بسم الله الرحمن الرحيم
🎙️ Berkata Asy-Syaikh As-Sa'di rahimahullah:
فإنَّ الإنسان مجبولٌ على الاقتداء بصاحبه وجليسه، والأرواح جنودٌ مجنَّدةٌ، يقود بعضها بعضًا إلى الخير أو إلى ضدِّه.
🪑 "Sesungguhnya, jiwa manusia itu tercipta (sedemikian rupa) untuk meniru* temannya atau teman duduknya.
⛓️ Roh (jiwa) manusia itu seperti pasukan yang berbaris-baris.
🚩 Satu dengan yang lain saling memandu (mempengaruhi), menuju kebaikan (keselamatan) atau keburukan (kesesatan)."
📚 Bahjah Qulubil Abrar, hlm.139.
* Hal pertama yang ditiru oleh Qabil (salah seorang putera Nabi Adam 'alaihissalam) dari seekor burung adalah menguburkan adiknya Habil setelah dibunuhnya - mencontoh perbuatan seekor burung.
---
Abu Musa raḍiyallāhu 'anhu meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa Beliau bersabda (artinya);
"Perumpamaan teman bergaul yang saleh dan teman bergaul yang buruk adalah bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi itu antara dia akan memberimu atau engkau akan membeli darinya, atau paling tidak engkau bisa mendapatkan darinya aroma yang wangi. Sedangkan pandai besi, bisa jadi dia akan membakar (melubangi) pakaianmu atau engkau akan beroleh aroma tidak sedap darinya."
[Shahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Muslim - 2628]
Dalam ajaran syariat Islam, orang yang diam ketika menyaksikan suatu kemungkaran (dosa), atau "tutup mata dan telinga", tidak berupaya mencegah dan menasihati sesuai kemampuan, maka ia ikut terimbas dosa orang (teman) yang melakukan perbuatan mungkar tersebut.
(pen blog).
oOo
Disalin dengan editan dari;
https://t.me/salafytimika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar