بسم الله الرحمان الرحيم
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ditanya;
Pertanyaan :
Semoga Allah memberkahi Anda, pendengar dari Tunisia bertanya, "Bagaimana merealisasikan cinta karena Allah, dan benci karena Allah?" Saya berharap faidah dari Anda. Semoga Allah memberi (Anda) pahala.
Jawaban :
Cinta karena Allah bisa terwujud tatkala engkau melihat seseorang yang bagus Agamanya, memiliki ilmu, bagus ibadahnya, berakhlak yang bagus, dan bagus mu'amalahnya. Lalu engkau mencintainya karena apa yang ada di dalam hatinya, karena dia menjalankan ketaatan kepada Allah, dan beriman kepada-Nya.
Maka, ini adalah kecintaan karena Allah.
Dan benci karena Allah tatkala engkau melihat seorang pelaku maksiat, seorang yang menganggap remeh Agamanya, tidak peduli, maka engkau membencinya dan engkau membencinya karena perbuatan dia yang meremehkan Agama Allah.
Cinta karena Allah dan benci karena Allah termasuk tali keimanan yang paling kuat, oleh karena itu kita wajib menjadikan kecintaan kita dan kebencian kita karena Allah (semata).
Kita tidak mencintai kecuali orang yang dicintai Allah. Kita tidak membenci kecuali orang yang dibenci Allah. Kita mencintai orang yang Allah cintai, sekalipun secara tabiat tidak ada kecenderungan terhadapnya. Dan kita membenci orang yang Allah benci, sekalipun secara tabiat ada kecenderungan terhadapnya.
Sehingga kita bisa berpegang dengan ikatan iman yang paling kuat. Na'am.
📑 Fatawa nur ala Ad-Darbi, kaset 284
كيف يكون الحب في الله والبغض في الله ؟
السؤال:
بارك الله فيكم. السائل من تونس يقول: كيف يكون الحب في الله والبغض في الله؟ أرجو منكم الإفادة مأجورين.
الجواب:
الشيخ: يكون الحب في الله أن ترى شخصاً صاحب دين وعلم، صاحب عبادة، صاحب خلق، صاحب حسن معاملة؛ فتحبه لما في قلبه؛ لما قام به من طاعة الله والإيمان به، فهذه هي المحبة فى الله،
و البغض في الله أن ترى شخصاً عاصياً متهاوناً بدينه لا يبالي؛ فتكرهه وتبغضه لما هو عليه من التهاون بدين الله عز وجل، الحب في الله والبغض في الله من أوثق عرى الإيمان، ولهذا يجب علينا أن يكون حبنا وبغضنا لله عز وجل، لا نحب إلا من أحبه الله، ولا نبغض إلا من أبغضه الله، نحب من أحبه الله وإن كنا لا نميل إليه ميلاً طبيعياً، ونكره من يكرهه الله وإن كنا نميل إليه ميلاً طبيعياً، حتى يحصل لنا التمسك بأوثق عرى الإيمان. نعم.
فتاوى نور على الدرب
الشريط رقم [284]
oOo
Disalin dengan editan dari;
https://binothaimeen.net/content/11054
🌎 simpellink.com/salafyonline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar