Selasa, 08 Oktober 2024

JAUH DARI ALLAH ALAMAT KEHANCURAN BANGSA DAN NEGARA

 

بسم الله الرحمن الرحيم 

Tatkala kaum muslimin memiliki pemahaman yang rusak (menyimpang, dangkal) terhadap agama mereka (Islam), maka kelemahan dipastikan akan meliputi mereka dari segenap penjuru, segala kekuatan musuh akan leluasa mengerubungi mereka, seperti orang-orang mengerubungi piring tempat makanan.  Na'udzubillahi min dzalika (kita berlindung kepada Allah dari hal itu).  


Kelemahan kaum muslimin akan berdampak besar terhadap kondisi bangsa dan negara Indonesia, karena mereka adalah mayoritas penduduk negeri ini (87,08 %, data DUKCAPIL 2024, atau 245 juta lebih - dari sekira 280 juta orang penduduk Indonesia).

Oleh karena itu pula, untuk merusak bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, kaum imperialis menggunakan strategi Perang Proksi (Menguasai suatu negara tanpa perlu mengirimkan bala tentara).  Kaum cendekia dicuci otaknya melalui agen-agen mereka yang berada di Tanah Air.  Banyak juga yang diberangkatkan langsung ke negara imperialis dengan kedok “Tugas belajar”.  Saat kembali dari “Tugas belajar”, ia menyebarkan berbagai keganjilan yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.  Mengusik stabilitas nasional.  Atau dengan cara menyusupkan agen-agen perubahan secara bertahap sesuai target mereka, yang akan mewarnai dan menggerogoti negara Indonesia dari dalam.

Apa yang dilakukan oleh kaum liberal di Indonesia bisa mengancam kehidupan bermasyarakat.  Perhatikanlah, dukungan kaum liberal terhadap LGBT, free sex, dan berbagai bentuk maksiat lainnya.  Tidak mustahil suatu saat kaum liberal akan mendukung kaum komunis secara terang-terangan dengan dalih hak asasi manusia, demokrasi, dan kebebasan.  Menilik konsepsi berpikir kaum liberal, arah mereka untuk memberi dukungan terhadap komunisme sangatlah terbuka. 

Allahu a’lam.

Apabila kaum muslimin telah jauh dari agamanya, kehancuran bakal mengintai.  Pertolongan Allah semakin menjauh.

(Baca artikel, PERGESERAN, dan NILAI SEBUAH KEBENARAN)

Padahal kemerdekaan negara ini sedikit pun tak lepas dari pertolongan-Nya.  Kemerdekaan bangsa ini berkat rahmat Allah, seperti yang ditulis para pendiri bangsa di Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.  Jika bukan Allah yang membantu bangsa ini, siapa lagi yang bisa diandalkan jadi penolong? 

Sehebat apapun kekuatan manusia dan kecanggihan peralatan yang dikerahkan tentu ada batas dan kelemahannya.  Islam mengajarkan agar manusia tidak sombong di hadapan Allah.  Islam mengajarkan agar manusia taat kepada-Nya, tunduk patuh atas segala perintah dan larangan-Nya. 

Saat ini, apa yang diajarkan oleh Islam, coba dirusak oleh pemahaman liberal.  Kaum liberal, sebagai kaki tangan kepentingan asing berupaya mereduksi kekuatan bangsa.  Mereka melakukan pelemahan secara sistematis terhadap unsur penguat (penopang) bangsa, yaitu kaum muslimin, dengan cara pendangkalan ilmu pengetahuan (baca; pemahaman) mereka terhadap Islam, menanamkan ke dalam hati dan pikiran kaum muslimin gaya hidup mewah (hedonisme) dan bersenang-senang, kemudian menyeret mereka menjadi tumbal segala macam fitnah (keburukan) dunia.

Berbeda dengan segala sesuatu di luar Islam.  Semakin mereka meninggalkan agamanya yang sesat dan mengejar semua kenikmatan dunia, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan makin membukakan bagi mereka pintu-pintu kesenangan dunia yang akan membelenggu dan mengikat erat hati (jiwa) mereka - sampai meninggal dunia, guna memperberat adzab nanti di alam kubur (Barzakh) dan alam Akhirat, akibat mereka tidak bersyukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menyambut seruan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallamSementara umat Islam;  Semakin mereka menjauh (lari) dari agamanya demi mengejar dunia, mereka akan semakin rugi dan dimurkai.  Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan segala ketinggian hikmah-Nya akan menghalangi, memberikan teguran berupa kesulitan, berbagai musibah agar umat Islam kembali ke jalan yang benar (lurus), kecuali bagi orang-orang yang Allah beri istidraj (diulur) sehingga mereka diperlakukan sama seperti orang-orang kafir di atas.

Pemahaman ini diterangkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah di dalam kitab Syarah beliau.

(Baca artikel, DUNIA = PENJARA ORANG MUKMIN = SURGA ORANG KAFIR)

Karena itu, sudah semestinya rakyat Indonesia yang mayoritas muslim didorong untuk menjadi orang-orang yang lurus imannya, bagus pemahaman mereka terhadap syariat, tidak sekedar Islam. 

Mereka harus didorong menjadi manusia-manusia beriman dengan sebenar-benarnya, bukan menjadi manusia-manusia yang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya dengan menghalalkan segala cara, membangkang terhadap aturan-aturan Yang Maha Pencipta.  Hidup dengan panduan akal pikiran (otak) dan perasaan semata.  Inilah yang dilakukan kaum liberal.  Mereka mendorong rakyat Indonesia menjadi kaum pendurhaka (pendosa), LGBT, mengalihkan perhatian mereka dari tujuan hidup yang sesungguhnya, melancarkan rayuan maut agar mereka jadi budak hawa nafsu duniawi dengan cara melecehkan syariat Islam.

(Baca artikel, MASALAH IMAN BUKAN MASALAH SELERA)

Sedangkan pertolongan Allah hanya akan meliputi bangsa ini bila mereka taat kepada-Nya.  Allah Subhanahu wa Ta'ala berjanji dalam firman-Nya (yang artinya),

“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” 

(QS. Ar-Rum: 47), dan

“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” 

(QS. Muhammad: 7)


Perang pemikiran (Psychological warfare) akan terus berlangsung.  Bala tentara setan (dari golongan Jin dan manusia) akan terus berupaya merongrong kehidupan masyarakat, khususnya kaum muslimin.  Perang model begini sejatinya lebih berbahaya daripada perang fisik, karena ia menghancurkan hakikat (kesejatian diri) manusia dari dalam, menurunkan derajat kemanusiaan hingga di bawah level hewani.

Perhatikanlah akhlak umumnya oknum pejabat pemerintah di Indonesia yang minim integritas terhadap rakyat.  Tidak memiliki kemampuan untuk melatih hati nurani dengan sifat-sifat jujur, tulus, dan dedikasi yang tinggi.

(Baca artikel, KESAMAAN ANTARA MANUSIA DENGAN BINATANG)

Sekarang mereka memperjuangkan LGBT, judi online, hak azasi manusia yang kebablasan yang didukung organisasi sayap mereka dari kalangan intelektual, seperti kaum liberal.  Kalangan yang dididik oleh orientalis tentu memiliki agenda tersembunyi terhadap kaum muslimin dan bangsa ini. 

Ada apa gerangan sehingga mereka mendukung penuh LGBT?  Padahal telah nyata tampak kerusakan yang ditimbulkan LGBT di tengah masyarakat. 

Komunis, liberalis, Syiah, radikalis, dan teroris senantiasa berupaya merusak tatanan kehidupan masyarakat.  Oleh karena itu, wajib membekali umat ini dengan pemahaman Islam yang benar, aqidah yang kuat dan lurus, agar pertolongan Allah Azza wa Jalla senantiasa mengalir, melindungi mereka dari segala macam fitnah (keburukan) dunia yang tendensinya makin lama makin runyam.

(Baca artikel, KELOMPOK-KELOMPOK SEMPALAN PERTAMA, dan KELOMPOK-KELOMPOK SEMPALAN LANJUTAN)

Wallahu a’lam.

oOo

(Disadur dari Majalah Asy-Syariah Edisi Khusus, 01, tahun 1437 H / 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar