Sabtu, 16 Mei 2020

MAJALIS SINGKAT RAMADHAN 1441 H / 2020 M (Hari ke-22)


بسم الله الرحمان الرحيم

Keutamaan dan Kemuliaan Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan (Lanjutan)

MERAIH MALAM QADAR DI MASA WABAH COVID-19

Makna firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam Qadar..."  (Al-Qadr;  1)
Dan makna sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,
"Barangsiapa yang qiyamullail pada malam Qadar dengan Iman dan Ihtishab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu."  (HR. Al-Bukhari - Muslim, dari Abu Hurairah)
Sepakat para 'ulama, bahwa malam Qadar itu terjadi pada bulan Ramadhan, dan hanya sekali dalam setahun.
Juga ada kesepakatan, bahwa adanya di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Berpindah-pindah setiap tahunnya (pendapat yang rajih). Yang paling diharapkan adalah, pada malam-malam ganjil, terutama pada 7 (tujuh) hari terakhir.
Sebagaimana makna sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam,
"Hendaklah kalian betul-betul bersungguh-sungguh mencari malam Qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadhan."  (HR. Al-Bukhari - Muslim, dari A'isyah).  Dan,
"Hendaklah kalian bersungguh-sungguh mencari malam Qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Ramadhan"  (HR. Al-Bukhari, dari A'isyah), dan
"Barangsiapa yang berupaya bersungguh-sungguh mencarinya, hendaklah bersungguh-sungguh pada tujuh hari terakhir". (HR. Al-Bukhari - Muslim, dari Abdullah bin Umar bin Khaththab)
"Bila salah seorang di antara kalian dalam keadaan lemah, maka janganlah sampai terkalahkan pada tujuh hari tersisa." (HR. Muslim)
Dan paling diharapkan lagi adalah, terjadi pada malam ke-27 (Duapuluh tujuh).
Disebutkan dalam hadits riwayat Muslim dari Ubay bin Ka'ab
"Demi Allah, aku mengetahui apa malam Lailatul Qadar itu, yaitu malam dimana Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam memerintahkannya kepada kita untuk qiyamullail pada malam keduapuluh tujuh."
Sebagian 'ulama berpendapat, seperti Al-Imam Ibnu Taimiyah, bahwa malam Qadar itu bisa saja terjadi pada malam genab.  Akan tetapi, yang menjadi inti permasalahan adalah, hendaklah berupaya mencarinya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Terlalu banyak keutamaan-keutamaan yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala pada malam Qadar, antara lain;
Pertama, adalah malam dimana diturunkannya Al-Qur'anul Karim.
Kedua, Di dalam surat Al-Qadr Allah Subhanahu wa Ta'ala menggunakan Istifham (kalimat pertanyaan) untuk mengagungkan dan membesarkan perkaranya.
Ketiga, disebutkan sebagai malam yang lebih baik dari 1000 (seribu) bulan.
Keempat, para Malaikat turun dengan jumlah yang sangat banyak, termasuk Ar-Ruh (Malaikat Jibril).  Dan, tidaklah mereka turun melainkan membawa kebaikan, ampunan, keberkahan, dan rahmat.
Kelima, disebut juga sebagai malam keselamatan, malam kesejahteraan karena pada malam itu banyak manusia yang diselamatkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dari api Neraka.
Keenam, Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan satu surat (Al-Qadr) yang sempurna, yang akan dibaca oleh manusia hingga Hari Kiamat.
Dan lain-lain.

Permulaannya terjadi pada awal malam, sejak masuknya waktu Maghrib (tenggelamnya matahari) hingga terbitnya fajar Shadiq (Subuh).
Orang-orang yang mendapatkannya bertingkat-tingkat, tergantung pada tingkat keimanan, ketakwaan seseorang, serta amalan yang dia lakukan - baik secara kuantitas maupun kualitas, namun semua orang Islam In syaa Allah bisa menggapainya.
Tanda-tanda malam Qadar baru bisa diketahui pada keesokan harinya (Tanda-tanda Ba'diyah, seperti matahari bersinar di pagi harinya dengan sinar yang lembut, tidak menyengat dan tidak silau.
Adapun tanda-tanda Qabliyah (sebelumnya), riwayat secara marfu' dan shahih' tidak ada, kecuali beberapa pengalaman dari para 'ulama, seperti terjadi hujan, tenang.  Dan lain-lain.
Inilah Hikmah disembunyikan tanda-tanda Qabliyah tersebut agar manusia berlomba-lomba dan bersemangat untuk mendapatkannya.
Mengenai tanda-tanda orang yang mendapatkannya, Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa orang yang mendapatkan nya akan merasakan ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian yang luar biasa (tidak seperti biasanya).
Karena malam itu merupakan Karomah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka hendaklah disembunyikan, tidak untuk dibangga-banggakan atau dipublikasikan.
Doa yang dianjurkan untuk dibaca sebanyak-banyaknya adalah,
اللهم انك عفو تحب العفو فاعف عني
"Allahumma innaka 'afuwun  tuhibbul 'afwa fa'fu 'anniy"

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan.  Karena itu, berikanlah ampunan kepadaku." 

Dan do'a-do'a lainnya yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, maupun ummat manusia secara luas.

oOo
(Disarikan dari kajian Al-Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar