Sabtu, 25 April 2020

MAJALIS SINGKAT RAMADHAN 1441 H / 2020 M (Hari ke-2)


بسم الله الرحمان الرحيم

Pelajaran-pelajaran penting selanjutnya dari Shiyam Ramadhan ialah;
4. Puasa Ramadhan akan meningkatkan Himmah (semangat) untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, sekaligus menurunkan semangat (peluang) untuk berbuat maksiat.
Oleh karena itu, bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk meraih pahala yang terbesar serta ampunan Allah Subhanahu wa Ta'ala (membersihkan diri).

5. Amalan-amalan yang dilakukan pada bulan Ramadhan dapat melembutkan hati.
Seperti membaca Al-Qur'an dengan Tafakkur (memikirkan), dan Tadabbur (mengulang-ulang), dengan memahami (menghayati) maknanya - akan melembutkan hati dan mudah meneteskan air mata.
Bila menyaksikan orang-orang Faqir - miskin mudah tersentuh (tergerak) hatinya untuk membantu, dan lain-lain.

6. Amalan-amalan yang dilakukan pada Shiyam Ramadhan akan menjadikan hati manusia tertata (teratur), dengan aturan-aturan yang positif, baik secara Diniyah maupun Duniawiyah.  Sehingga, akan melatih jiwa, hati, dan semua aktivitas fisik manusia secara teratur, mulai dari terbit matahari hingga terbenamnya.

7. a.Melatih (mengendalikan) diri dari segala godaan nafsu - syahwat, sehingga terbentuk sifat Sabar.
b. Memiliki sifat sabar dalam mematuhi aturan-aturan syari'at, sehingga memotivasi seseorang untuk bersikap Ikhlas kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

8. Shiyam Ramadhan akan mengistirahatkan lambung (organ pencernaan) manusia, sehingga menyehatkannya.  Karena pada hari-hari biasa lambung manusia terbiasa "dijejali" makanan dan minuman dalam jumlah yang tak terkendali, sehingga membahayakan kesehatannya.
Jadi, secara umum Shiyam Ramadhan dapat mengobati 2 (dua) macam penyakit sekaligus;
a. Penyakit-penyakit hati (bathin).
b. Penyakit-penyakit zhahir (fisik).
Tentunya bila dilakukan dengan niat yang benar (ikhlas), dan sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

9. Orang-orang yang berpuasa akan merasakan kesamarataan status sosial satu sama lain, tidak membedakan antara si kaya dan si miskin, pejabat dan rakyat jelata - sehingga menghasilkan berbagai faidah;
a. Memupuk prinsip kebersamaan sesama kaum muslimin secara merata.
b. Mengikis sifat sombong, ujub, dan berbangga diri.
c. Melahirkan sikap Tawadhu' ke dalam hati, tidak merasa lebih dari yang lain, kecuali dari sisi ketakwaannya.
الحمد لله رب العالمين


oOo
(Disarikan dari kajian Al-Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar