بسم الله الرحمان الرحيم
Berkata Syaikh Shalih Al-Fauzan حفظه الله:
“Seorang muslim yang diberi Taufiq, adalah orang yang selalu menyibukkan dunianya untuk perkara (kepentingan) Akhirat.
Sedangkan orang yang sengsara adalah orang yang dunia menyibukkannya, sehingga dia menjadi pelayan dunia, ujung-ujungnya: Boleh jadi dunia meninggalkannya, atau dia yang pergi meninggalkan dunia. Akhirnya, dunia tersebut menjadi malapetaka baginya dan menjadi buah bagi orang lain."
Amirul Mu'minin Umar bin Abdul Aziz rahimahullah berkata dalam salah satu khutbahnya,
“Sesungguhnya, dunia bukanlah negeri keabadian bagi kalian. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan kefanaannya. Dia Subhanahu wa Ta’ala juga telah menetapkan, bahwa penghuninya akan (pergi) meninggalkannya.
Betapa banyak tempat yang (dulunya) makmur dan dicatat oleh sejarah hancur dalam sekejap waktu. Betapa banyak orang yang tinggal (di dunia) dalam keadaan senang, tiba-tiba harus beranjak pergi. Oleh karena itu, persiapkanlah sarana terbaik yang ada pada kalian saat ini - semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati kalian untuk menempuh perjalanan (kelak). Persiapkanlah bekal, dan bekal terbaik adalah Taqwa.”
Sebagian ahli hikmah mengatakan, “Aku heran terhadap manusia yang akan ditinggalkan oleh dunia, dan disongsong oleh Akhirat. Ia justru sibuk dengan hal yang akan meninggalkannya, dan lalai dari sesuatu yang akan menyongsongnya (Akhirat).”
oOo
Disalin dengan editan;
Syarh Riyadhus -Shalihin, 3/473 | via Forum Salafy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar