Jumat, 24 April 2020

MAJALIS SINGKAT RAMADHAN 1441 H / 2020 M (Hari ke-1)


بسم الله الرحمان الرحيم

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sarat dengan berkah (Syahrul Mubarak).
Kewajiban berpuasa (shiyam) Ramadhan merupakan Rukun Islam yang ke-4, di samping rukun-rukun lainnya (Syahadat, Shalat, Zakat, dan Haji), yang telah diwajibkan (fardhu) bagi setiap muslim / mukmin.
Di tengah keterbatasan keadaan, dengan adanya wabah virus Corona (Covid-19), hendaklah setiap pribadi muslim meyakini, bahwa keta'atan terhadap Pemerintah (Penguasa Muslim) merupakan perkara Syar'i yang termasuk bimbingan Islam (Amal Shalih).

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (artinya),
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa - sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu - agar kamu bertakwa."  (Al-Baqarah;  183)

Pelajaran-pelajaran penting yang dapat diambil dari Shiyam Ramadhan antara lain adalah;
1. Puasa merupakan bukti / dalil ketakwaan (Rasa takut) seseorang terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala - Dengan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadanya - sehingga, diharapkan dia dapat terhindar dari adzab, terutama bila Puasa tersebut dilaksanakan dengan bimbingan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
Di akhir ayat di atas disebutkan motivasi dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, "... Kalian pasti bertakwa kepada Allah."
Semakin tinggi kualitas puasa seseorang dengan melaksanakan berbagai keta'atan, dan mengisi waktunya dengan berbagai amal shalih - akan semakin tinggi pula tingkat ketakwaannya.  Sebaliknya, semakin berkurang kualitas puasa seseorang - akan semakin rendah pula tingkat ketakwaannya.

2. Puasa Ramadhan menjadikan seseorang dapat meraih pahala yang sangat besar (berlipat ganda).
Salah satu hadits yang menyebutkan tentang itu adalah,
"Tidaklah seseorang berpuasa 1 (satu) hari saja fi Sabilillah, Melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api Neraka sejauh 70 (Tujuhpuluh) kharif (70 tahun)."  (HR.  Muslim, dari Abu Sa'id Al-Khudri)
Dalil di atas berlaku bagi puasa wajib maupun puasa sunnah, terlebih bagi orang-orang yang dalam keadaan fi Sabilillah (Pengajar - Penuntut ilmu, Orang-orang yang berjihad, dan lain-lain)

3. Puasa Ramadhan menjadi sebab Allah Subhanahu wa Ta'ala menghapuskan dosa-dosa (kesalahan) seseorang.  Sebagaimana makna sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena Iman dan Ihtisab (mengharapkan pahala dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu."  Dan dalil lainnya,
"Shalat 5 (lima) waktu, Jum'at ke Jum'at (berikutnya), Ramadhan ke Ramadhan (berikutnya) menghapuskan dosa-dosa (kesalahan) antara keduanya, selama ia menjauhi dosa-dosa besar."
الحمد لله رب العالمين


oOo
(Disarikan dari kajian Al-Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar