Wafatnya Nabi Ibrahim ‘alahissalam
بسم
الله الر حما ن الر حيم
Setelah Allah ‘Azza wa Jalla membinasakan Raja Namrud
melalui tangan Beliau {Baca dalam "Kisah Nabi IBRAHIM 'alaihissalam (2)"}, lalu Ibrahim berhijrah ke Carrhae (Huran), kemudian
pindah lagi ke Syria, dan kemudian menetap di Iliya, sebagaimana yang telah
dikemukakan pada bagian terdahulu.
Setelah itu lahirlah Isma’il dan Ishaq.
Isterinya Sarah meninggal lebih dahulu daripada Beliau di
daerah Habrawan, yang terletak di negeri Kan’an dalam usia 127
Tahun, seperti yang dikemukakan oleh Ahlul Kitab. Ibrahim pun merasa sedih atas meninggalnya
Sarah, karena Beliau sangat mencintai Sarah, bahkan sempat menangisi kepergian
Sarah.
Para ahli sejarah menyebutkan, setelah itu Ibrahim
melamarkan puteranya, Ishaq kepada Rifqa binti Bituail bin Nahur bin
Tarikh. Kemudian Beliau mengutus
seorang wakil untuk membawa wanita tersebut ke negerinya dengan mengendarai
unta.
Diceritakan, setelah itu Ibrahim ‘alaihissalam
menikah dengan Qanthura binti Yaqthan, dari kalangan kaum Kan’an. Dari istrerinya Qathura ini Ibrahim
dikaruniai enam orang anak, yaitu; Zamran, Yaqsyan, Madan, Madyan, Syiyaq dan Saraj.
Dan dari isterinya yang terakhir (Jahun binti Amin), Ibrahim
dikaruniai lima orang anak, yaitu; Kisan, Sauraj, Amim, Luthan dan
Nafis. Demikian disebutkan oleh Abu
Qashim Al-Suhaili dalam kitabnya, “Al-Ta’rif
wa Al-I’lam”.
Terdapat beberapa pendapat ‘ulama tentang kapan Nabiyullah
Ibrahim berkhitan. Penulis kitab ini
(Ibnu Katsir) mengatakan, “Yang benar, Ibrahim berkhitan pada usia 80
Tahun. Ia berkhitan dengan menggunakan
alat sebangsa pisau. Dengan menyebutkan
beberapa jalan riwayat hadits. Wallahu a'lam.
Malik menceritakan, dari Yahya bin Sa’id bin Musayyab, ia
menceritakan, “Ibrahim adalah orang yang pertama Menyambut (memuliakan) tamu,
Khitan, Mencukur kumis, dan yang pertama kali melihat uban, dimana Beliau
mengatakan, ‘Ya Rabb-ku apakah ini?’
Allah menjawab, ‘Yang demikian itu adalah kebesaran.’ Ibrahim berkata, ‘Ya Rabb-ku tambahkanlah
bagiku kebesaran.’”
Ditambahkan pula, “Ibrahim adalah orang yang pertama kali
mencukur kumis, yang mencukur bulu kemaluan, dan yang memakai celana.”
Dan kuburan Ibrahim dan juga anaknya, Ishaq serta Ya’qub
berada di bangunan persegi empat yang dibangun oleh Nabi Sulaiman putera Nabi
Daud ‘alaihimussalam di negeri Habrawan, yang sekarang dikenal
dengan nama Al-Khalil. Dan hal itu terdapat di dalam kitab Taurat
yang dibaca dari satu generasi ke generasi berikutnya, dari zaman Bani Israil
hingga sekarang ini.
Ibnu Asakir meriwayatkan, dari beberapa ‘ulama Salaf,
tentang sifat kedatangan Malaikat Maut kepada Beliau ‘alaihissalam
menurut ahlul kitab. Dan hanya Allah
Yang lebih Mengetahui kebenarannya. Ada
yang mengatakan, bahwa Ibrahim meninggal dunia secara tiba-tiba, seperti halnya
Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
Para sejarawan menyebutkan, kemudian Ibrahim ‘alaihissalam
meninggal dunia pada usia 175 Tahun.
Penutup;
Demikianlah sekelumit Kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam,
sebagai salah seorang Rasul Ulul Azmi (yang paling utama) ke-dua setelah Rasulullah
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagai manusia pilihan yang Paling Istimewa
dari 124.000 Nabi dan Rasul yang pernah diutus Allah ‘Azza wa Jalla di
muka bumi, sehingga Beliau pun mengalami ujian dan cobaan yang paling berat
daripada ujian dan cobaan yang diberikan kepada seluruh umat manusia.
Segala Puja-Puji hanya bagi Allah, Rabb Alam semesta.
Tamat.
oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar