بسم الله الرحمن الرحيم
Blog BENANG MERAH 129 BUAH ILMU pertama kali dirilis ke publik tahun 2016 di sebuah Media Sosial.
Latar belakangnya bermula ketika penulis begitu terkesan dengan buku BUAH ILMU, karya 'ulama besar Ahlus Sunnah, Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah.
Terbetiklah keinginan untuk berbagi pengalaman dan sedikit pengetahuan agama khususnya Islam, sekaligus sebagai media dakwah.
Secara eksplisit hubungan antara RED STRING THEORY dengan Blog BENANG MERAH 129 BUAH ILMU sebenarnya tidak ada. Penulis blog menggunakan istilah BENANG MERAH semata-mata hanya karena mengganggap idiom inilah yang paling cocok jadi brand blog tulisan yang penulis persembahkan kehadirat para Pembaca yang budiman di seluruh dunia. Sebagai pesan penting yang membutuhkan pemikiran yang serius serta penghayatan dalam hidup dan kehidupan manusia. Meskipun kenyataannya mungkin tidak semua pembaca blog Benang Merah 129 Buah Ilmu beragama Islam. Akan tetapi, karena dalam ajaran agama penulis (Islam), berdasarkan hadits Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam; Setiap manusia yang lahir ke dunia ini ditakdirkan membawa fitrah yang sama (Islam). Orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai orang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Karena fitrah yang dibawa sejak lahir tersebut telah berubah (hilang / terhapus) dari jiwa-jiwa mereka, berganti dengan apa yang diajarkan oleh orang tua, atau pengaruh lingkungan terdekat mereka.
Mengutip Red String Theory dari PIKIRAN RAKYAT (Karya: Revil Agustri Riangga, Editor: Tim Jambian Ilustrasi AI/18 Oktober 2024);
"Ciri-Ciri Orang yang Terikat dengan Red String Theory:
Red String Theory atau teori benang merah adalah konsep yang berasal dari kepercayaan kuno di Tiongkok dan Jepang, yang menyatakan bahwa ada benang merah tak kasatmata yang menghubungkan dua individu yang ditakdirkan untuk memiliki hubungan khusus. Teori ini dikenal sebagai simbol takdir, dimana dua orang yang terhubung oleh benang ini, tidak peduli seberapa jauh mereka berada atau berapa lama waktu berlalu, pada akhirnya akan dipertemukan oleh takdir. Mereka yang terhubung oleh benang merah diyakini memiliki ikatan emosional atau spiritual yang kuat dan tak terpisahkan. Namun, bagaimana kita bisa mengetahui jika kita atau orang lain terikat dengan benang merah ini? Meskipun tidak ada tanda fisik yang nyata, ada beberapa ciri yang dapat menunjukkan bahwa seseorang mungkin terikat oleh benang merah takdir.
Berikut beberapa ciri yang sering muncul dalam kehidupan mereka yang diyakini terhubung oleh Red String Theory;
1. Rasa Keterhubungan yang Mendalam Salah Satu Ciri Utama Orang yang Terikat dengan Red String Theory;
Adalah rasa keterhubungan yang sangat mendalam dengan seseorang, bahkan sejak pertama kali bertemu. Individu yang terhubung dengan benang merah sering merasa (seakan-akan) mereka sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, meskipun sebenarnya baru saja bertemu. Perasaan ini dapat muncul dalam bentuk kenyamanan, keakraban, atau perasaan bahwa mereka dapat menjadi diri sendiri tanpa rasa canggung di sekitar orang tersebut. Hal ini terjadi karena benang merah dipercaya menghubungkan kedua orang ini secara spiritual jauh sebelum mereka bertemu secara fisik. Mereka mungkin pernah bertemu di kehidupan sebelumnya, atau hubungan mereka sudah ditakdirkan sejak awal waktu (Zaman Azali). Karena itu, ketika mereka akhirnya bertemu, ada ikatan tak terlihat yang membuat mereka langsung merasa dekat satu sama lain.
2. Perasaan Takdir yang Kuat;
Mereka yang terikat oleh benang merah sering merasakan bahwa pertemuan dengan orang yang terhubung dengan mereka adalah sesuatu yang diatur oleh takdir. Mereka mungkin percaya bahwa setiap langkah yang mereka ambil dalam hidup, setiap keputusan yang mereka buat, membawa mereka lebih dekat kepada orang yang ditakdirkan untuk mereka temui. Mungkin mereka bertemu secara kebetulan di tempat yang tak terduga atau berada di situasi yang sama sekali tidak direncanakan. Contoh nyata dari ini adalah ketika dua orang yang tinggal di negara yang berbeda atau menjalani hidup yang sangat berbeda tiba-tiba dipertemukan oleh situasi yang tak terduga, tetapi seiring waktu, mereka merasa bahwa pertemuan itu sudah ditakdirkan.
3. Melewati Banyak Rintangan Salah Satu Keyakinan Dasar dari Red String Theory;
Adalah bahwa benang merah dapat melar dan berputar-putar, tetapi tidak akan pernah putus. Ini berarti bahwa meskipun individu yang terhubung mungkin mengalami banyak rintangan dalam hidup, baik dari segi jarak, perbedaan, atau tantangan lainnya, mereka pada akhirnya akan selalu menemukan jalan kembali satu sama lain. Mereka yang terikat oleh benang merah sering kali harus melalui banyak kesulitan sebelum akhirnya dapat bersatu, tetapi rintangan ini hanya memperkuat ikatan mereka.
Jika seseorang merasa bahwa mereka telah mengalami banyak hambatan dalam hubungan mereka dengan seseorang, tetapi ikatan itu tetap kuat dan tidak pernah benar-benar terputus, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka terhubung oleh benang merah takdir.
4. Pertemuan Kembali Setelah Lama Berpisah Dalam Banyak Kasus;
Orang yang terhubung oleh benang merah mungkin tidak selalu bersama sepanjang hidup mereka. Mereka mungkin terpisah untuk jangka waktu yang lama, menjalani kehidupan masing-masing, dan tidak memiliki kontak sama sekali. Namun, meskipun demikian, mereka akan selalu dipertemukan kembali oleh takdir pada saat yang tepat. Pertemuan kembali ini sering kali terjadi secara kebetulan atau melalui serangkaian peristiwa yang tidak terduga. Jika seseorang memiliki hubungan dimana mereka dan pasangannya atau temannya terus bertemu kembali setelah berpisah untuk waktu yang lama, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka terhubung oleh benang merah. Ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada jarak fisik atau emosional yang memisahkan mereka, ikatan mereka tetap kuat dan tak terputus.
5. Rasa Kehilangan yang Dalam Ketika Terpisah Orang yang Terikat oleh Red String Theory;
Biasanya merasakan kehilangan yang mendalam ketika mereka terpisah dari orang yang terhubung dengan mereka. Meskipun mereka mungkin menjalani kehidupan yang sukses dan bahagia, ada perasaan kosong atau ketidaksempurnaan yang tidak bisa dijelaskan. Mereka merasa ada sesuatu yang hilang, dan perasaan ini hanya bisa terisi ketika mereka bersama orang yang ditakdirkan untuk mereka. Perasaan kehilangan ini bukan hanya tentang perpisahan fisik, tetapi juga bisa terjadi ketika hubungan emosional atau spiritual mereka tidak berjalan dengan baik. Mereka merasa bahwa hubungan ini sangat penting bagi hidup mereka, dan tanpa itu, mereka merasa ada yang kurang dalam hidup mereka.
6. Kebetulan yang Terus Menerus Salah Satu Ciri Ciri Paling Umum dari Orang yang Terhubung oleh Benang Merah;
Adalah serangkaian kebetulan yang terus terjadi dalam hidup mereka, yang akhirnya membawa mereka lebih dekat satu sama lain. Mungkin mereka sering bertemu di tempat yang sama tanpa sengaja, atau mereka memiliki pengalaman hidup yang sangat mirip meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda. Kebetulan ini sering kali membuat mereka berpikir bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang sedang bekerja di balik layar, membawa mereka bersama. Kebetulan ini bukan hanya tentang pertemuan fisik, tetapi juga tentang kesamaan dalam nilai-nilai, tujuan hidup, dan bahkan pengalaman masa lalu. Orang yang terhubung oleh benang merah sering kali merasa bahwa mereka "berjalan di jalan yang sama," bahkan jika mereka tidak selalu berada di tempat yang sama pada saat yang sama.
7. Keinginan untuk Tetap Bersama Meski Ada Tantangan Terakhir;
Ciri yang paling jelas dari orang yang terikat oleh benang merah adalah keinginan yang kuat untuk tetap bersama, meskipun ada banyak tantangan yang menghadang.
Mereka yang terhubung oleh benang merah tidak mudah menyerah dalam hubungan mereka, karena mereka merasa bahwa hubungan ini lebih dari sekadar hubungan biasa. Ada sesuatu yang lebih mendalam yang mengikat mereka, dan mereka siap untuk melewati segala rintangan demi mempertahankan ikatan tersebut. Red String Theory adalah konsep yang sangat menarik tentang takdir dan bagaimana kita terhubung dengan orang-orang penting dalam hidup kita. Bagi mereka yang percaya pada teori ini, ada beberapa ciri-ciri yang bisa menunjukkan bahwa mereka terikat oleh benang merah takdir. Rasa keterhubungan yang mendalam, perasaan takdir yang kuat, melewati rintangan bersama, dan keinginan untuk tetap bersama meskipun ada tantangan, semuanya adalah tanda-tanda bahwa seseorang mungkin terhubung dengan orang lain oleh benang merah takdir. Meskipun teori ini berasal dari mitologi, banyak orang yang merasa terhubung dengan konsep ini dalam kehidupan nyata, percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur hubungan kita dengan orang lain. Apakah itu dalam hubungan romantis, persahabatan, atau hubungan keluarga.
Red String Theory memberikan pandangan bahwa hubungan yang penting dalam hidup kita sudah ditakdirkan sejak awal, dan kita hanya perlu bersabar untuk menemukannya."
Selesai kutipan.
---
Mencermati kutipan tulisan di atas, penulis merasakan adanya kesamaan pandangan dan suasana bathin yang mendalam dan kuat, utamanya keterkaitan dan keterikatan antara takdir seluruh makhluk yang telah tertulis di Kitab Induk di Lauh Mahfudz di atas langit ke-7 dengan segala ikhtiar dan lika-liku kehidupan manusia di bumi, jauh sebelum penciptaan langit dan bumi (50.000 tahun) yang tidak akan pernah berubah hingga Hari Kiamat (Makna yang termaktub dalam hadits Sahabat yang mulia, Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu 'anhu).
Tidak diketahui apakah terdapat irisan antara kepercayaan kuno di Jepang dan China ini dengan syariat Islam yang dibawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
(Baca artikel, APA ITU FITRAH?, dan BAGAIMANA MEMAHAMI KESEMPURNAAN QADHA' DAN QADAR ALLAH Subhanahu wa Ta'ala)
Yang pasti, setiap individu makhluk manusia maupun jin yang hidup di muka bumi ini telah tertulis dan ditentukan tempatnya di Surga atau Neraka.
Penulis meyakini sepenuhnya, bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini hakikatnya tidak ada yang kebetulan, semua terkait dan terikat dengan sebab dan musabab (akibat) yang telah dikalungkan di leher setiap makhluk.
Kita hanya menjalani saja sesuai dengan ikhtiar (amal) yang juga telah ditetapkan untuk mendapatkan salah satu dari dua tempat tersebut (Surga atau Neraka). Beruntunglah orang-orang yang dimudahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala melakukan amalan Ahli Surga.
Oleh sebab itu, penulis berharap dengan harapan yang besar serta do'a yang tulus; Semoga informasi yang penulis persembahkan ini diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menjadikannya sebagai sebab masuknya kita bersama-sama ke dalam Surga-Nya.
Amiin, yaa Mujiibassaailiin.
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar