Sabtu, 12 Mei 2018

Kisah Nabi IBRAHIM 'Alaihissalam (9)


Wafatnya Nabi Ibrahim ‘alahissalam


بسم الله الر حما ن الر حيم


Setelah Allah ‘Azza wa Jalla membinasakan Raja Namrud melalui tangan Beliau {Baca dalam "Kisah Nabi IBRAHIM 'alaihissalam (2)"}, lalu Ibrahim berhijrah ke Carrhae (Huran), kemudian pindah lagi ke Syria, dan kemudian menetap di Iliya, sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu.  Setelah itu lahirlah Isma’il dan Ishaq.
Isterinya Sarah meninggal lebih dahulu daripada Beliau di daerah Habrawan, yang terletak di negeri Kan’an dalam usia 127 Tahun, seperti yang dikemukakan oleh Ahlul Kitab.  Ibrahim pun merasa sedih atas meninggalnya Sarah, karena Beliau sangat mencintai Sarah, bahkan sempat menangisi kepergian Sarah.
Para ahli sejarah menyebutkan, setelah itu Ibrahim melamarkan puteranya, Ishaq kepada Rifqa binti Bituail bin Nahur bin Tarikh.  Kemudian Beliau mengutus seorang wakil untuk membawa wanita tersebut ke negerinya dengan mengendarai unta.
Diceritakan, setelah itu Ibrahim ‘alaihissalam menikah dengan Qanthura binti Yaqthan, dari kalangan kaum Kan’an.  Dari istrerinya Qathura ini Ibrahim dikaruniai enam orang anak, yaitu; Zamran, Yaqsyan, Madan, Madyan, Syiyaq dan Saraj.
Dan dari isterinya yang terakhir (Jahun binti Amin), Ibrahim dikaruniai lima orang anak, yaitu; Kisan, Sauraj, Amim, Luthan dan Nafis.  Demikian disebutkan oleh Abu Qashim Al-Suhaili dalam kitabnya, “Al-Ta’rif  wa  Al-I’lam”.
Terdapat beberapa pendapat ‘ulama tentang kapan Nabiyullah Ibrahim berkhitan.  Penulis kitab ini (Ibnu Katsir) mengatakan, “Yang benar, Ibrahim berkhitan pada usia 80 Tahun.  Ia berkhitan dengan menggunakan alat sebangsa pisau.  Dengan menyebutkan beberapa jalan riwayat hadits.  Wallahu a'lam.
Malik menceritakan, dari Yahya bin Sa’id bin Musayyab, ia menceritakan, “Ibrahim adalah orang yang pertama Menyambut (memuliakan) tamu, Khitan, Mencukur kumis, dan yang pertama kali melihat uban, dimana Beliau mengatakan, ‘Ya Rabb-ku apakah ini?’  Allah menjawab, ‘Yang demikian itu adalah kebesaran.’  Ibrahim berkata, ‘Ya Rabb-ku tambahkanlah bagiku kebesaran.’”
Ditambahkan pula, “Ibrahim adalah orang yang pertama kali mencukur kumis, yang mencukur bulu kemaluan, dan yang memakai celana.”
Dan kuburan Ibrahim dan juga anaknya, Ishaq serta Ya’qub berada di bangunan persegi empat yang dibangun oleh Nabi Sulaiman putera Nabi Daud ‘alaihimussalam di negeri Habrawan, yang sekarang dikenal dengan nama  Al-Khalil.  Dan hal itu terdapat di dalam kitab Taurat yang dibaca dari satu generasi ke generasi berikutnya, dari zaman Bani Israil hingga sekarang ini.
Ibnu Asakir meriwayatkan, dari beberapa ‘ulama Salaf, tentang sifat kedatangan Malaikat Maut kepada Beliau ‘alaihissalam menurut ahlul kitab.  Dan hanya Allah Yang lebih Mengetahui kebenarannya.  Ada yang mengatakan, bahwa Ibrahim meninggal dunia secara tiba-tiba, seperti halnya Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.
Para sejarawan menyebutkan, kemudian Ibrahim ‘alaihissalam meninggal dunia pada usia 175 Tahun.

Penutup;
Demikianlah sekelumit Kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, sebagai salah seorang Rasul Ulul Azmi (yang paling utama) ke-dua setelah Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.  Sebagai manusia pilihan yang Paling Istimewa dari 124.000 Nabi dan Rasul yang pernah diutus Allah ‘Azza wa Jalla di muka bumi, sehingga Beliau pun mengalami ujian dan cobaan yang paling berat daripada ujian dan cobaan yang diberikan kepada seluruh umat manusia.
Segala Puja-Puji hanya bagi Allah,  Rabb Alam semesta.
Tamat.

oOo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar