Sabtu, 20 Februari 2021

IKHTIAR BUKANLAH SEBAB YANG MENGHARUSKAN REZEKI DATANG

 


بسم الله الرحمان الرحيم

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

فإذا بحث عن الرزق وفَعَلَ الأسباب فإنه يكون فعل الأسباب الموجبة للرزق، لكن ليس المعنى أن هذا السبب موجب مستقل وإنما الذي يرزق هو الله تعالى وكم من إنسان يفعل أسبابا كثيرة للرزق ولا يرزق وكم من إنسان يفعل أسبابا قليلة فيرزق وكم من إنسان يأتيه الرزق بدون سعي كما لو وجد ركازا في الأرض أو مات له قريب غني يرثه أو ما أشبه ذلك

"Apabila seseorang mengais rezeki dan menempuh berbagai sebab sebagai bentuk ikhtiarnya, sungguh dia telah melakukan sebab-sebab yang dapat mendatangkan rezeki.  Akan tetapi, sebab yang ditempuh ini bukanlah sesuatu yang mengharuskan rezeki itu datang. Yang memberikan rezeki itu hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala

Betapa banyak orang yang menempuh berbagai sebab supaya mendapat rezeki, tetapi tidak diberi rezeki.  Betapa banyak orang yang (hanya) menempuh sedikit sebab, ternyata dia mendapat rezeki. Betapa banyak pula orang yang didatangi rezeki tanpa usaha (ikhtiar), seperti orang yang mendapatkan perbendaharaan di bumi (harta Karun), orang yang saudara dekatnya yang kaya meninggal kemudian dia mendapat warisan, dan lain sebagainya."*

📖 Sumber:

Al-Qaul al-Mufid, hlm. 399.

* Oleh sebab itu, bila engkau mendapatkan rezeki (apapun bentuknya) - bersyukurlah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, janganlah merasa bangga dengan ikhtiar yang dilakukan (betapapun keras usahamu), karena semua itu tidak akan pernah engkau miliki bila Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak berkehendak mentakdirkannya untukmu.  Sebaliknya, apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mentakdirkan sesuatu untukmu (baik atau buruk), maka bagaimanapun engkau tidak akan bisa melepaskan diri darinya, (pen blog).

oOo


Disalin dengan editan dari;

🌍 http://alfudhail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar