Rabu, 17 Februari 2021

BAGAIMANA MEMPERBAIKI HATI?

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Hati adalah Raja bagi seluruh anggota tubuh.

Jika baik hatinya - akan baik pula seluruh anggota tubuh.  Sebaliknya, jika buruk - maka yang lain juga akan buruk, tidak menjadi baik.


Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk Menghidupkan, Melembutkan dan Menjernihkan Hati. Di antaranya:

1. Membaca dan Tadabbur (Memikirkan dengan penuh pemahaman) ayat-ayat Al-Qur’an.

Al-Qur’an adalah penghidup hati (qalbu) yang mati.  Karena itu Allah menyebut Al-Qur’an sebagai ROH.  Al-Quran adalah penerang hati, dan membuatnya bercahaya.

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا...

"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Roh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami.  Sebelumnya Engkau tidak mengetahui apakah Kitab dan Iman itu.  Akan tetapi Kami jadikan Ia (Al-Qur'an) itu sebagai Cahaya yang dengannya Kami memberikan hidayah kepada siapa yang Kami kehendaki dari hamba-hamba Kami."  (QS. Asy-Syuura:  52).

Al-Qur’an adalah Obat Hati.

"Wahai sekalian Manusia, telah datang Nasihat dari Tuhanmu (Al-Qur'an) dan sebagai obat bagi yang berada di dalam dada (Hati), dan sebagai Petunjuk serta Rahmat bagi orang yang beriman."  (QS. Yunus:  57)

2. Berdzikir dengan Lisan dan Hati.

"Ingatlah, dengan Berdzikir Hati menjadi Tenang."  (QS.  Ar-Ra’d:  28).

3. Menjaga Lisan dari Segala Ucapan yang Mengandung Dosa dan Kesia-siaan.

لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ، وَلاَ يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ

"Tidaklah akan istiqamah Iman seorang hamba sampai istiqamah hatinya, dan tidak akan Istiqamah hatinya sampai istiqamah lisannya. (HR.  Ahmad, Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih AtTarghib wat Tarhiib).

4. Selalu Berusaha untuk Mengingkari Kemungkaran (Maksiat) Menjadikan Hati Putih Bersinar.

Hati manusia senantiasa dihadapkan pada ujian (Kemungkaran).  Bagaikan anyaman tikar sehelai demi sehelai.  Hati yang menelannya akan diberi bintik hitam, sedangkan hati yang mengingkarinya akan diberi Bintik putih.  (Demikian terus berlangsung) hingga akan terdapat 2 (dua) macam Hati:

(a). Hati yang hitam, bagaikan mangkuk terbalik, tidak Mengenal mana yang Ma’ruf dan mana yang Munkar, kecuali yang diserap Hawa Nafsunya.

(b). Hati yang putih (Cemerlang), yang tidak akan terpengaruh dengan (berbagai) Fitnah (ujian) selama masih ada langit dan bumi.  (HR. Muslim).

5. Puasa Ramadhan, dan diikuti dengan 3 hari setiap tanggal 13, 14, dan 15 Bulan (Hijriah).

صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ

"Puasa pada bulan Kesabaran (Ramadhan), dan 3 Hari setiap bulan akan Menghilangkan WAHAR (Dengki, Permusuhan, Kemarahan) di dalam Dada." (HR.  Ahmad dan Al-Bazzar, Al-Haitsamy menyatakan bahwa Rijalnya adalah Rijal As-Shohih).


6. Istighfar dan Taubat Penjernih Hati.

إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ

"Sesungguhnya seorang mukmin jika berdosa akan ditandai Titik Hitam pada hatinya. Jika ia bertaubat, mencabut kemaksiatannya dan beristighfar, maka hatinya akan mengkilap." (HR.  Ahmad).

oOo

Dikutip dari Buku 40 HADITS PEGANGAN HIDUP MUSLIM

(Syarh Arbain An-Nawawiyah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar