)

 (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

🌏https://t.me/Fawaid_Salafy

Minggu, 27 Oktober 2024

BOLEHKAH ANAK PEREMPUAN KECIL MASUK SHAF LAKI-LAKI?

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

🎙️ Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah ditanya;

Pertanyaan:

Apa hukum masuknya anak perempuan yang masih kecil ke tengah-tengah shaf pria?


Jawaban:

Perempuan tidak boleh masuk ke tengah-tengah shaf pria, sama saja apakah dia anak kecil atau sudah besar, karena dia akan memutus shaf, jadi hendaknya anak tersebut dijauhkan dari shaf (pria).*


*  Demikian juga dengan anak kecil laki-laki yang belum baligh, hendaklah ditempatkan di luar shaf, karena biasanya mereka mengganggu kekhusyuan shalat orang-orang dewasa,(pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/salafytabalong

oOo

KEKUATAN IKHLAS DALAM BERAMAL

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah,

أن الفضل بنفس العمل و جودته لا بقدره و كثرته.

"Sesungguhnya keutamaan itu terletak pada amal itu sendiri dan kebagusannya*, bukan pada rutinitas dan banyaknya semata.

Allah Berfirman,

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا.

"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amalnya."

(Al Kahfi 18:7) 

Dan Firman Allah,

إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عملا.

"...Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan yang baik."

(QS. Al-Kahfi 18:30)


و رب تسبيحة من إنسان أفضل من ملء الأرض من عمل غيره.

Dan terkadang satu kali ucapan Tasbih lebih utama daripada sepenuh bumi amal-amal selainnya."

[Majmū' Al-Fatāwā, 4/378, melalui Dzammur Riyā' Wa Ahlihi: 11]

---

* Kebagusan suatu amal terletak pada kekuatan Mutaba'ah (mengikuti cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) melakukannya serta keikhlasan, bukan berdasarkan kreasi atau rekayasa manusia akhir zaman terhadapnya yang disebut dengan Bid'ah.

(Baca artikel, NILAI SEBUAH KEBENARAN), (pen blog).

oOo

Disalin dengan editan dari;

TELEGRAM : http://bit.ly/tg_AM



Sabtu, 26 Oktober 2024

BAHAYA HARTA HARAM

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Tendensi manusia akhir zaman semakin tidak peduli dengan halal - haram.  Semuanya "disikat", hantam kromo selagi ada kesempatan dan kekuasaan, demi pelampiasan hawa nafsu dan gaya hidup (hedonisme).  

Persis seperti yang disabdakan Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam 14 abad yang lampau;

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

"Sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman, pada saat itu seseorang tidak peduli lagi dari mana dia mendapatkan harta, apakah dari jalan halal ataukah haram."
[HR. Al-Bukhari]

Rakus dan tamak terhadap dunia, tidak ada lagi rasa takut terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, menganggap enteng resiko yang akan ditanggung di Akhirat kelak, menunjukkan kurangnya ilmu Agama dan ketaqwaan.
Firman Allah 'Azza wa Jalla;
ۗ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ

...Innamā yakhsyallāha min 'ibādihil-'ulamā`...

..."Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama..."
(QS. Al-Fathir; 28)

Dan, tiada lain yang menyebabkan hilangnya rasa takut manusia kepada Allah 'Azza wa Jalla adalah kebodohan dan ketiadaan ilmu.


Beberapa Akibat Buruk Harta (Makanan) Haram adalah;

Tertolaknya amal ibadah, doa yang tidak dikabulkan oleh Allâh 'Azza wa Jalla, dan harta serta usaha yang tidak diberkahi.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang berkata, “Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya): "Sesungguhnya Allâh 'Azza wa Jalla itu baik dan Dia tidak menerima kecuali yang baik-baik.  Dan sesungguhnya Allâh telah memerintahkan kepada orang-orang beriman dengan apa yang diperintahkan kepada para Rasul.  Sebagaimana Allâh 'Azza wa Jalla berfirman :

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

"Wahai sekalian para Rasul, makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan."
[QS. Al-Mukminûn (23): 51]

Sedekah dari harta yang haram akan tertolak (tidak diterima).  Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةً بِغَيْرِ طَهُورٍ ، وَلاَ صَدَقَةً مِنْ غُلُولٍ

"Allâh tidak akan menerima shalat seseorang tanpa berwudlu (bersuci), dan tidak akan menerima sedekah dari harta ghulul (curian / korupsi / suap / Mark-up yang tidak resmi, dll)."
[HR. Muslim]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا أَدَّيْتَ زَكَاةَ مَالِكَ فَقَدْ قَضَيْتَ مَا عَلَيْكَ، وَمَنْ جَمَعَ مَالًا حَرَامًا ثُمَّ تَصَدَّقَ مِنْهُ لَمْ يَكُنْ لَهُ فِيهِ أَجْرٌ وَكَانَ إِصْرُهُ عَلَيْهِ

"Jika engkau telah menunaikan zakat hartamu maka engkau telah melaksanakan kewajiban dan barangsiapa mengumpulkan harta dari jalan yang haram, kemudian dia menyedekahkan harta itu, maka sama sekali dia tidak akan beroleh pahala, bahkan dosa yang akan menimpanya."
[HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibbân dalam Shahihnya]

Dari Ka’ab bin ‘Ujrah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam berdabda :

يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحتٍ إلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَولَى بِهِ

"Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram kecuali Neraka lebih utama baginya."
[HR. Tirmidzi]

Arti kata السحت dalam hadits di atas adalah semua yang haram dalam segala jenisnya, baik dzat maupun caranya seperti hasil riba, hasil suap-menyuap, mengambil harta anak yatim dan hasil berbagai bisnis yang diharamkan syari’at.

Hendaklah setiap muslim selalu ingat, bahwa Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan bertanya padanya pada Hari Kiamat kelak tentang hartanya;  Darimana dia peroleh dan kemana dia belanjakan. 

Maka siapa yang melatih dirinya untuk memiliki sifat takwa, wara’ (menahan diri dari yang haram), ‘iffah (menjaga kehormatan diri), qanâ’ah (mencukupkan diri dengan yang ada dan halal), serta memandang kebawah dalam urusan dunia.  Memandang ke atas dalam urusan Akhirat.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا

"Katakanlah, 'Kesenangan di dunia ini hanya sekejap dan Akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun'”
[QS. An-Nisâ’ (4); 7]

Dari Sahabiyah yang mulia, Khaulah Al-Anshâriyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ رِجَالًا يَتَخَوَّضُونَ فِي مَالِ اللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ فَلَهُمْ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Sesungguhnya ada sebagian orang yang mengambil harta milik Allâh tidak dengan cara yang haq, sehingga mereka akan mendapatkan Neraka pada Hari Kiamat"
[HR. Al-Bukhari]

Ghulul, adalah Dosa Besar yang dianggap remeh.
Diantara dosa besar yang dianggap remeh oleh sebagian besar masyarakat (Al-Ghulûl) adalah mengambil sesuatu yang bukan haknya.
Seperti harta milik pemerintah, atau memanfaatkan barang-barang inventaris kantor untuk kepentingan pribadi atau keluarga.  Perilaku semacam ini termasuk kezhaliman yang besar,  pelakunya diancam dengan hukuman yang keras di dunia dan hukuman berat di Akhirat, sebagaimana firman Allâh 'Azza wa Jalla:

وَمَنْ يَغْلُلْ يَأْتِ بِمَا غَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

"Barangsiapa berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu”
[QS. Ali Imrân (3): 161]

Dari Abu Humaid As-Sa’idi radhiyallahu 'anhu mengatakan bahwa Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mempekerjakan seseorang dari kabilah Al-Azdi yang bernama Ibnu Al-Lutbiyyah untuk mengurus zakat. Setelah bekerja ia datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Ini untuk Anda dan yang ini untukku, aku diberi hadiahkan. Mendengar ini, Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di atas mimbar seraya bersabda, ‘Ada apa dengan seorang pengurus zakat yang kami utus, lalu ia datang dengan mengatakan, ‘Ini untukmu dan ini hadiah untukku!’ Cobalah ia duduk saja di rumah ayahnya atau rumah ibunya, dan melihat, apakah ia diberi hadiah ataukah tidak?  Demi Allâh Azza wa Jalla, tidaklah seseorang datang dengan mengambil sesuatu dari yang tidak benar melainkan (kelak) dia akan datang dengannya pada Hari Kiamat, lalu dia akan memikulnya di lehernya. (Jika yang ia ambil adalah) unta, maka akan keluar suara unta. Jika sapi, maka akan keluar suara sapi; Jika kambing, maka akan keluar suara kambing.
Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sehingga kami bisa melihat putih kedua ketiak beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan, ‘Yaa Allâh! Aku telah menyampaikannya!?’
[HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Dari Buraidah radhiyallahu 'anhu yang berkata bahwa Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya), "Barangsiapa yang kami angkat untuk melakukan suatu tugas, dan kami telah menetapkan rezeki (gaji atau upahnya), maka harta yang dia ambil selain gaji dari kami adalah ghulûl (pengkhianatan, korupsi atau penipuan)"
[HR. Abu Daud]

Jika penyakit ghulûl (korupsi, mengambil sesuatu yang bukan haknya) dibiarkan merajalela, maka dia akan menyebar kemana-mana, baik di lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta.  Orang-orang yang sudah terbiasa mengambil suatu yang kecil, lama kelamaan akan berani mengambil yang lebih besar.
Gejala ini dapat dilihat dari trend korupsi yang terjadi di Indonesia.  Dulu korupsi dalam jumlah milyaran rupiah sudah dianggap besar, tapi sekarang mainnya sudah Triliunan, puluhan bahkan ratusan Triliun.  Nominal milyaran dianggap tidak seberapa.  Betul-betul mengerikan dan memprihatinkan.
---
Berkata Sahabat yang mulia, Ibnu  Mas’ûd radhiyallahu 'anhu

“Yang pertama kali hilang dari agamamu adalah (sifat) amanah.”
Sifat amanah berarti dapat dipercaya serta memiliki rasa tanggung jawab (dunia dan Akhirat) pada setiap tugas atau kepercayaan yang diembankan padanya.
Bila sifat amanah sudah tidak ada, maka jangan harap keadilan akan tegak.  Lawannya, kezhaliman pasti akan merajalela.  Hilang rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat, berganti dengan ketakutan yang senantiasa menghantui.  Berbagai fitnah yang belum pernah ada sebelumnyapun bermunculan, karena keberkahan hidup telah hilang.  
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya);
"Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah Hari Kiamat."
(HR. Abu Hurairah)

Berarti, dengan hilangnya amanah pertanda bahwa Hari Kiamat telah sangat dekat.

Inna lillahi wa Inna ilaihi raaji'uun.

(pen blog, dari berbagai sumber).

oOo

Jumat, 25 Oktober 2024

DISANDERA PERBUATAN DOSA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Ketakwaan adalah perisai (benteng) yang akan menjaga dan melindungi seorang muslim dari berbagai hal yang memudharatkan.  Tidak hanya mudharat yang bersifat fisik, tetapi juga penurunan derajat dan kehormatan diri dari pandangan Allah 'Azza wa Jalla serta manusia. 


Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

فَالنَّاسُ رَجُلَانِ بَرٌّ تَقِيٌّ كَرِيمٌ عَلَى اللَّهِ وَفَاجِرٌ شَقِيٌّ هَيِّنٌ عَلَى اللَّهِ

“Manusia itu terbagi dua:
1) Orang baik, bertakwa, mulia bagi Allah dan
2) Orang yang keji, sengsara, hina di mata Allah.” 

(HR. Tirmidzi no. 3270)

Dan, apabila Allah Subhanahu wa  Ta’ala telah menghinakan seseorang, maka tidak ada makhluk yang akan menghormati dan memuliakannya.  Sampai-sampai kehinaan itu dipersaksikan sendiri oleh manusia lain di sekitarnya.  

Dan, tidak jarang pula kita saksikan perbuatan dosa tersebut menjadikan seseorang ditawan oleh musuhnya (kemerdekaannya dipasung), dibelenggu dan ditarik-tarik (diatur) kesana kemari seperti kerbau yang dicocok hidungnya, seperti yang dialami beberapa politikus di Indonesia, karena "kartu truf" nya telah dipegang oleh orang lain untuk menyandera dirinya.  Kartu truf adalah kartu yang memiliki nilai tertinggi yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk mengalahkan kartu lain (lawan mainnya). 

(Baca artikel, DISAKITI ORANG LAIN AKIBAT DOSA SENDIRI)
Allah Ta’ala berfirman,

وَمَن يُهِنِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّكْرِمٍ

“Dan barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak ada seorang pun yang memuliakannya.” 

(QS. Al-Hajj: 18)


Bahaya Dosa dan Maksiat lain;

* Terhalang dari Hidayah dan Ilmu. Hidayah dan ilmu adalah cahaya yang Allah tempatkan di dalam hati seorang hamba, yang akan menerangi setiap langkah dalam hidup dan kehidupan seorang hamba.  Sedangkan maksiat dan kedurhakaan ibarat hembusan angin yang akan memadamkan cahaya tersebut.  Sehingga menambah gelap jalan yang akan ditempuhnya.

Salah seorang pemuka generasi terbaik Islam Tabi'in, Ad-Dhahhak bin Muzahim rahimahullah, mengatakan,

Tidaklah seseorang yang mempelajari Al-Qur’an kemudian melupakannya, melainkan karena dosa yang diperbuatnya."

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpamu, maka itu disebabkan perbuatan tanganmu sendiri.  Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan manusia).” 
(QS. Asy-Syura: 30)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan,

وَاَللَّهُ سُبْحَانَهُ جَعَلَ مِمَّا يُعَاقِبُ بِهِ النَّاسَ عَلَى الذُّنُوبِ: سَلْبَ الْهُدَى، وَالْعِلْمِ النَّافِعِ

“Dan Allah, Maha Suci Diri-Nya, telah menjadikan hukuman bagi manusia karena dosa yang dilakukannya: berupa dicabutnya petunjuk dan hidayah serta (dicabutnya) ilmu yang bermanfaat dari mereka.”

* Akibat buruk lain dari perbuatan dosa dan maksiat adalah mempersulit urusan pelakunya.  

Sedangkan bagi orang yang bertakwa Allah Ta’ala akan permudah urusannya. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ 

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan adakan baginya jalan keluar.  Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.”  
(QS. At-Talaq: 2-3)

Ayat di atas menjamin adanya pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap segala urusan hamba yang bertakwa dan mempermudah datangnya rezeki.
Berarti sebaliknya, Allah Ta’ala akan mempersulit urusannya dan rezekinya.

Bila ada yang bertanya, "Kenapa orang yang banyak melakukan maksiat, dosa dan kezaliman justru banyak rezekinya?"
Dapat dijawab sebagai berikut;
"Keberadaan dunia dengan seluruh isinya tidak lebih berharga daripada selembar sayap nyamuk di sisi Allah 'Azza wa Jalla, sehingga ketika ia dilimpahkan pada orang-orang yang sering berbuat maksiat, dosa serta kezaliman merupakan istidraj (tipuan / diulur) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala," agar adzab yang diterimanya nanti di alam barzakh maupun Akhirat berlipat ganda.  Sedangkan orang mukmin (beriman) sedikit saja berbuat dosa langsung ditegur diberi peringatan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, agar perjalanannya menuju negeri Akhirat mudah dan ringan (tidak banyak membawa dosa).

Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

 إذا رأيْتَ اللهَ يُعْطي العبدَ مِنَ الدُّنيا على مَعاصيه ما يُحِبُّ، فإنَّما هو استِدراجٌ. ثمَّ تلَا رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ}

“Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat dunia yang disukainya, padahal dia suka bermaksiat, maka itu adalah istidraj.  Lalu, Rasulullah membaca ayat,
‘Maka, tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan bagi mereka.  Sehingga, apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba.  Maka, ketika itu mereka terdiam berputus asa.'" 

(QS. Al-An’am: 44).” 

(HR. Ahmad)

Jadi, bila kita sering mendapatkan kesulitan dalam hidup, kegelisahan dan kekurangan.  Maka, bersegeralah bertobat dan beristigfar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Atau sebaliknya, hidup bergelimang harta dan kekuasaan tapi tidak punya muru'ah (harga diri) dan dihinakan Allah Subhanahu wa Ta'ala karena banyak berbuat maksiat, kezaliman serta jauh dari-Nya.  Apa enaknya hidup seperti ini?  Kebahagiaan yang semu (palsu).

* Terjadinya berbagai musibah dan malapetaka, seperti banjir, gempa, tsunami, gunung meletus dan lain sebagainya. 

Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنۢبِهِۦ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ ٱلْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

Maka, masing-masing (mereka itu), Kami siksa disebabkan dosanya. Maka, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan. Dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. 
(QS. Al-Ankabut: 40)

* Dampak buruk lainnya dari dosa dan kemaksiatan yang dilakukan seorang muslim adalah terjadinya perpecahan dan perselisihan di antara kaum muslimin. 

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ؛ مَا تَوَادَّ اثْنَانِ فَفُرِّقَ بَيْنَهُمَا، إِلاَّ بِذَنْبٍ يُحْدِثُهُ أَحَدُهُمَا

“Demi Zat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah dua orang muslim saling mencintai lalu keduanya berpisah, pasti disebabkan suatu dosa yang dilakukan salah satu atau keduanya.” (HR. Ahmad: 5357, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam kitabnya Adabul Mufrad no. 401)

* Dan lain sebagainya.

(pen blog, dari berbagai sumber)


oOo

Kamis, 24 Oktober 2024

KEUTAMAAN WALI ALLAH

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Setiap orang beriman dan bertakwa serta mengamalkan ajaran Rasulullah, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam secara lahir maupun batin berhak disebut sebagai Wali Allah Subhanahu wa Ta'ala.  Tidak perlu menunggu kejadian-kejadian aneh yang menimpa dirinya.  Malah, orang-orang yang sering menampakkan kejadian-kejadian aneh dengan bantuan Jin itu diragukan kewaliannya.  Dia justru lebih pantas disebut sebagai Wali Syaithan (Dukun) daripada Wali Allah.


Keutamaan Wali Allah;

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi waliku, Aku umumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada ketika ia melakukan hal yang aku wajibkan terhadapnya.

Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan Sunnah hingga Aku mencintainya.

Jika aku (telah) mencintainya, Aku adalah pendengarannya yang ia mendengar, penglihatannya yang ia melihat, tangannya yang ia memukul, dan kakinya yang ia melangkah. 

Jika ia meminta kepadaku, sungguh Aku akan memberinya.  Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, Aku akan melindunginya.'"

(HR. Al-Bukhari 6502, dari Sahabat Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr radhiyallahu'anhu)

oOo

Disadur dari;

🌏https://t.me/Fawaid_Salafy

Selasa, 22 Oktober 2024

HIKMAH ANTARA RED STRING THEORY DENGAN BENANG MERAH 129 BUAH ILMU

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Blog BENANG MERAH 129 BUAH ILMU pertama kali dirilis ke publik tahun 2016 di sebuah Media Sosial.
Latar belakangnya bermula ketika penulis begitu terkesan dengan buku BUAH ILMU, karya 'ulama besar Ahlus Sunnah, Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah
Terbetiklah keinginan unt
uk berbagi pengalaman dan sedikit pengetahuan agama khususnya Islam, sekaligus sebagai media dakwah.

Secara eksplisit hubungan antara RED STRING THEORY dengan Blog BENANG MERAH 129 BUAH ILMU sebenarnya tidak ada.  Penulis blog menggunakan istilah BENANG MERAH semata-mata hanya karena mengganggap idiom inilah yang paling cocok jadi brand blog tulisan yang penulis persembahkan kehadirat para Pembaca yang budiman di seluruh dunia.  Sebagai pesan penting yang membutuhkan pemikiran yang serius serta penghayatan dalam hidup dan kehidupan manusia.  Meskipun kenyataannya mungkin tidak semua pembaca blog Benang Merah 129 Buah Ilmu beragama Islam.  Akan tetapi, karena dalam ajaran agama penulis (Islam), berdasarkan hadits Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam;  Setiap manusia yang lahir ke dunia ini ditakdirkan membawa fitrah yang sama (Islam).  Orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai orang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.  Karena fitrah yang dibawa sejak lahir tersebut telah berubah (hilang / terhapus) dari jiwa-jiwa mereka, berganti dengan apa yang diajarkan oleh orang tua, atau pengaruh lingkungan terdekat mereka.


Mengutip Red String Theory dari PIKIRAN RAKYAT (Karya: Revil Agustri Riangga, Editor: Tim Jambian Ilustrasi AI/18 Oktober 2024);

"Ciri-Ciri Orang yang Terikat dengan Red String Theory:
Red String Theory atau teori benang merah adalah konsep yang berasal dari kepercayaan kuno di Tiongkok dan Jepang, yang menyatakan bahwa ada benang merah tak kasatmata yang menghubungkan dua individu yang ditakdirkan untuk memiliki hubungan khusus.  Teori ini dikenal sebagai simbol takdir, dimana dua orang yang terhubung oleh benang ini, tidak peduli seberapa jauh mereka berada atau berapa lama waktu berlalu, pada akhirnya akan dipertemukan oleh takdir.  Mereka yang terhubung oleh benang merah diyakini memiliki ikatan emosional atau spiritual yang kuat dan tak terpisahkan.  Namun, bagaimana kita bisa mengetahui jika kita atau orang lain terikat dengan benang merah ini?  Meskipun tidak ada tanda fisik yang nyata, ada beberapa ciri yang dapat menunjukkan bahwa seseorang mungkin terikat oleh benang merah takdir.  

Berikut beberapa ciri yang sering muncul dalam kehidupan mereka yang diyakini terhubung oleh Red String Theory;
1. Rasa Keterhubungan yang Mendalam Salah Satu Ciri Utama Orang yang Terikat dengan Red String Theory;
Adalah rasa keterhubungan yang sangat mendalam dengan seseorang, bahkan sejak pertama kali bertemu.  Individu yang terhubung dengan benang merah sering merasa (seakan-akan) mereka sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, meskipun sebenarnya baru saja bertemu.  Perasaan ini dapat muncul dalam bentuk kenyamanan, keakraban, atau perasaan bahwa mereka dapat menjadi diri sendiri tanpa rasa canggung di sekitar orang tersebut.  Hal ini terjadi karena benang merah dipercaya menghubungkan kedua orang ini secara spiritual jauh sebelum mereka bertemu secara fisik.  Mereka mungkin pernah bertemu di kehidupan sebelumnya, atau hubungan mereka sudah ditakdirkan sejak awal waktu (Zaman Azali).  Karena itu, ketika mereka akhirnya bertemu, ada ikatan tak terlihat yang membuat mereka langsung merasa dekat satu sama lain.
2. Perasaan Takdir yang Kuat;
Mereka yang terikat oleh benang merah sering merasakan bahwa pertemuan dengan orang yang terhubung dengan mereka adalah sesuatu yang diatur oleh takdir.  Mereka mungkin percaya bahwa setiap langkah yang mereka ambil dalam hidup, setiap keputusan yang mereka buat, membawa mereka lebih dekat kepada orang yang ditakdirkan untuk mereka temui.  Mungkin mereka bertemu secara kebetulan di tempat yang tak terduga atau berada di situasi yang sama sekali tidak direncanakan.  Contoh nyata dari ini adalah ketika dua orang yang tinggal di negara yang berbeda atau menjalani hidup yang sangat berbeda tiba-tiba dipertemukan oleh situasi yang tak terduga, tetapi seiring waktu, mereka merasa bahwa pertemuan itu sudah ditakdirkan.
3. Melewati Banyak Rintangan Salah Satu Keyakinan Dasar dari Red String Theory;
Adalah bahwa benang merah dapat melar dan berputar-putar, tetapi tidak akan pernah putus.  Ini berarti bahwa meskipun individu yang terhubung mungkin mengalami banyak rintangan dalam hidup, baik dari segi jarak, perbedaan, atau tantangan lainnya, mereka pada akhirnya akan selalu menemukan jalan kembali satu sama lain.  Mereka yang terikat oleh benang merah sering kali harus melalui banyak kesulitan sebelum akhirnya dapat bersatu, tetapi rintangan ini hanya memperkuat ikatan mereka.   
Jika seseorang merasa bahwa mereka telah mengalami banyak hambatan dalam hubungan mereka dengan seseorang, tetapi ikatan itu tetap kuat dan tidak pernah benar-benar terputus, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka terhubung oleh benang merah takdir.
4. Pertemuan Kembali Setelah Lama Berpisah Dalam Banyak Kasus;
Orang yang terhubung oleh benang merah mungkin tidak selalu bersama sepanjang hidup mereka.  Mereka mungkin terpisah untuk jangka waktu yang lama, menjalani kehidupan masing-masing, dan tidak memiliki kontak sama sekali.  Namun, meskipun demikian, mereka akan selalu dipertemukan kembali oleh takdir pada saat yang tepat.  Pertemuan kembali ini sering kali terjadi secara kebetulan atau melalui serangkaian peristiwa yang tidak terduga.  Jika seseorang memiliki hubungan dimana mereka dan pasangannya atau temannya terus bertemu kembali setelah berpisah untuk waktu yang lama, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka terhubung oleh benang merah.  Ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada jarak fisik atau emosional yang memisahkan mereka, ikatan mereka tetap kuat dan tak terputus.
5. Rasa Kehilangan yang Dalam Ketika Terpisah Orang yang Terikat oleh Red String Theory;
Biasanya merasakan kehilangan yang mendalam ketika mereka terpisah dari orang yang terhubung dengan mereka. Meskipun mereka mungkin menjalani kehidupan yang sukses dan bahagia, ada perasaan kosong atau ketidaksempurnaan yang tidak bisa dijelaskan.  Mereka merasa ada sesuatu yang hilang, dan perasaan ini hanya bisa terisi ketika mereka bersama orang yang ditakdirkan untuk mereka.  Perasaan kehilangan ini bukan hanya tentang perpisahan fisik, tetapi juga bisa terjadi ketika hubungan emosional atau spiritual mereka tidak berjalan dengan baik.  Mereka merasa bahwa hubungan ini sangat penting bagi hidup mereka, dan tanpa itu, mereka merasa ada yang kurang dalam hidup mereka.
6. Kebetulan yang Terus Menerus Salah Satu Ciri Ciri Paling Umum dari Orang yang Terhubung oleh Benang Merah;
Adalah serangkaian kebetulan yang terus terjadi dalam hidup mereka, yang akhirnya membawa mereka lebih dekat satu sama lain.  Mungkin mereka sering bertemu di tempat yang sama tanpa sengaja, atau mereka memiliki pengalaman hidup yang sangat mirip meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda.  Kebetulan ini sering kali membuat mereka berpikir bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang sedang bekerja di balik layar, membawa mereka bersama. Kebetulan ini bukan hanya tentang pertemuan fisik, tetapi juga tentang kesamaan dalam nilai-nilai, tujuan hidup, dan bahkan pengalaman masa lalu. Orang yang terhubung oleh benang merah sering kali merasa bahwa mereka "berjalan di jalan yang sama," bahkan jika mereka tidak selalu berada di tempat yang sama pada saat yang sama.
7. Keinginan untuk Tetap Bersama Meski Ada Tantangan Terakhir;
Ciri yang paling jelas dari orang yang terikat oleh benang merah adalah keinginan yang kuat untuk tetap bersama, meskipun ada banyak tantangan yang menghadang. 
Mereka yang terhubung oleh benang merah tidak mudah menyerah dalam hubungan mereka, karena mereka merasa bahwa hubungan ini lebih dari sekadar hubungan biasa.  Ada sesuatu yang lebih mendalam yang mengikat mereka, dan mereka siap untuk melewati segala rintangan demi mempertahankan ikatan tersebut.  Red String Theory adalah konsep yang sangat menarik tentang takdir dan bagaimana kita terhubung dengan orang-orang penting dalam hidup kita.  Bagi mereka yang percaya pada teori ini, ada beberapa ciri-ciri yang bisa menunjukkan bahwa mereka terikat oleh benang merah takdir.  Rasa keterhubungan yang mendalam, perasaan takdir yang kuat, melewati rintangan bersama, dan keinginan untuk tetap bersama meskipun ada tantangan, semuanya adalah tanda-tanda bahwa seseorang mungkin terhubung dengan orang lain oleh benang merah takdir.  Meskipun teori ini berasal dari mitologi, banyak orang yang merasa terhubung dengan konsep ini dalam kehidupan nyata, percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur hubungan kita dengan orang lain.  Apakah itu dalam hubungan romantis, persahabatan, atau hubungan keluarga.
Red String Theory memberikan pandangan bahwa hubungan yang penting dalam hidup kita sudah ditakdirkan sejak awal, dan kita hanya perlu bersabar untuk menemukannya."

Selesai kutipan.

---

Mencermati kutipan tulisan di atas, penulis merasakan adanya kesamaan pandangan dan suasana bathin yang mendalam dan kuat, utamanya keterkaitan dan keterikatan antara takdir seluruh makhluk yang telah tertulis di Kitab Induk di Lauh Mahfudz di atas langit ke-7 dengan segala ikhtiar dan lika-liku kehidupan manusia di bumi, jauh sebelum penciptaan langit dan bumi (50.000 tahun) yang tidak akan pernah berubah hingga Hari Kiamat (Makna yang termaktub dalam hadits Sahabat yang mulia, Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu 'anhu).

Tidak diketahui apakah terdapat irisan antara kepercayaan kuno di Jepang dan China ini dengan syariat Islam yang dibawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

(Baca artikel, APA ITU FITRAH?, dan BAGAIMANA MEMAHAMI KESEMPURNAAN QADHA' DAN QADAR ALLAH Subhanahu wa Ta'ala)

Yang pasti, setiap individu makhluk manusia maupun jin yang hidup di muka bumi ini telah tertulis dan ditentukan tempatnya di Surga atau Neraka.

Penulis meyakini sepenuhnya, bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini hakikatnya tidak ada yang kebetulan, semua terkait dan terikat dengan sebab dan musabab (akibat) yang telah dikalungkan di leher setiap makhluk.

Kita hanya menjalani saja sesuai dengan ikhtiar (amal) yang juga telah ditetapkan untuk mendapatkan salah satu dari dua tempat tersebut (Surga atau Neraka).  Beruntunglah orang-orang yang dimudahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala melakukan amalan Ahli Surga.

Oleh sebab itu, penulis berharap dengan harapan yang besar serta do'a yang tulus;  Semoga informasi yang penulis persembahkan ini diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menjadikannya sebagai sebab masuknya kita bersama-sama ke dalam Surga-Nya.

Amiin, yaa Mujiibassaailiin.

oOo

DUA SAYAP; IKHTIAR DAN TAWAKAL

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

"Berdo'alah untuk apa yang engkau perjuangkan (Tawakal).  Dan berjuanglah untuk apa yang engkau do'akan (Ikhtiar)."

(Baca artikel, TAWAKAL)

oOo


Senin, 21 Oktober 2024

MACAM-MACAM TEMAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Pada Hari Kiamat nanti tidak sedikit teman yang melaknat (menyesali) teman dekatnya sendiri karena terbukti telah menjerumuskannya ke Neraka Jahannam, seperti yang dikhabarkan Allah Subhanahu wa Ta'ala berikut;

"Kecelakaan besar bagiku; seandainya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku).  Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran itu telah datang padaku.  

Dan adalah syaithan itu tidak (pernah) mau menolong manusia." 

(QS. Al-Furqaan; 28-29)


Berkata Asy-SyaikhAl-'Allamah Ibnu 'Utsaimin rahimahullah:

"Teman itu bisa digolongkan jadi 3 (tiga) macam:

1⃣ Pertama: Teman Manfaat

Yaitu orang yang menemanimu selama dia bisa mengambil manfaat darimu dalam harta, kedudukan, atau selainnya.  Dan, apabila kemanfaatan telah terputus maka dia menjadi musuhmu yang tidak mengenalmu dan engkau juga tidak mengenalnya (lagi).  Dan betapa banyak manusia yang seperti ini.  Dan betapa banyak jenis orang-orang yang mereka mencela dalam hal sedekah.

(وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ) [سورة التوبة 58]

"Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian darinya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian darinya, dengan serta merta mereka menjadi marah." 

[QS. At-Taubah: 58].

Temanmu adalah kekasihmu yang engkau pandang sebagai semulia-mulia manusia dihadapanmu, dan engkau adalah semulia-mulia manusia dihadapannya yang dia akan memintamu suatu hari nanti dengan mengatakan,  "Berikan kepadaku kitabmu agar aku bisa membacanya." Kemudian engkau berkata, "Demi Allah, kitabku sedang aku butuhkan hingga besok," maka dia pun menghembuskan permusuhan terhadapmu dan memusuhimu.  Apakah orang ini bisa dikategorikan sebagai teman? 

Dia hanyalah teman manfaat.


2⃣ Kedua: Teman Ledzat

Yakni, dia tidak menemanimu kecuali karena dia merasakan nikmat (kelezatan) berbincang-bincang denganmu dan berlemah lembut serta begadang bersamamu, akan tetapi dia dia tidak memberimu kemanfaatan, dan engkau juga tidak dapat mengambil manfaat darinya.  Masing-masing kalian tidak memberi manfaat bagi yang lainnya.  Hanya sama-sama menghabiskan waktu saja.  Berhati-hatilah darinya karena ia dapat menyia-nyiakan waktumu.


3⃣ Ketiga; Teman Istimewa

Yang akan membawamu pada perbuatan baik (pahala) dan melarangmu dari sesuatu yang merusak (dosa), dan membukakan bagimu pintu-pintu kebaikan dan mengarahkanmu ke sana.  Dan, apabila engkau tergelincir maka dia akan mencegahmu tanpa merusak kemuliaanmu.  Inilah dia teman yang istimewa." 

 Syarh Hilyah Thalib Al-Ilmi: (102).

(Baca artikel, DILEMA BERPARTAI DALAM ISLAM)

oOo

Disadur dari;

🌏https://t.me/Fawaid_Salafy

Minggu, 20 Oktober 2024

SEKELUMIT NASIHAT

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

🍂 "Sebelum engkau memarahi anakmu, Ingatlah dulu saat-saat engkau merindukan kehadirannya, selalu rindu...

Teruslah, senantiasa mengucapkan kata-kata (do'a) kebaikan, meskipun dirimu dalam keadaan marah pada anakmu".


🤲 "Allaahu Yuslihak"

(Semoga Allah memperbaiki keadaanmu) 

🤲 "Allaahu Yahfadzka"

(Semoga Allah menjagamu) 

🤲 "Allaahu Yahdik"

(Semoga Allah memberimu hidayah) 

Dan seterusnya

▪️ Meskipun wajahmu memerah, matamu melotot pada anakmu. 

▪️Tetaplah ucapkan kalimat do'a kebaikan untuknya: anak sholeh, anak pintar dan lain sebagainya.

Karena perkataan orang tua termasuk do'a bagi anak-anaknya (pen blog)

Allaahul Musta'aan...

▪️Semoga Allah memberi kesabaran pada kita dalam mendidik anak-anak kita.  Aamiin.

 oOo

Disalin dengan editan dari 

Nasihat Al-Ustadz Usamah Faishol Mahri  حفظه الله

t.me/salafy_malangraya

Jumat, 18 Oktober 2024

DIANTARA TANDA KEMULIAAN JIWA

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

✍🏻  Berkata Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah:

ﺟﻮﻫﺮ ﺍﻟﻤـــــــﺮﺀ ﻓﻲ ﺛﻼﺙ:

ﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔـــــﻘـﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﻋﻔﺘﻚ ﺃﻧﻚ ﻏﻨﻲ،

ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﻐﻀـﺐ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﺭﺍﺽ،

ﻭﻛﺘﻤﺎﻥ ﺍﻟﺸﺪﺓ ﺣﺘﻰ ﻳﻈﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻧﻚ ﻣﺘﻨﻌﻢ.

"Kemuliaan jiwa seseorang ada pada tiga perkara:

Menyembunyikan kefakiran, hingga orang lain menyangka bahwa engkau berkecukupan.

Menyembunyikan kemarahan, hingga orang lain menyangka bahwa engkau ridha.

Menyembunyikan penderitaan, hingga orang lain menyangka bahwa engkau hidup enak (senang)."

📚  Manaqib Asy-Syafi'i, jilid 2 hlm. 188

Dalam menjalani kehidupan sehari-harinya beliau pernah berkata;

"Bila aku memiliki kebutuhan pokok pada hari ini, maka tersingkirlah kegelisahanku wahai Abu Sa'id.  Tak terpikir lagi dalam benakku kegelisahan untuk besok, karena besok pasti ada rezeki yang baru.  Aku pasrah bila Allah menghendaki suatu urusan, akan aku tinggalkan apa yang aku inginkan demi yang Dia (Allah) inginkan."

(DiwannyaImam Syafi'i, hal 61)


Di Indonesia, mayoritas muslimnya mengikuti madzhab Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah.  Betapa tingginya maqam beliau di sisi Allah 'Azza wa Jalla dibandingkan dengan kita yang tidak ada apa-apanya, (pen blog).

(Baca artikel, KENAPA MEREKA ZUHUD?)

oOo

Disalin dengan editan dari;

 http://telegram.me/ForumSalafy

DO'A PEMUPUS KESUSAHAN

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, salah seorang dari dua kekasih Allah Subhanahu wa Ta'ala yang teristimewa (Khalilullah) disamping Rasul Ibrahim 'alaihissalam, mengajarkan do'a pemupus kesusahan kepada umatnya.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

اللهمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا

Allahumma Laa sahla illaa maa ja'altahu sahlan, wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlan


“Ya Allah, tidaklah ada kemudahan, kecuali apa yang Engkau jadikan mudah.  Dan Engkaulah yang menjadikan kesedihan (kesulitan) ini menjadi mudah, jika Engkau kehendaki.” 

📚   HR. Ibnu Hibban,  no. 974

(As-Silsilah Ash-Shahihah, no. 2886)


oOo

Disalin dengan editan dari;

Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah 

Kamis, 17 Oktober 2024

TUJUAN PENGUCAPAN SALAM

 


بسم الله الرحمن الرحيم 

Berkata Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah,

"Mengucapkan salam artinya, mendoakan (seseorang) dengan keselamatan dari segala malapetaka.

Jadi, jika engkau mengucapkan  Assalamu'alaik kepada seseorang artinya kamu sedang mendoakan kebaikan untuknya, agar Allah memberinya keselamatan dari segala malapetaka; keselamatan dari penyakit, kegilaan (Segala macam bentuk penyakit gila;  Gila jiwa, gila harta, gila wanita, gila jabatan, gila hormat, gila dunia dll, sehingga memudahkan jalannya ke Surga Allah 'Azza wa Jalla, pen blog), kejahatan manusia, kemaksiatan, penyakit-penyakit hati, dan keselamatan dari Neraka."*

Syarah Riyadhus Shalihin: 4 /380


*  Sehingga, tidak bisa disamakan atau disejajarkan dengan ucapan salam dari agama-agama lain di luar Islam.  Tidak juga untuk digabung-gabungkan, atau diucapkan bersama-sama, karena keduanya (antara Islam dengan segala sesuatu diluarnya) jauh berbeda bagaikan bumi dengan langit.  Di sisi orang awam permasalahan ini terlihat sepele dan ringan saja untuk diucapkan, akan tetapi di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dosanya sangat besar dan fatal akibatnya, karena dapat memancing kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sampai mengeluarkan seseorang dari Agama Islam (murtad), (pen blog)

(Baca artikel, SEPULUH PEMBATAL KEISLAMAN, dan KECEMBURUAN ALLAH TERHADAP HAMBA)


oOo

Disalin dengan editan dari;

🌏https://t.me/Fawaid_Salafy

Selasa, 15 Oktober 2024

APRESIASI TAHUNAN PENULIS KEPADA PARA PEMBACA BLOG BENANG MERAH 129 BUAH ILMU

 


بسم الله الرحمن الرحيم

اسلام عليكم ورحمه الله وبركاته 

Sambutan yang cukup hangat dari para Pembaca Blog BENANG MERAH 129 BUAH ILMU mendorong kami untuk mengucap syukur alhamdulilah ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, meskipun sering mendapat gangguan SPAM dari Iblis dan Syaithan (golongan Jin dan manusia) yang tidak menginginkan tersebarnya kebenaran di tengah orang banyak.

Kesempatan baik ini sekaligus sebagai apresiasi dan laporan perkembangan kami kepada para Pembaca yang budiman di seluruh dunia, disamping ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya.  

Gambaran data statistik yang terus meningkat dapat kami cantumkan sebagai berikut (Google Analystics);

1. Indonesia 89,4 rb.

2. Amerika Serikat 46,7 rb.

3. Jerman 14 rb.

4. Prancis 4,71 rb.

5. Kanada 2,87 rb.

6. Portugal 2,18 rb.

7. Israel 1,36 rb.

8. Singapura 1,28 rb

9. Ukraina 895.

10. Uni Emirat Arab 872.

11. Swedia 760.

12. Irlandia 714.

13. Jepang 707.

14. Rusia 699.

15. Wilayah Tidak Dikenal 600.

16. Malaysia 593.

17. India 512.

18. Thailand 425.

19. Lainnya 14,1 rb

Akhirul Kalam, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan atau keterbatasan ilmu kami.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkahNya kepada kita semua, Amiin.


Wassalam dan hormat kami (penulis),

Drh. EZIE CATRI / Abu Reyhan.

AJARI ANAK-ANAK KITA PENTINGNYA BERDO'A

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

قال الشيخ محمد بن غالب العمري حفظه الله:

"‏علموا الأبناء أهمية الدعاء،

علموهم ألفاظه،

علموهم آدابه،

علموهم أن يناجوا ربهم في تيسير العبادة لهم،

وفي تفريج همومهم الدراسية وغيرها،

علموهم أن يطلبوا منه كل شيء،

علموهم أن الدعاء هو من أعظم الأسباب التي يبذلها العبد لتحصيل حاجته."


Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Ghalib Al-'Umari hafizhahullah;

"Ajarilah anak-anak akan pentingnya berdo'a,

Ajarilah mereka lafaz-lafaznya,

Ajarilah mereka adab-adabnya,

Ajarilah mereka memohon kepada Rabb mereka, agar mereka dimudahkan dalam beribadah,

Agar mereka dimudahkan dari kesulitan-kesulitan belajar dan lainnya,

Ajarilah mereka untuk meminta segala sesuatu kepada Rabb mereka,

Ajarkan pada mereka bahwa do'a termasuk dari sebab yang paling besar, yang diusahakan oleh seorang hamba untuk mendapatkan hajatnya."

oOo

Disalin dengan editan dari;

https://t.me/belajar_beramal

MEDIA TUMBUH-TANAM PKI

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dalam kegiatan praktikum Bakteriologi dan Virologi di laboratorium lazim disediakan media tanam untuk menumbuh kembangkan bakteri atau virus yang sedang diamati (diteliti).  Wadah untuk menumbuhkan bakteri atau virus ini disebut cawan petri, sedangkan tempat tumbuhnya disebut media tanam.
Dalam kehidupan global, cawan-cawan petri ini bisa diibaratkan partai politik, yang sering dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk menyelundupkan dan mengembangbiakkan "Bakteri atau virus" (baca; Ajaran sesat) yang akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.


Pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 hanyalah klimaks pergolakan fisik partai berlambang palu arit ini di Indonesia, tapi pergerakan bawah tanah (terselubung) untuk menyemai kembali ajaran komunisme lewat kendaraan politik (partai) dapat terjadi kapan saja.
Meskipun Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menghancurkan makar mereka.
Dan, rakyat Indonesia pun bersepakat untuk mengubur ajaran komunisme / PKI selamanya.  Ideologi, organisasi, atribut partai dan segala bentuk kegiatan PKI dilarang di wilayah Republik Indonesia.
Hingga Majelis Permusjawaratan Rakjat Sementara (MPRS) waktu itu membuat Tap MPRS Nomor XXV/MPRS/1966, tentang pelarangan PKI.

Pelarangan PKI di Indonesia tidak serta merta membuat paham komunisme itu musnah dari bumi Ibu Pertiwi.
Partai hanyalah kendaraan politik yang bisa diganti kapan saja.
Komunisme sebagai ajaran dan ideologi bisa muncul dan hidup terus bila media kehidupannya tersedia.  Bahkan, tanpa partai baru pun mereka mampu menyelinap (baca; nebeng) ke berbagai partai yang ada sekarang, mencari tempat yang kira-kira aman, untuk kemudian konsolidasi termasuk masalah struktural partai tentunya.  Baru kemudian melangkah ke struktur kabinet (Menteri), kalau bisa jadi Presiden sekalian, atau presiden bayangan yang dikendalikan oleh proxi PKI baik di dalam maupun luar negeri.  Harus diakui itu sebagai suatu strategi politik yang sering digunakan untuk memperluas jangkauan kekuasaan suatu negara.
Siapa yang bisa menjamin partai yang anda geluti sekarang bebas dari bibit-bibit ajaran dan oknum komunis?

Maka satu-satunya jalan untuk menghambat tumbuh kembangnya ajaran PKI di Indonesia, jangan sediakan medianya, paling tidak dipersempit ruang geraknya dengan membatasi jumlah partai, sehingga memudahkan fungsi kontrol Pemerintah. 

Dan yang tak kalah penting tetap tingkatkan kewaspadaan.  Minimal anda menjaga keselamatan diri pribadi, keluarga serta teman dekat anda dari pengaruh buruknya.  Jangan sampai anda terlena dengan kemewahan hidup, termakan tipu daya dunia, tahu-tahu tangan PKI dengan kuku-kuku panjang dan tajamnya telah mencengkram tengkukmu.  

Anggap saja nasihatku ini untuk sesama kaum muslimin yang harus saling menyayangi dengan cara; watawaa saubil haqqi - watawaa saubishshabri (saling berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran) bukan menina bobokkanmu dengan racun puja-puji.

Laa haula walaa quwwata illa billah.

(Baca artikel, DILEMA BERPARTAI DALAM ISLAM, dan GELIAT DAN GELAGAT KOMUNISME DI INDONESIA)

(pen blog, dari berbagai sumber)

oOo