Minggu, 03 Mei 2020

MAJALIS SINGKAT RAMADHAN 1441 H / 2020 M (Hari ke-10)


بسم الله الرحمان الرحيم

Adab-Adab Shiyam Mustahabbah (Lanjutan)

* Kasrathul Juud (Memperbanyak amal-amal kebajikan)
Dari kata Al-Juudu, adalah pemberian yang banyak lagi luas.
Termasuk dari Al-Juudu, adalah Infak dan Shadaqah.
"Dahulu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling banyak berderma, dan lebih dermawan lagi ketika Ramadhan, saat Malaikat Jibril menjumpai Beliau untuk Mudarasal Qur'an - maka, sungguh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lebih dermawan lagi dibandingkan angin yang sangat kencang."  (HR. Al-Bukhari, dari Ibnu Abbas)
Al-Juudu di sini bersifat umum.  Asy-Syaikh Utsaimin menjelaskan,
"Dahulu kebajikan-kebajikan dan derma-derma Nabi kita Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam untuk mengumpulkan semua ragam kebajikan dan semua ragam derma;  Dalam bentuk memberikan ilmu, mengorbankan jiwa - raga, memberikan harta benda - semuanya Lillahi 'Azza wa Jalla, dalam rangka syi'ar agama Allah, dan memberikan hidayah (penjelasan) kepada hamba-hamba Allah, juga memberikan kemanfaatan terhadap hamba-hamba Allah dengan beragam cara.  Seperti, memberi pengajaran ilmu kepada orang-orang bodoh, menunaikan hajad-hajad mereka, memberi makanan kepada orang-orang yang lapar.
Kebajikan dan derma Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam semakin berlipat-lipat ketika Ramadhan, disebabkan waktu yang begitu mulia dan pahala yang berlipat ganda.  Serta, ada upaya untuk membantu orang-orang yang beribadah selama Ramadhan atas ibadah mereka.  Mengumpulkan antara (ibadah) puasa dengan memberi makan orang lain.  Dua hal ini merupakan penyebab seseorang masuk ke dalam Surga."
Hal ini sejalan dengan makna Hadits berikut,
"Dahulu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, bila masuk bulan Ramadhan - Beliau membebaskan semua tawanan, memberi semua orang yang meminta." (HR. Al-Baihaqi, dari A'isyah)

Para 'ulama membagi shadaqah menjadi 2 (dua) bagian;
1. Shadaqatun bil A'mal (Bersedekah dengan amal).
Yaitu semua amal kebaikan yang kita lakukan - semuanya bernilai shadaqah.  Sebagaimana makna hadits,
"Takbir itu shadaqah, Tasbih itu shadaqah, Tahmid itu shadaqah, Tahlil itu shadaqah.  Ucapan-ucapan yang baik itu shadaqah.  Amar-ma'ruf itu shadaqah, Nahi-munkar itu shadaqah.  Bahkan, mengumpuli isteri juga shadaqah."
Jadi, setiap orang yang melakukannya di samping mendapatkan pahala amal, juga mendapatkan pahala shadaqah.
Hal ini bisa dilakukan semua orang, kaya maupun miskin.

2. Shadaqatun bil Amwal (Shadaqah dengan harta-benda).
Meliputi Zakat Maal (harta), dan shadaqah-shadaqah Sunnah, dan infak-infak Sunnah.
Maka, bagi orang-orang yang memiliki kelebihan Rezki, pada bulan Ramadhan ini sangat dianjurkan untuk memperbanyak infak dan shadaqah, memberi makan orang-orang yang Faqir, memberikan Ifthar (buka puasa) bagi orang-orang yang berpuasa - semua itu akan menyebabkan mereka mendapat pahala yang sangat besar.  Sebagaimana disebutkan dalam makna hadits,
"Barangsiapa yang memberi makan (Ifthar) kepada orang yang berpuasa - maka, ia akan mendapat pahala seperti pahala (orang yang berpuasa) tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun."  (HR. Ahmad, Tirmidzi, dari Zaid Ibnu Khalid Al-Juhani)
Bagi mereka yang telah terkena kewajiban Zakatul Maal dapat mengeluarkannya - bahkan, sebagian Salaf menyengaja untuk mengeluarkan pada bulan Ramadhan kepada Faqir-miskin (Asnaf Tsamany / delapan golongan yang ada), juga Zakat Fitri.  Hal ini akan sangat bermanfaat (tepat sasaran), besar pahalanya - sehubungan dengan wabah Covid-19 (karena dampak ekonominya).


oOo
(Disarikan dari kajian Al-Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar