Selasa, 15 Oktober 2024

MEDIA TUMBUH-TANAM PKI

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Dalam kegiatan praktikum Bakteriologi dan Virologi di laboratorium lazim disediakan media tanam untuk menumbuh kembangkan bakteri atau virus yang sedang diamati (diteliti).  Wadah untuk menumbuhkan bakteri atau virus ini disebut cawan petri, sedangkan tempat tumbuhnya disebut media tanam.
Dalam kehidupan global, cawan-cawan petri ini bisa diibaratkan partai politik, yang sering dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk menyelundupkan dan mengembangbiakkan "Bakteri atau virus" (baca; Ajaran sesat) yang akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.


Pemberontakan G 30 S/PKI tahun 1965 hanyalah klimaks pergolakan fisik partai berlambang palu arit ini di Indonesia, tapi pergerakan bawah tanah (terselubung) untuk menyemai kembali ajaran komunisme lewat kendaraan politik (partai) dapat terjadi kapan saja.
Meskipun Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menghancurkan makar mereka.
Dan, rakyat Indonesia pun bersepakat untuk mengubur ajaran komunisme / PKI selamanya.  Ideologi, organisasi, atribut partai dan segala bentuk kegiatan PKI dilarang di wilayah Republik Indonesia.
Hingga Majelis Permusjawaratan Rakjat Sementara (MPRS) waktu itu membuat Tap MPRS Nomor XXV/MPRS/1966, tentang pelarangan PKI.

Pelarangan PKI di Indonesia tidak serta merta membuat paham komunisme itu musnah dari bumi Ibu Pertiwi.
Partai hanyalah kendaraan politik yang bisa diganti kapan saja.
Komunisme sebagai ajaran dan ideologi bisa muncul dan hidup terus bila media kehidupannya tersedia.  Bahkan, tanpa partai baru pun mereka mampu menyelinap (baca; nebeng) ke berbagai partai yang ada sekarang, mencari tempat yang kira-kira aman, untuk kemudian konsolidasi termasuk masalah struktural partai tentunya.  Baru kemudian melangkah ke struktur kabinet (Menteri), kalau bisa jadi Presiden sekalian, atau presiden bayangan yang dikendalikan oleh proxi PKI baik di dalam maupun luar negeri.  Harus diakui itu sebagai suatu strategi politik yang sering digunakan untuk memperluas jangkauan kekuasaan suatu negara.
Siapa yang bisa menjamin partai yang anda geluti sekarang bebas dari bibit-bibit ajaran dan oknum komunis?

Maka satu-satunya jalan untuk menghambat tumbuh kembangnya ajaran PKI di Indonesia, jangan sediakan medianya, paling tidak dipersempit ruang geraknya dengan membatasi jumlah partai, sehingga memudahkan fungsi kontrol Pemerintah. 

Dan yang tak kalah penting tetap tingkatkan kewaspadaan.  Minimal anda menjaga keselamatan diri pribadi, keluarga serta teman dekat anda dari pengaruh buruknya.  Jangan sampai anda terlena dengan kemewahan hidup, termakan tipu daya dunia, tahu-tahu tangan PKI dengan kuku-kuku panjang dan tajamnya telah mencengkram tengkukmu.  

Anggap saja nasihatku ini untuk sesama kaum muslimin yang harus saling menyayangi dengan cara; watawaa saubil haqqi - watawaa saubishshabri (saling berwasiat tentang kebenaran dan kesabaran) bukan menina bobokkanmu dengan racun puja-puji.

Laa haula walaa quwwata illa billah.

(Baca artikel, DILEMA BERPARTAI DALAM ISLAM, dan GELIAT DAN GELAGAT KOMUNISME DI INDONESIA)

(pen blog, dari berbagai sumber)

oOo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar